Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Black Hole atau Lubang Hitam, Tempat di Ruang Angkasa yang Dapat Mengisap Cahaya

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Elen11
Ilustrasi black hole atau lubang hitam.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Black hole atau lubang hitam adalah tempat di ruang angkasa di mana gravitasinya dapat menarik segala sesuatu yang berada di dekatnya.

Gravitasinya begitu kuat karena materi terimpit ke dalam ruang yang sangat kecil. Hal ini bisa terjadi ketika sebuah bintang sedang sekarat.

Dilansir dari laman National Geographic, black hole adalah titik-titik di ruang angkasa yang begitu padat sehingga mereka menciptakan lekukan gravitasi yang dalam.

Di luar wilayah tertentu, bahkan cahaya pun tidak dapat lepas dari tarikan gravitasi black hole yang sangat kuat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dan segala sesuatu yang berada terlalu dekat, baik itu bintang, planet, atau pesawat ruang angkasa, akan meregang dan dipadatkan dalam proses yang dikenal sebagai spagetifikasi.

Baca juga: Apa Itu Aurora? Berikut Pengertian dan Proses Terbentuknya


Tidak terlihat

Karena tidak ada cahaya yang bisa keluar dari tarikan gravitasinya, manusia tidak bisa melihat black hole.

Black hole atau lubang hitam tidak dapat terlihat karena gravitasi yang kuat menarik seluruh cahaya ke tengahnya.

Namun, teleskop ruang angkasa dengan alat khusus dapat membantu menemukan lubang hitam.

Para ilmuwan dapat melihat bagaimana kuatnya gravitasi memengaruhi bintang dan gas di sekitar black hole.

Ketika lubang hitam dan bintang berdekatan, cahaya berenergi tinggi akan dihasilkan. Cahaya seperti ini tidak dapat dilihat dengan mata manusia.

Para ilmuwan menggunakan satelit dan teleskop di ruang angkasa untuk melihat cahaya berenergi tinggi.

Baca juga: Apa Perbedaan Atmosfer dan Lapisan Ozon? Simak Penjelasan Berikut

Ukuran lubang hitam

Dikutip dari laman NASA, Black hole bisa berukuran besar atau kecil. Diketahui black hole terkecil hanya berukuran satu atom, namun memiliki massa seperti gunung besar.

Jenis black hole lainnya disebut "stellar", massanya bisa mencapai 20 kali lipat massa Matahari. Ada banyak sekali black hole bermassa bintang di galaksi Bima Sakti.

Black hole terbesar disebut “supermasif”, yang diketahui memiliki massa setara dengan lebih dari 1 juta Matahari.

Para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa setiap galaksi besar mempunyai black hole supermasif di pusatnya.

Black hole supermasif di pusat galaksi Bima Sakti disebut Sagitarius A. Ia memiliki massa sekitar 4 juta matahari dan dapat menampung beberapa juta bumi.

Baca juga: Apa Perbedaan Meteor, Asteroid, dan Komet? Berikut Penjelasannya

Proses terbentuknya black hole

Cara paling umum yang diketahui dari terbentuknya black hole adalah melalui kematian bintang.

Saat bintang mencapai akhir masa hidupnya, sebagian besar akan mengembang, kehilangan massa, dan kemudian mendingin membentuk white dwarf (benda putih kerdil).

Pada tahap akhir, bintang-bintang raksasa akan meledak dan menghasilkan ledakan dahsyat yang disebut supernova.

Ledakan seperti itu melemparkan materi bintang ke luar angkasa tetapi meninggalkan inti bintang.

Pada sisa-sisa supernova, tidak ada lagi gaya yang melawan gravitasi dari massa bintang, sehingga inti bintang mulai runtuh dengan sendirinya.

Baca juga: 5 Kecelakaan Penerbangan Luar Angkasa Paling Terkenal Sepanjang Sejarah

Jika massanya menyusut menjadi titik yang sangat kecil, maka akan lahirlah black hole atau lubang hitam.

Para ilmuwan menduga bahwa black hole terkecil terbentuk saat awal mula adanya alam semesta.

Kemudian black hole stellar terbentuk ketika pusat sebuah bintang yang sangat besar jatuh ke dalam dirinya sendiri, atau runtuh.

Sedangkan black hole supermasif terbentuk pada waktu yang sama dengan galaksi tempat mereka berada.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi