Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diguyur Hujan, Bagaimana Kondisi Kebakaran di Gunung Bromo Kini?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/MUHAMMAD MADA
Api membakar hutan dan lahan (karhutla) kawasan Gunung Bromo terlihat di Pos Jemplang, Malang, Jawa Timur, Sabtu (09/09).
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Kebakaran di bukit savana Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur akhirnya padam pada Rabu (13/9/2023).

Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo Oemar Syarif.

"Kemarin (Rabu) sudah padam semua, sebelum hujan. (Padam) jam 5 sore insya Allah, " kata Oemar kepada Kompas.com, Kamis (14/9/2023).

Kendati demikian, pihaknya saat ini masih mewaspadai adanya kemungkinan titik api baru.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kemungkinan apa pun bisa saja terjadi sehingga kewaspadaan tetap harus dijaga. Mudah-mudahan tidak ada lagi titik-titik api baru," ujarnya.

Senada, Kepala Bagian Tata Usaha TNBTS Septi Eka Wardani menyatakan, api di savana Gunung Bromo sudah padam sebelum turunnya hujan pada Rabu (13/9/2023) malam.

Menurutnya, hal ini merupakan upaya pemadaman yang dilakukan oleh tim gabungan.

"Ini upaya kami mamadamkan, sudah dari kemarin padamnya, sebelum hujan," kata Eka saat dikonfirmasi secara terpisah, Kamis.

Baca juga: Kebakaran Gunung Bromo Semakin Meluas, Apakah Akan Ada Hujan Buatan?

Bukan hujan buatan

Dihubungi secara terpisah, Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda, Sidoarjo Teguh Tri Susanto mengatakan, hujan di kawasan Gunung Bromo bukan merupakan hasil modifikasi cuaca.

Menurutnya, hujan di kawasan Gunung Bromo tersebut akibat dari gangguan atmosfer gelombang Rossby dan MJO aktif di kuadran 4.

Kondisi ini dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Timur.

"Hal ini menyebabkan beberapa wilayah di Jawa Timur diprediksi mengalami peningkatan potensi peluang hujan dalam bbrp hari ke depan, terutama wilayah dataran tinggi," kata Teguh kepada Kompas.com, Kamis.

Ia menjelaskan, hujan akibat gelombang Rossby dan MJO cenderung tidak merata dan turun di daerah-daerah tertentu.

Selain itu, hujan juga hanya akan turun dalam durasi singkat.

Baca juga: Update Kebakaran di Bukit Teletubbies Bromo, 50 Hektar Lahan Hangus

Kebakaran sejak pekan lalu

Sebagai informasi, kebakaran di bukit savana Gunung Bromo terjadi sejak Rabu (6/9/2023) akibat penggunaan flare saat aktivitas foto prewedding.

Manajer wedding organizer (WO) berinisial AWEW (41) ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kebakaran ini.

Penetapan ini dilakukan setelah pihak kepolisian mengamankan enam orang, termasuk AWEW.

Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana mengatakan, AWEW dalam kasus ini berperan sebagai penanggung jawab WO.

Tersangka juga merupakan penanggung jawab terkait perizinan masuk kawasan Gunung Bromo.

Diketahui, kegiatan foto prewedding itu ternyata tidak memiliki izin masuk kawasan konservasi Bukit Teletubbies.

Padahal, setiap orang yang melakukan kegiatan di area tersebut wajib memiliki izin.

Baca juga: Jadi Satu-satunya Tersangka Kebakaran di Bromo, Ini Peran Manajer WO Prewedding

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi