Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Negara Diterjang Banjir dengan Ribuan Korban Jiwa, Ada Libya, AS, dan China

Baca di App
Lihat Foto
AFP
Beberapa pria berjalan melewati puing-puing bangunan yang disebabkan oleh banjir bandang Libya di Kota Derna, 11 September 2023. Banjir Libya menewaskan lebih dari 5.000 orang di kota pesisir Mediterania, Derna.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Bencana banjir melanda sejumlah negara di dunia. Bukan hanya kerugian material, musibah ini turut merenggut ribuan nyawa dan menghilangkan ribuan orang lainnya.

Di Libya misalnya, lebih dari 5.000 orang tewas dan sedikitnya 10.000 orang dilaporkan hilang akibat banjir yang dipicu badai besar Mediterania pada Senin (11/9/2023).

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (13/9/2023), banjir tersebut merobohkan dua bendungan dan menyapu bangunan hingga seperempat wilayah pesisir timur di Kota Derna, Libya.

Selain Libya, beberapa negara juga tercatat mengalami banjir bandang dalam beberapa waktu belakangan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, mana saja negara yang mengalami banjir bandang yang menelan ribuan korban?

Baca juga: Viral, Video Banjir Terjang Kawasan Industri Nikel di Maluku Utara, Ini Update dari BNPB


1. Libya

Banjir yang menewaskan hingga 5.200 korban jiwa di negara Afrika bagian utara ini disebabkan oleh badai Daniel yang melanda Mediterania.

Badai ini terbentuk di atas Yunani pada 4 September 2023 dan menghasilkan curah hujan tinggi yang mengakibatkan banjir.

Bencana ini mengakibatkan Kota Derna mengalami kerusakan yang cukup parah. Gedung-gedung tersapu air, atap mobil-mobil terbalik, dan puing-puing mengalir akibat bendungan jebol.

Baca juga: Kronologi Banjir Bandang Libya dan Kenapa Korbannya Capai 5.200 Orang Tewas

2. Amerika Serikat

Bencana banjir akibat hujan deras melanda dua negara bagian Amerika Serikat, Massachusetts dan Rhode Island.

Diberitakan AP News, Rabu (13/9/2023), pihak berwenang mengumumkan keadaan darurat saat air mulai mengalir ke rumah-rumah, sehingga memaksa mereka untuk mengevakuasi warga.

Bukan hanya itu, hujan yang tak kunjung berhenti pun memicu kekhawatiran akan kondisi bendungan yang dapat memburuk.

Hingga Selasa (12/9/2023) pagi, 300 orang telah dievakuasi, termasuk penghuni gedung apartemen bertingkat tinggi dan panti jompo.

Baca juga: 70 Buaya Lepas Saat China Diterjang Banjir, Videonya Viral di Medsos

 

3. China

Hujan tanpa henti selama berhari-hari akibat topan Haikui di China selatan menyebabkan lebih dari 100 bencana tanah longsor dan sekitar 1.360 warga terjebak banjir.

Dilansir dari Reuters, Selasa (12/9/2023), bencana ini turut menewaskan sedikitnya tujuh orang di China selatan.

Di wilayah Yulin, badai yang tak kunjung berhenti selama tiga hari hingga Selasa telah memicu banjir yang menghancurkan jalan dan menumbangkan pohon.

Kondisi serupa juga tampak terlihat di kawasan dekat dengan pantai, Kota Beihai, yang terendam banjir akibat hujan lebat.

4. Hong Kong

Hong Kong, daerah administratif khusus di China, juga menjadi korban terjangan topan Haikui.

Dikutip dari The Guardian, Jumat (8/9/2023), topan tersebut memicu hujan terlebat di Hong Kong sejak 140 tahun lalu.

Hujan lebat mengakibatkan banjir setinggi pinggang, mengalir melintasi jalanan sempit Hong Kong serta menggenangi pusat perbelanjaan, stasiun kereta api, dan terowongan.

Insiden ini menyebabkan sedikitnya dua orang tewas dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka.

5. Brasil

Banjir di Brasil telah menewaskan sedikitnya 37 orang, serta menyebabkan 3.500 orang mengungsi.

Dikutip dari pemberitaan New York Times, Rabu (6/9/2023), banjir pada pekan lalu ini dipicu topan yang menerjang negara bagian Rio Grande do Sul dan Santa Catarina.

Akibat badai dan banjir, 79 kota di seluruh Rio Grande do Sul dilaporkan mengalami kerusakan, termasuk 300 atap rumah terlepas, serta sejumlah jembatan runtuh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi