Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Uji Coba KA Heritage Djoko Kendil, Bagaimana Sejarahnya?

Baca di App
Lihat Foto
instagram/@jalur5
Tangkapan layar unggahan kereta heritage Djoko Kendil sedang uji coba pada Kamis (7/9) di lintas Manggarai-Cikampek.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Unggahan video yang menunjukkan rangkaian kereta heritage Djoko Kendil sedang melakukan uji coba, viral di media sosial.

Video itu diunggah oleh akun Instagram @Jalur5 pada Kamis (7/9/2023).

Dalam video, tampak rangkaian kereta Djoko Kendil berwarna hijau kuning ditarik oleh lokomotif putih dan disebut tengah melakukan uji coba dinamis.

“Uji Dinamis Kereta Tertua Indonesia Djoko Kendil 1938,” tulis keterangan dalam video.

Lantas, bagaimana sejarah kereta Djoko Kendil?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jadi Kereta Tanpa Masinis Pertama di Indonesia, Bagaimana Sistem Operasi LRT Jabodebek?

Penjelasan KAI

Pelaksana Manajer Harian Humas KAI Daop 1 Jakarta Feni Novida Saragih membenarkan bahwa rangkaian kereta Djoko Kendil sedang melakukan uji coba dinamis, namun ia menampik bahwa Djoko Kendil adalah kereta tertua di Indonesia.

“Benar, pada Kamis (7/9/2023) ada uji coba dinamis pada rangkaian kereta Djoko Kendil di lintas Manggarai-Cikampek,” kata Feni kepada Kompas.com, Sabtu (9/9/2023).

Ia mengungkapkan, hal itu merupakan bagian dari kegiatan pemeliharaan atau perawatan kereta oleh Balai Yasa Manggarai, Jakarta.

Biasanya, kereta Djoko Kendil berada di Balai Yasa Manggarai saat tidak diuji coba atau pun digunakan.

Meski begitu, saat ini rangkaian kereta Djoko Kendil ini sedang tidak disewakan kepada masyarakat.

“Saat ini karena masih (menjalani) perawatan, kereta Djoko Kendil tidak untuk disewakan,” tutur Feni.

Sementara itu, VP Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan, kereta Djoko Kendil untuk saat ini sedang dalam proses revitalisasi.

"KAI terus melakukan upaya agar kereta bersejarah tersebut bisa kembali siap operasi melalui berbagai perbaikan dan penggantian di berbagai bagian," kata Joni kepada Kompas.com, Sabtu (9/9/2023).

Selanjutnya, Joni mengaku bahwa pihaknya akan melakukan serangkaian uji coba operasi untuk memastikan keandalan kereta Djoko Kendil hasil dari revitalisasi tersebut.

"Terkait proses persewaan Djoko Kendil akan kami informasikan pada kesempatan selanjutnya," tuturnya.

Baca juga: Kisah Queen of The Sea, Kereta Api Sri Lanka yang Diterjang Tsunami 2004

Sejarah kereta Djoko Kendil

Joni Martinus menceritakan, kereta Djoko Kendil dibeli pada tahun 1938 di masa Hindia Belanda.

“Kereta Djoko Kendil yang mempunyai nomor seri SS9000 merupakan kereta yang dibeli oleh perusahaan kereta api Staats Spoorwegen pada tahun 1938 dari pabrik Beynes (Belanda),” ungkap Joni.

Saat itu, kereta ini dibeli dengan tujuan untuk melengkapi kereta mewah Nacht Express.

“Kereta Nacht Expres diresmikan 1 November 1936. Kereta Nacht Express (ekspres malam) menjelajahi rute Surabaya-Yogyakarta-Purwokerto-Jakarta dalam waktu 11 jam 27 menit,” katanya.

Namun seiring berjalannya waktu, kereta ini mulai semakin terpinggirkan oleh kereta lain yang lebih baru.

“Di usia yang semakin tua, kereta-kereta seri SS9000 mulai terpinggirkan dan turun kelas menjadi kereta penumpang kelas ekonomi dan kereta penolong,” ucapnya.

Baca juga: 8 Nama Kereta Ini Diambil dari Hewan Mitologi, Ada Sancaka dan Taksaka

Direhabilitasi pada 2008

Sebelum direhabilitasi oleh KAI, kereta ini belum mempunyai nama Djoko Kendil seperti yang dikenal sekarang.

“Mengingat kereta-kereta bekas SS9000 merupakan barang langka yang sarat dengan nilai sejarah maka Balai Yasa Surabaya Gubeng segera mengambil tindakan untuk melakukan rehabilitasi terhadap dua kereta bekas SS9000 yang masih tersisa,” tutur Joni.

Adapun kereta tersebut yakni kereta penumpang kelas ekonomi (dengan nomor K3 38201) dan kereta penolong (dengan nomor NRU 38201).

“Mulai awal tahun 2008, Balai Yasa Surabaya Gubeng mulai melakukan rehabilitasi terhadap eksterior dan interior dua kereta bekas SS9000 ini agar kembali menjadi kereta mewah,” katanya.

Agar mudah diingat oleh masyarakat Indonesia, maka dua kereta bekas SS9000 ini diberi nama baru, yaitu Djoko Kendil.

“Kereta Djoko Kendil terdiri dari 2 kereta yang juga diberi nomor baru yaitu IW 3821 dan IW 38221. Kereta IW 38212 merupakan bekas kereta penumpang K3 38201 sedangkan kereta IW 38221 merupakan bekas kereta penolong NRU 38201,” sebutnya.

Nama kereta yang saat ini dikenal itu diambil dari hikayat seorang putri Kerajaan Brawijaya yang jatuh cinta pada Djoko Kendil.

“Djoko Kendil adalah seorang pemuda dari kalangan masyarakat biasa,” ucapnya.

Baca juga: Melihat Ujung Rel Kereta Api Paling Barat di Pulau Jawa

Seperti hotel bintang lima

Pada tanggal 27 Februari 2009, kereta Djoko Kendil diperkenalkan kepada masyarakat luas dengan melakukan uji coba perjalanan rute Stasiun Surabaya Gubeng-Jember.

Joni menuturkan, fasilitas yang ada di kereta Djoko Kendil tidak kalah dengan ruang pertemuan di hotel bintang lima.

“Kereta ini dilengkapi dengan penyejuk udara serta meja dan kursi yang bisa diubah posisinya,” tutur Joni.

Selain itu, tersedia juga layar LCD 36 inci dan mini bar yang dapat menambah kenyamanan penumpang.

Baca juga: Mengenal Hewan-hewan Mitologi yang Jadi Nama Kereta Api, Apa Saja?

Fasilitas masing-masing kereta

Untuk kereta IW 38212, memiliki fasilitas ruang rapat dengan kursi bundar tanpa sandaran dan meja berbentuk oval.

“Kursi bundar dipercantik dengan ukiran khas Jawa. Selain itu tersedia mini bar yang cukup luas,” terangnya.

Tak sampai di situ, kereta ini juga dilengkapi fasilitas karaoke, audio dan video lengkap dengan televisi layar datar 36 inci.

“Sekaligus dapat digunakan sebagai media presentasi, serta dilengkapi toilet yang mewah,” katanya.

Adapun kapasitas kereta IW 38212 bisa menampung 20 orang.

Sedangkan kereta IW 38221 memiliki fasilitas ruang rapat yang dilengkapi dengan tiga sofa dengan kapasitas masing-masing tiga orang.

“Selain itu, terdapat ruang dengan 10 tempat duduk yang nyaman. Yang unik di kereta ini adalah terdapat ruang balkon agar penumpang dapat melihat panorama ke arah belakang,” jelasnya.

Ruang balkon yang ada di kereta IW 38221 juga dilengkapi dengan sofa yang berkapasitas tiga orang.

“Tidak hanya itu, kereta ini juga dilengkapi fasilitas toilet, audio dan video lengkap dengan televisi layar datar 36 inci, serta ruang bagasi,” katanya.

Untuk kapasitas, kereta IW 38221 bisa menampung jumlah penumpang sebanyak 28 orang.

Baca juga: Ramai soal Bakal Ada Kereta Panoramic Generasi Dua, Ini Penjelasan KAI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi