Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Harus Dilakukan Saat Terkena Tembakan Gas Air Mata?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/CLEMENT MAHOUDEAU
Petugas polisi berjalan saat mereka mencoba membubarkan pengunjuk rasa dengan gas air mata selama a demonstrasi menentang polisi di Marseille, Perancis selatan pada 1 Juli 2023. Perancis sempat mengerahkan 45.000 petugas, didukung oleh kendaraan lapis baja ringan dan unit polisi untuk memadamkan kekerasan atas kematian Nahel yang berusia 17 tahun, yang terbunuh saat berhenti. di pinggiran Paris pada 27 Juni 2023.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Tembakan gas air mata itu terjadi saat bentrok antara warga dan aparat gabungan di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (7/9/2023).

Saat itu, petugas hendak melakukan pengukuran lahan terkait proyek Rempang Eco City.

Warga yang tak terima melempari petugas dan direspons dengan tembakan gas air mata dan water canon oleh petugas.

Akibatnya, sejumlah siswa di SMP Negeri 22 Galang dan SD Negeri 24 Galang terdampak efek gas air mata. Kepala SMPN 22 Galang Muhammad Nizab mengatakan, belasan siswa pingsan karena gas air mata.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Beberapa lainnya juga mengalami luka di kaki akibat lari menerobos semak-semak di hutan,” kata Nizab dilansir dari Harian Kompas.

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Jumat (8/9/2023), salah seorang warga ketakutan dan panik saat bayinya yang berusia 8 bulan pingsan akibat gas air mata. Bola mata bocah tersebut memutih diikuti dengan sesak napas. 

Lantas, apa yang harus dilakukan apabila terkena tembakan gas air mata?

Baca juga: Rusuh Suporter di Semarang, Ini Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Pertolongan pertama saat terkena gas air mata

Dilansir dari CNN, Street Medic Guide menerbitkan sebuah dokumen yang muncul dari gerakan Occupy Wall Street pada awal tahun 2012.

Dalam buku panduan tersebut, dijelaskan bahwa ketika terkena gas tembakan air mata, berusahalah tetap tenang dan menjauh dari sumber tembakan gas air mata.

Setelah itu, oleskan campuran antasida cair dan air dengan perbandingan 50:50 air dan magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida.

Campuran tersebut dapat dioleskan pada mata, wajah, dan area yang terpapar dan teriritasi.

Selain itu, Street Medic Guide juga mencatat bahwa susu dapat meredakan sensasi terbakar jika pilihan pertama tidak tersedia.

Pilihan lainnya juga bisa menggunakan campuran air dan natrium bikarbonat (soda kue).

Soda kue lebih murah dan lebih mudah dibawa daripada susu yang didinginkan. Soda kue dapat dicampur dengan air di mana pun berada.

Baca juga: Dokter Sebut Gas Air Mata Bisa Timbulkan Flek pada Paru, Ini Penjelasannya

 

Lepaskan baju yang dikenakan

CDC menjelaskan bahwa setelah memberikan pertolongan pertama disarankan untuk melepas semua pakaian yang terkena paparan gas air mata.

Masukkan pakaian tersebut ke dalam kantong plastik. Lalu tutup kantong tersebut agar bahan kimia yang terkandung di dalam gas air mata tidak mengenai lainnya.

Setelah itu, cucilah kulit Anda dengan sabun.

Kandungan gas air mata

Dilansir dari Kompas.com (2022), gas air mata bermaterial bubuk yang mengambang ke udara menyerupai kabut halus. Gas air mata bekerja dengan mengaktifkan reseptor sakit yaitu TRPA1 atau TRPV1.

TRPA1 diaktifkan dengan agen berupa 2-chlorobenzalmalonitrile atau gas CS yang merupakan senyawa kimia dengan kandungan klor.

Senyawa itu bereaksi secara kimia dengan molekul dan protein tubuh manusia sehingga menimbulkan efek pada mereka yang terpapar.

Selain gas CS, TRPA1 juga dapat aktif dengan agen lain yang lebih kuat yaitu dibemzoxazepine atau gas CR dan kloroasetofenon (gas CN).

Sementara itu, TRPV1 berupa semprotan merica yang berasal dari senyawa utama capsicin pada cabai.

TRPV1 mengakibatkan sensasi pedas dan perih di mata. Jika dibiarkan dan dikucek, mata bisa mengeluarkan air mata.

Meski senyawanya berupa capsaicin, gas air mata yang mengaktifkan TRPV1 dibagi menjadi dua, yakni gas OC (capsaicin alami) dan PAVA (capsaicin sintetis).

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Gas Air Mata Kedaluwarsa?

Efek gas air mata

Gas air mata memiliki efek pada kulit, hidung, dan paru-paru. Dikutip dari Kompas.com (2019), paparan gas air mata memicu peradangan pada selaput mata, hidung, mulut, dan paru-paru.

Efek gas air mata akan segera terasa 30 detik setelah terpapar.

Gejala paparan gas air mata di antaranya sensasi panas terbakar di mata, produksi air mata berlebihan, penglihatan kabur, kesulitan bernapas, dan nyeri dada.

Mereka yang terpapar juga akan mengalami air liur berlebihan, iritasi kulit, bersin, batuk, hidung berair, terasa seperti tercekik, kebingungan dan disorientasi yang memicu kepanikan, kemarahan intens.

Pada gejala berat bisa menimbulkan muntah serta diare.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi