Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Hutan Hujan Tropis Sumatera, Warisan Dunia yang Terancam Punah

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi Hutan Hujan Tropis Sumatera
Ilustrasi Hutan Hujan Tropis Sumatera
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Salah satu warisan dunia yang berlokasi di Indonesia masuk dalam kategori bahaya atau terancam punah.

Situs alam warisan dunia itu adalah Hutan Hujan Tropis Sumatera.

Dilansir dari Kompas.id, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mengumumkan Hutan Hujan Tropis Sumatera masuk dalam kategori bahaya sejak 2011.

Ada beberapa penyebab yang membuat Hutan Hujan Tropis Sumatera terancam kelestariannya, yakni:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keputusan tersebut diambil oleh Komite Warisan Dunia yang mengadakan sesi ke-35 di Paris.

Sebelumnya, Hutan Hujan Tropis Sumatera ditetapkan sebagai situs alam warisan dunia sejak 2004.

Lantas, seperti apa Hutan Hujan Tropis Sumatera?

Profil Hutan Hujan Tropis Sumatera

Hutan Hujan Tropis Sumatera berlokasi di sepanjang punggung gunung yang membentang di sisi barat pulau Sumatera, Indonesia.

Dikutip dari laman UNESCO, Hutan Hujan Tropis Sumatera memiliki luas 2,5 hektar dan terdiri dari tiga taman nasioal, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Situs ini memiliki potensi terbesar untuk konservasi jangka panjang biota khas dan beragam di Sumatera, termasuk banyak spesies yang terancam punah.

Hutan Hujan Tropis Sumatera termasuk kawasan lindung dan merupakan rumah bagi sekitar 10.000 spesies tanaman, termasuk 17 tanaman endemik, lebih dari 200 spesies mamalia, dan sekitar 580 spesies burung dengan 465 di antaranya merupakan spesies menetap dan 21 spesies endemik.

Dari spesies mamalia tersebut, 22 di antaranya adalah spesies Asia yang tidak ditemukan di tempat lain, seperti harimau sumatera, badak, gajah, dan beruang madu.

Bahkan, 15 spesies hanya ditemukan di wilayah Indonesia, termasuk orang utan endemik Sumatera.

Kawasan Hutan Hujan Tropis Sumatera juga meliputi salah satu gunung berapi terbesar di Indonesia, yaitu Gunung Kerinci dengan tinggi 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Gunung itu menyimpang berbagai keindahan alamiah. Salah satunya Danau Gunung Tujuh yang merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara.

Baca juga: Kebakaran Hutan Terbesar dalam Sejarah Landa Kanada Selama 2023, Bagaimana Nasib WNI di Sana?

Tempat perlindungan iklim

Dilansir dari Natural World Heritage Sites, Hutan Hujan Tropis Sumatera menjadi tempat perlindungan penting selama periode perubahan iklim.

Situs dunia ini kemungkinan besar akan terus memainkan peran dalam perubahan iklim di dunia.

Kawasan ini juga memiliki pemandangan yang sangat indah dengan gunung berapi yang megah, garis pantai yang berbatu, danau air tawar di perbukitan hutan lebat, air terjun, dan sungai-sungai liar.

Baca juga: Mengenal Pulau Maui Hawaii Alami Kebakaran Hutan, 80 Orang Tewas

Surat peringatan dari UNESCO

UNESCO melalui Anggota Komite Eksekutif Asian Academy for Heritage Management, Johannes Widodo mengatakan, UNESCO melalui World Heritage Center atau Pusat Warisan Dunia telah menyurati Indonesia terkait dengan sejumlah pembangunan yang dilakukan di sekitar kawasan warisan dunia pada Oktober 2020, Januari 2021, dan Maret 2021.

Beberapa situs warisan dunia yang mendapat “kartu kuning” dari UNESCO adalah Borobudur dan Taman Nasional Komodo.

“Kartu kuning” itu merupakan peringatan bagi pemerintah Indonesia agar segera berbenah.

Adapun untuk Hutan Hujan Tropis Sumatera, sudah diberi “kartu merah” dari UNESCO sehingga dimasukkan ke daftar warisan budaya dalam bahaya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi