Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Kematian Sokrates Versi David

Baca di App
Lihat Foto
Jacques-Louis David
Lukisan La Mort de Socrate mahakarya Jacques-Louis David
Editor: Sandro Gatra

JACQUES-Louis David adalah pelukis terkemuka di Perancis dari gerakan Neo-klasik. David menjadi anggota Akademi Perancis pada 1783, memperoleh ketenaran pada 1780-an dengan serangkaian lukisan, termasuk 'Sumpah Horatius” yang mengemukakan minimalisasi desain dan fokusisasi tema.

Mahapelukis kelahiran Paris ini juga tersohor karena lukisan potret dengan teknik ulasan kuas mendekati kenyataan secara sempurna artistikal.

Di panggung politik, David juga mengambil bagian aktif dalam Revolusi Perancis 1789, terpilih sebagai wakil parlemen dan berperan penting dalam penghapusan "Royal Academy of Painting and Sculpture".

Serial lukisan tentang Napoleon sebagai jenderal, konsul, dan kaisar mendukung gerakan mememuliakan sang warga kelahiran Korsika yang kemudian malah menjadi diktator Perancis.

Dari pecahnya Revolusi hingga jatuhnya Napoleon Bonaparte, David memberikan pengaruh besar terhadap seni rupa Perancis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Secara subyektif, saya pribadi menganggap lukisan bertema Kematian Sokrates (La Mort de Socrate) merupakan lukisan mahakarya Jacques Louis David yang paling mengandung sukma historis politis tentang bagaimana penguasa merusak makna sejati demokrasi.

Lukisan yang dibuat pada 1787 di Paris, kini dimiliki dan dipamerkan di Museum Kesenian Metropolitan, New York City, dramatis memvisualkan adegan kematian Sokrates seperti yang dikisahkan oleh Platon.

Menurut yang dikisahkan Platon di Phaidon, parlemen Athena menuduh Sokrates telah mengkontaminasi pikiran generasi muda dan ketiadaan rasa hormat kepada para dewa versi penguasa, sehingga ia dijatuhi hukuman untuk dilarang berfilsafat lagi.

Namun Sokrates memilih untuk membunuh dirinya dengan minum racun. Sokrates menggunakan kematiannya sebagai pelajaran terakhir untuk para muridnya untuk senantiasa berani mengkritik penguasa demi menyelamatkan negara, bangsa, dan rakyat dari angkara murka penyesatan dan penindasan lahir-batin oleh penguasa.

Ketimbang hidup tanpa kemerdekaan hak asasi memiliki pendapat serta mengemukakan pendapat, Sokrates memilih untuk mati.

Pada hakikatnya lukisan detik-detik terakhir Sokrates mahakarya Jacques Louis David merupakan monumen abadi perjuangan manusia menjunjung tinggi sukma dasar demokrasi, yaitu hak asasi manusia untuk memiliki pendapat dan mengemukakan pendapat.

Sungguh memprihatinkan bahwa pada kenyataan (termasuk di Indonesia) kerap kali para penguasa yang merasa kekuasaan mereka terancam tidak segan menghalalkan segala cara untuk membungkam, bahkan memusnahkan kritik rakyat terhadap penguasa.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi