KOMPAS.com - Mentimun atau kerap disebut timun merupakan buah bergizi dengan kandungan air yang melimpah.
Dilansir dari Healthline, mentimun rendah kalori dan mengandung banyak air, sekitar 96 persen, serta kaya akan serat larut.
Kandungan tersebut membuat buah yang lebih sering digolongkan sebagai sayuran ini ideal untuk meningkatkan hidrasi dan membantu menurunkan berat badan.
Mentimun mengandung senyawa tanaman tertentu dan antioksidan yang dapat mengatasi serta mencegah berbagai masalah kesehatan.
Beberapa penelitian juga menunjukkan, nutrisi dalam mentimun dapat memberikan manfaat bagi kesehatan kulit, termasuk membantu mendinginkan dan menenangkan kulit.
Tidak hanya itu, mengonsumsi mentimun beserta kulitnya pun dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan mencegah beberapa komplikasi diabetes.
Lantas, apa saja efek samping mentimun?
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 4 Efek Samping Buncis bagi Kesehatan
Efek samping mentimun
Manfaat mentimun dapat diperoleh dengan mengonsumsinya sebagai makanan atau mengoleskan secara langsung ke kulit.
Dikutip dari WebMD, mengoleskan mentimun pada kulit kemungkinan besar aman jika digunakan dengan tepat.
Namun, beberapa orang dengan kulit sensitif mungkin akan mengalami kemerahan atau iritasi kulit ringan.
Berikut sejumlah efek samping mentimun bagi kesehatan:
1. Pembekuan darahMentimun mengandung vitamin K relatif tinggi, yang dapat memenuhi 62 persen dari rekomendasi asupan harian untuk setiap 300 gramnya.
Medical News Today melaporkan, makan terlalu banyak mentimun dapat memengaruhi pembekuan darah seseorang.
Vitamin K berperan mengubah protrombin menjadi trombin, salah satu protein dalam proses pembekuan darah.
Tanpa adanya asupan vitamin K yang cukup, proses pembekuan darah menjadi terhambat, sehingga cenderung mudah mengalami pendarahan dan luka yang sukar sembuh.
Baca juga: 5 Efek Samping Alpukat, Bisa Bikin Migrain dan Berat Badan Bertambah
Kandungan vitamin K yang melimpah dapat menurunkan efek obat pengencer darah seperti warfarin atau coumadin.
Warfarin berguna mencegah pembekuan darah yang berpotensi menyebabkan sumbatan pada aliran darah.
Obat ini biasanya dikonsumsi di bawah pengawasan dokter untuk pasien fibrilasi atrium atau denyut tidak teratur dan cepat, guna mengurangi risiko stroke.
Sayangnya, mengonsumsi bersama dengan mentimun dapat membuat warfarin tidak bekerja secara maksimal.
Oleh karenanya, bagi orang yang mengonsumsi obat pengencer darah, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi buah ini agar mendapat dosis yang tepat.
Baca juga: 5 Efek Samping Pare, Bisa Picu Irama Jantung Tak Teratur
3. Alergi
Sama seperti bahan makanan lain, efek samping mentimun selanjutnya adalah dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang.
Orang yang alergi mentimun umumnya akan mengalami beberapa gejala setelah memakannya, yakni kulit ruam, bengkak, dan sulit bernapas.
Pada kasus yang parah, timun dapat memicu anafilaksis atau reaksi alergi yang dapat mengancam nyawa.
4. KeracunanMentimun mengandung cucurbitacin, senyawa antikanker yang memberikan rasa pahit pada sayuran ini.
Selain rasa pahit, zat ini dapat menyebabkan gas dan gangguan pencernaan lain jika dikonsumsi berlebihan.
Beberapa cucurbitacin juga bersifat racun bagi manusia, meski konsentrasinya dalam mentimun yang dimakan sehari-hari tidak menyebabkan toksisitas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.