Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagu "Heart On My Sleeve" yang Dinyanyikan Drake dan The Weeknd Palsu Masuk Grammy Award, Kok Bisa?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. musicbusinessworldwide
Tangkap layar lagu Heart On My Sleeve dari Ghostwriter.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Lagu "Heart On My Sleeve" yang dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan tanpa dinyanyikan penyanyi asli mendapat sorotan karena bisa didaftarkan ke penghargaan musik dunia, Grammy Awards.

Dilansir dari Billboard (6/9/2023), "Heart On My Sleeve" merupakan lagu yang dibuat oleh penulis lagu anonim bernama Ghostwriter.

Lagu tersebut dibuat dengan AI sehingga menyerupai suara penyanyi Drake dan The Weeknd. Aslinya, kedua penyanyi tersebut tidak terlibat dalam pembuatan lagu ini.

Hingga April 2023, “Heart on My Sleeve” telah diputar lebih dari 600.000 kali di Spotify dan 275.000 di YouTube. Sayangnya, lagu ini kemudian ditarik karena dibuat dengan AI.

Baca juga: 3 Pakar Ingatkan soal Bahaya AI, Apa Alasannya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski tidak dinyanyikan oleh orang asli, perwakilan dari Ghostwriter mengungkapkan pihaknya telah mendaftarkan lagu tersebut untuk penghargaan Grammy tahun depan.

Adapun kategori penghargaan yang diikuti adalah Lagu Rap Terbaik dan Lagu Terbaik Tahun Ini.

Pendaftaran lagu "Heart On My Sleeve" yang tidak dinyanyikan penyanyi asli ke penghargaan musik sekelas Grammy Awards lantas menimbulkan kontroversi mengenai kelayakannya.

Baca juga: Ramai soal Video Suara Jokowi Nyanyi Lagu Asmalibrasi, Pakar Ingatkan Bahaya AI di Tahun Politik


Baca juga: Dapatkan Kecerdasan Buatan Mengalahkan Manusia?

Kontroversi lagu Heart On My Sleeve di Grammy

"Heart on My Sleeve" didaftarkan ke Grammy Awards untuk kategori Lagu Rap Terbaik dan Lagu Terbaik Tahun Ini.

Kedua penghargaan tersebut diberikan kepada penulis sebuah lagu, bukan kepada penyanyinya. Meski tidak benar-benar dinyanyikan Drake dan The Weeknd, lagu ini ditulis oleh Ghostwriter sehingga memenuhi ketentuan kategori penghargaan.

Meski begitu, Grammy Awards memiliki peraturan yang mengharuskan suatu lagu harus direkam, dirilis, dan dijual secara luas melalui toko fisik, penjualan daring, maupun layanan streaming.

Lagu "Heart on My Sleeve" memang sempat beredar secara luas di layanan streaming seperti YouTube dan Spotify. Namun, sekarang sudah dihapus karena permintaan Universal Music. Lagu yang masih beredar merupakan unggahan tidak resmi oleh pihak ketiga.

Kondisi ini menyebabkan lagu "Heart on My Sleeve" tidak dapat dikomersialkan secara luas. Ini bertentangan dengan persyaratan Grammy Awards.

Baca juga: The Beatles Akhirnya Rilis Lagu Terakhir, Dibantu Teknologi AI

Alasan Grammy terima lagu buatan AI

CEO Recording Academy, Harvey Mason Jr selaku penyelenggara Grammy Awards mengungkapkan alasan pihaknya menerima pendaftaran lagu "Heart On My Sleeve".

Menurut Mason, Recording Academy memiliki kebijakan yang tidak menerima lagu yang dibuat dengan bantuan AI atau penulis yang mendukung teknologi tersebut untuk mendaftar ke Grammy Awards.

"Itulah perbedaan yang kami coba buat. Ini adalah penghargaan kemanusiaan yang menyoroti keunggulan, didorong oleh kreativitas manusia," ujarnya, dikutip dari Variety, Rabu (6/9/2023).

Peraturan Grammy Awards mengatakan lagu yang tidak dibuat oleh manusia maka tidak memenuhi syarat dalam kategori penghargaan apa pun.

Baca juga: Mengenang Profesor Drum Neil Peart...

Meski begitu, lagu yang dibuat oleh AI dan manusia masih bisa masuk ke penghargaan ini. Sebagai contoh, lagu band Beatles yang diolah dengan teknologi komputer sehingga suara vokalis John Lennon menjadi lebih bagus.

Menurut Manson, lagu yang dibuat manusia dengan bantuan teknologi AI masih memenuhi syarat penghargaan tersebut.

"Porsi manusia dalam komposisi, atau penampilan, adalah satu-satunya porsi yang dapat diberikan atau dipertimbangkan untuk Grammy Award," lanjut dia.

Baca juga: Perjalanan Lagu Glorious Karya Weird Genius: Sempat Dihapus FIFA, Kini Resmi Jadi Soundtrack Piala Dunia U20

Sebuah lagu yang lirik dan melodinya dibuat oleh aplikasi AI tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan penghargaan.

Namun, jika manusia menulis lagu dan suaranya diolah dengan AI, lagu tersebut masih bisa dapat penghargaan Grammy di kategori penulisan lagu dan lirik. Lagu ini hanya tidak bisa masuk ke kategori penampilan.

“Ketentuan tersebut menyatakan bahwa selama terdapat sedikit keterlibatan manusia dalam porsi kreativitas yang dievaluasi untuk nominasi, maka karya tersebut tetap dipertimbangkan untuk dicalonkan (dapat penghargaan)," jelasnya.

Mason memastikan tidak ada lagu yang masuk ke Grammy Awards yang sepenuhnya dibuat oleh teknologi AI.

Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi