Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Modus Penipuan Sebut Peserta "Over Limit" Pemakaian Obat, Ini Imbauan BPJS Kesehatan

Baca di App
Lihat Foto
TikTok
Penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dengan penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan viral di media sosial.

Dalam informasi yang antara lain diunggah di TikTok itu diungkapkan modus yang digunakan penipu, yakni menelepon sasaran korban dan menyatakan kepesertaannya di BPJS Kesehatan over limit dan harus ditutup.

Penipu juga meminta korban untuk menyebutkan nomor KTP miliknya.

"Teman2, ada info Barusan sy di tlp petugas BPJS yg mengatakan BPJS sy akan ditutup krn over limit pemakaian obat (disebutin nama2 obatnya). Aku jwb sy tdk pernah pake BPJS sekalipun member. Trs dia tanya No. KTO, aku tdk kasih dan bilang kl mau ditutup sekalian.
Aku cek ke BPJS dan menurut petugas, BPJS tdk pernah tlp ke nasabah dan lg marak penipuan atas nama BPJS. Harap hati2 ya. Tks,"  demikian informasi dalam unggahan tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan tersebut diposting oleh akun TikTok @kang_el741pada Rabu (6/9/2023) dan telah dilihat lebih dari 343.000 kali.

Sejumlah warganet di kolom komentar mengaku mendapatkan pesan serupa, baik melalui WhatsApp maupun telepon.

"Sy jg sekitar 2 minggu yg lalu..dpt WA yg ktnya dr BPJS pusat..tp lngsng sy blokir," kata akun dengan nama Nadia.

"Emang bener suamiku kemarin dapat tlp kek gitu," kata akun dengan nama N'dank.

"Aku dua hari lalu dibilang belum di bayar selama 3 bulan, pdahal bayar terus lalu di arahkan ke no rekening bank ya aku cek di app sdh lunas padahal," kata akun dengan nama IrmaEmhy.

Tanggapan BPJS

Asisten Deputi Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan, Agustian Ferdianto mengatakan, penipuan dengan modus tersebut memang tengah marak.

Menurutnya, sebelumnya BPJS Kesehatan telah merilis peringatan kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap berbagai penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan.

“Saat ini sedang terjadi modus penipuan yang mengatasnamakan Care Center BPJS Kesehatan dengan menginformasikan bahwa kartu kepesertaan JKN akan diberhentikan," kata Agustian Fardianto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/9/2023).

"Kami menegaskan bahwa BPJS Kesehatan tidak pernah menonaktifkan kartu kepesertaan JKN secara sepihak tanpa ada alasan yang jelas,” lanjut pria yang akrab disapa Ardi itu.

Ia mengungkapkan, modus yang kerap digunakan penipu adalah meminta peserta menyebut nomor NIK dan menyampaikan informasi palsu bahwa kepesertaan telah melebihi batas pemakaian obat-obatan.

Modus penipuan lainnya, yakni BPJS Kesehatan memberikan bantuan sosial kepada peserta, rekrutmen kepegawaian, dan ancaman kepesertaan JKN akan segera diblokir.

“Sekali lagi kami sampaikan bahwa BPJS Kesehatan tidak pernah menghubungi peserta dengan memberikan informasi palsu, dimulai meminta NIK, pemberian hadiah atau bantuan sosial, hingga meminta peserta untuk mengirimkan sejumlah uang ke nomor rekening yang mengatasnamakan perorangan,” tambah Ardi.

Baca juga: Apakah Pengobatan Penyakit akibat Polusi Udara Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ardi mengimbau masyarakat yang mengalami modus-modus penipuan seperti di atas agar tetap tenang saat mendapatkan telepon dan tidak gegabah.

Ia meminta masyarakat selalu memastikan kebenaran informasi yang didapat ke kanal resmi BPJS Kesehatan di nomor 165.

"BPJS Kesehatan juga mengimbau agar peserta yang menjadi korban penipuan untuk segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwajib," ujarnya.

Menurutnya, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap konten penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan.

Dia menegaskan, BPJS Kesehatan berkomitmen melindungi dan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh peserta.

"Upaya pencegahan penipuan menjadi salah satu prioritas BPJS Kesehatan demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penjaminan layanan kesehatan yang diberikanm," tandas Ardi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi