KOMPAS.com - Sampah dapur seperti sisa sayur dan buah-buahan menjadi masalah bagi kawasan permukiman karena bisa menumpuk dan membusuk hingga menjadi sumber polusi.
Di tengah isu masalah lingkungan, muncullah ide eco enzyme, yaitu pemanfaatan sampah dapur menjadi cairan serbaguna yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman dan bahan pembersih rumah.
Eco enzyme diperkenalkan oleh banyak pihak karena dinilai bisa mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat tumpukan sampah di perkotaan besar.
Salah satu yang ikut andil memperkenalkan metode ini adalah oleh Anthea Tofani, siswi kelas XII SMA Loyola Semarang, yang bekerja sama dengan Eco Enzyme Nusantara.
Di akun Instagramnya, @antheatofani, Anthea memperkenalkan langkah pembuatan eco enzyme kepada siswa siswi SD Mondial Semarang.
Lantas, apa itu eco enzyme, dan bagaimana cara pembuatannya?
Baca juga: Berbagai Ide Kreatif untuk Mengurangi Sampah Dapur
Pengertian ezo enzyme
Dilansir dari Kompas.com (3/5/2023), eco enzyme adalah cairan serbaguna yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik seperti sisa makanan, buah, dan sayur.
Karena terbuat dari sampah dapur, eco enzyme disebut juga sebagai enzim sampah.
Secara sains, eco enzyme dihasilkan oleh respirasi anaerob (metabolisme tanpa oksigen) yang dilakukan oleh bakteri untuk memperoleh energi dari karbohidrat.
Fermentasi tersebut menghasilkan eco enzyme sebagai produk utama dan alkohol atau asam asetat sebagai produk sampingannya.
Larutan eco enzyme bisa digunakan untuk berbagai keperluan rumah. Mulai digunakan sebagai pupuk tanaman hingga pembersih rumah karena kemampuannya dalam membunuh patogen.
Anthea yang tengah bersiap mewakili Indonesia dalam ajang Miss Eco Teen International yang akan digelar di Sharm El Sheikh Mesir pada Oktober 2023 itu mengatakan bahwa manfaat lingkungan dari eco enzyme tak main-main.
"Karena dapat mengurangi sampah organik dan bisa menggantikan produk-produk rumahan yang terbuat dari bahan kimia, seperti pembersih lantai, pembersih kloset, sabun cuci piring, dan sabun pencuci buah dan sayuran," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (9/9/2023).
Baca juga: Jangan Dibuang, Ini Cara Memanfaatkan Kulit Buah dan Sayuran
Cara pembuatan eco enzyme
Untuk membuat eco enzyme kita hanya perlu mempersiapkan kulit buah, molase, dan air. Molase sendiri adalah bahan pemanis atau gula.
Anthea memaparkan bahwa bahan yang dibutuhkan untuk membuat ezo enxyme adalah sisa kulit buah-buahan (jeruk, apel, dan pisang), air bersih bebas dari klorinasi, dan wadah dengan penutup rapat.
Berikut langkah pembuatan eco enzyme:
- Siapkan kulit buah dan sisa sayur, juga molase. Molase bisa berupa gula merah atau gula pasir, dengan perbandingan 1:3 dibanding dengan berat buah.
- Kemudian kumpulkan semua sampah dapur organik yang sudah disiapkan, pastikan tak ada bahan kimia yang ikut tercampur.
- Potong kulit dan sisa daging buah ke dalam irisan-irisan kecil agar proses fermentasi tak terlalu lama.
- Masukkan potongan buah dan gula ke dalam wadah seperti botol plastik, dan tuangi dengan air bersih hingga semua bahan terendam.
- Tutup wadah dengan rapat menggunakan tutup yang longgar atau penutup kain berongga sehingga cairan bisa bernapas.
- Letakkan wadah di tempat yang sejuk dan gelap, terhindar dari sinar Matahari langsung.
- Biarkan cairan selama beberapa minggu atau bulan, aduk cairan secara teratur semisal seminggu sekali.
- Saat fermentasi sudah sempurna, saring cairannya.
Larutan eco enzyme efektif digunakan sebagai bahan pembersih alami untuk rumah tangga. Simpan botol larutan eco enzyme di tempat sejuk dan terhindar dari sinar Matahari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.