Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tahun 1990, Penumpang Pesawat Bisa Merokok di Dalam Kabin, Seperti Apa Kondisinya?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/wirestock
Ilustrasi asap rokok.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Penumpang pesawat sebelum tahun 1990 diperbolehkan merokok di dalam kabin selama penerbangan, hal ini berlaku di penerbangan Amerika Serikat dan seluruh dunia.

Merokok di dalam kabin pesawat akhirnya dilarang sejak 23 Februari 1990 di AS yang kemudian diikuti penerbangan lain di seluruh dunia.

Pelarangan ini berawal dari tekanan serikat pekerja asosiasi pramugari AS kepada pemerintah AS selama bertahun-tahun di saat itu.

Butuh waktu sepuluh tahun hingga pemerintah AS resmi melarang rokok di semua penerbangan.

Lalu, bagaimana kondisi pesawat saat penumpang masih diperbolehkan merokok dalam kabin sepanjang penerbangan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Selandia Baru dan Kebijakan Larangan Rokok pada Generasi Mudanya...


Merokok di dalam pesawat

Maskapai penerbangan sebelum tahun 1990 akan menawarkan tempat duduk bagi penumpang yang merokok serta mereka yang tidak merokok.

Sayangnya, upaya membagi area bagi penumpang perokok dan tidak merokok ternyata tidak berpengaruh banyak. Karena nyatanya semua orang dalam pesawat akan sama-sama menghirup udara yang dipenuhi asap.

Pramugari US Airways, Tracy Sear mengatakan kondisi ini membuat mayoritas penumpang pesawat akan terengah-engah sepanjang penerbangan akibat kabin pesawat dipenuhi asap rokok.

“Koper, seragam, rambut, semuanya berbau asap rokok. Dan sungguh mengherankan bahwa kami tidak mengalami kebakaran kabin," ujarnya, dikutip dari New York Times (24/2/2015).

Sear mengungkapkan, pramugari saat itu memakai seragam yang berupa rok wol dan celana pendek dari bahan poliester.

Seragam ini membuat pramugari makin kesusahan menghadapi penumpang yang merokok.

Menurutnya, penumpang akan mengulurkan tangan ke lorong kabin sambil memegang rokok yang menyala. Para pramugari yang lewat berlalu-lalang jelas harus mencoba menghindari terkena bara rokok.

Baca juga: Pesta Pengumuman Jenis Kelamin Bayi Berujung Petaka, Pesawat yang Disewa Jatuh

Saat memakai seragam dari bahan wol, pakaian mereka akan penuh abu. Ditambah, dengan seragam celana pendek, kaki para pramugari rawan terkena bara rokok.

"Anda akan sering mendapatkan lubang bekas luka bakar rokok di stoking Anda, dan Anda beruntung tidak mendapatkan luka yang lebih parah," katanya.

Para pramugari juga harus rutin menghilangkan bau rokok dari seragam sesampai di hotel, area kru pesawat, atau rumah. Seragam harus dilepas sebelum sampai kamar dan digantung di balkon untuk menghilangkan baunya.

Di sisi lain, kesehatan pramugari terancam akibat terpapar asap rokok berlebihan. Saat turun dari pesawat, mereka mengalami mata perih, tenggorokan sakit, dan gejala paparan asap rokok lainnya.

Selain itu, mereka mengalami sesak napas bahkan terkena penyakit mematikan seperti kanker paru-paru.

Kebakaran kabin juga berpotensi terjadi karena para penumpang membuang rokok yang masih menyala di tempat sampah pesawat.

Baca juga: Bahaya Manakah Polusi Udara dengan Mengisap Rokok?

Efek selepas rokok dilarang di pesawat

Dilansir dari Simple Flying (25/2/2023), keberadaan asap rokok di pesawat ternyata memiliki sisi positif.

Disebutkan, pekerja pemeliharaan pesawat sulit menemukan paku yang lepas dan retakan di badan pesawat setelah rokok dilarang di dalam pesawat.

Ini terjadi karena udara bekas asap rokok akan meninggalkan noda di tempat yang retak atau berlubang dalam kabin.

Di sisi lain, filter atau penyaring udara di kabin pesawat juga menjadi lebih jarang diganti setelah rokok dilarang.

Sebelumnya, penyaring sering diganti karena adanya asap rokok.

Baca juga: Bhutan, Satu-satunya Negara yang Melarang Penjualan dan Produksi Rokok 

Perjuangan larangan merokok di dalam pesawat

Serikat pramugari AS mulai memperjuangkan larangan merokok di pesawat pada akhir 1960-an.

Protes sempat muncul di kalangan masyarakat perokok. Meski begitu, pemerintah AS akhirnya melegalkan larangan tersebut.

Pada 1990, pemerintah AS melarang rokok di semua penerbangan. Namun, beberapa penerbangan domestik yang berdurasi lebih dari enam jam dikecualikan.

“Pertengahan tahun 1990-an, maskapai penerbangan mulai memahami bahwa sebagian besar penumpang mereka menyukai perubahan ini,” kata Chief Operating Officer Majalah Forbes dan anggota legacy kelompok advokasi anti-rokok AS, Dave Dobbins.

Pada 1997, Uni Eropa resmi melarang rokok di semua penerbangan negara anggotanya. Sementara rokok resmi dilarang di semua penerbangan dalam dan luar negeri AS pada tahun 2000.

Terbaru, pemerintah China melarang penumpang merokok di pesawat pada tahun 2017.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi