Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Ledakan Bom di Gedung Bursa Efek Jakarta, 10 Orang Tewas

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi bom. Ledakan bom di gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada 13 September 2000 telah menewaskan sedikitnya 10 orang.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Hari ini 23 tahun lalu, tepatnya 13 September 2000, sebuah bom meledak di gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Dilansir dari Kompas.id (31/3/2021), ledakan bom di lantai parkir P2 gedung BEJ ini sedikitnya mengakibatkan 10 orang tewas dan 34 orang lainnya mengalami luka-luka.

Para petugas pemadam kebakaran dan petugas keamanan tidak dapat mencapai lokasi karena asap yang tebal dan udara panas di pelataran parkir bawah tanah.

Beberapa korban jiwa tercatat meninggal di lokasi dan rumah sakit akibat luka bakar, menghirup asap, dan tersengat udara panas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah di antaranya ditemukan di dalam kendaraan yang terparkir, sedangkan sebagian lain tergeletak di lantai.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Bom Meledak di Plaza Atrium Jakarta, 6 Orang Terluka


Kronologi ledakan bom di gedung BEJ

Sebelum insiden, tepatnya sejak pukul 10.00 WIB, gedung BEJ mengalami sekitar delapan pemadaman listrik.

Hingga pada pukul 15.20 WIB, ledakan terjadi di lantai parkir P2 gedung BEJ, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, yang saat itu dipadati sekitar 400 kendaraan parkir.

Dilansir dari Kompas.com (13/9/2021), asap hitam pekat membubung dari gedung BEJ, memicu kepanikan para karyawan yang berada di dalam.

Mereka berlarian untuk menyelamatkan diri dengan menggunakan tangga darurat.

Asap tebal dan udara panas yang menguar dari parkir bawah tanah pun membuat petugas pemadam kebakaran kesulitan untuk mencapai titik api.

Mobil pemadam kebakaran milik Security Grup Astra yang datang lebih awal juga tidak bisa berfungsi karena mesin diesel penyedot airnya tak bisa dihidupkan.

Aparat kepolisian, baik Gegana maupun Sabhara, juga mengalami kesulitan mengevakuasi korban karena asap tebal terus mengepul.

Hingga sekitar pukul 22.00 WIB, ruangan lantai parkir P2 masih terasa panas menyengat, meski lantainya telah digenangi air dari sprinkler atau penyembur air untuk memadamkan kebakaran.

Namun, meski ledakan di gedung BEJ terdengar sangat keras, tak ada satu pun kaca yang melapisi permukaan gedung pecah.

Kerusakan hanya terjadi di lantai P2 dan P1, serta sebagian plafon di lobi gedung.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Bom Bunuh Diri Meledak di 3 Gereja Surabaya, 14 Orang Tewas

Bom diletakkan di bawah mobil

Diberitakan Harian Kompas (15/9/2000), polisi memastikan bahwa ledakan keras di lantai P2 gedung BEJ berasal dari sebuah bom yang diletakkan di bawah mobil Corona Marx II.

Sejumlah saksi yang melihat insiden peledakan bom ini mengungkapkan, terdapat tiga orang yang keluar dari mobil tersebut.

Sebuah bengkel mobil JFC-Krung Baro Motor di Jagakarsa, Jakarta Selatan disebut sebagai tempat perakitan bom yang meledak di BEJ.

Kurang lebih sepuluh hari kemudian, pada Sabtu (23/9/2000) pukul 04.00 WIB, pengebom gedung BEJ ditangkap di kawasan Cilandak, saat dalam perjalanan untuk menggranat Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Baca juga: 4 Kasus Bom Panci di Indonesia, Mulai dari Gereja Katedral Makassar hingga Cicendo

Kepala Polda Metro Jaya saat itu, Inspektur Jenderal Nurfaizi mengatakan, pelaku bernama Iwan Setiawan alias Husen (43) dibekuk di dalam taksi.

Taksi yang dipesan Iwan ternyata dikemudikan polisi yang menyamar. Setelah taksi bergerak, polisi lain melakukan pembuntutan dengan mobil dan motor.

Ketika taksi berhenti karena lampu lalu lintas menyala merah di perempatan Cilandak, penyergapan pun dilakukan.

Menurut Nurfaizi, Iwan mengaku sebagai pelaku peledakan di Kedutaan Besar Malaysia pada 27 Agustus 2000. Dia juga mengaku terlibat dalam pengeboman di gedung BEJ.

Namun, Iwan mengaku tidak masuk ke dalam gedung BEJ. Dua buah mobil masuk ke gedung BEJ, salah satunya Corona Mark II yang meledak.

"Iwan melakukan perlawanan yang cukup sengit. Target kami yang utama ialah mengamankan tangan tersangka agar tidak sempat mengambil granatnya," kata Nurfaizi.

"Akhirnya anggota saya yang berjumlah enam orang berhasil mengempaskan dia ke aspal. Lalu, kami memborgol tangannya ke belakang," lanjutnya.

(Sumber: Kompas.com/Nur Fitriatus Shalihah | Editor: Jihad Akbar)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi