Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Selai Srikaya Tidak Dibuat dari Buah? Ini Sejarahnya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Aria Armoko
Ilustrasi buah srikaya. Buah srikaya yang memiliki nama ilmiah Annona squamosa, mengandung banyak nutrisi yang menyehatkan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan yang menyebutkan selai srikaya tidak terbuat dari buah srikaya ramai di media sosial X.

Unggahan tersebut salah satunya dibagikan oleh akun @aan__, Rabu (13/9/2023).

Lewat unggahannya, warganet tersebut mengungkapkan selai srikaya tidak dibuat dari buah srikaya.

"TERNYATA SELAI SRIKAYA TU BUKAN DARI BUAH SRIKAYA YA? SIAPA SIH YANG DULU MEMULAI NGIDE KEBOHONGAN INI," tulis pengunggah.

Baca juga: 7 Buah Tinggi Karbohidrat yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar warganet

Unggahan tersebut lantas mendapatkan sejumlah komentar dari warganet lainnya.

"Namanya 'Selai Sarikaya' dok, bukan Srikaya," ucap @LightsofDawn_.

"Selai sarikaya itu terbuat dari santan, telur, gula dan biasanya untuk aroma ditambahkan pandan," ungkap akun lain.

"Makanya kok rasa selainya ga ada srikaya-srikayanya ya doc. Dulu kukira buah srikaya diambilin dagingnya, bijinya dihempas, terus digulain kasih maizena," katanya.

Hingga Jumat (15/9/2023) sore, unggahan tersebut telah tayang sebanyak 2,2 juta kali, dibagikan 3.876 kali, dan disukai 29.200 warganet.

Baca juga: Benarkah Kucing Makan Rumput untuk Memuntahkan Isi Perutnya?

Lantas, benarkah selai srikaya tidak dibuat dari buah srikaya?


Baca juga: 6 Buah Kaya Serat yang Baik untuk Kesehatan, Apa Saja?

Bisa dibuat dari buah srikaya

Guru Besar Tata Boga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Marwanti menjelaskan, selai srikaya dapat dibuat dari buah srikaya asli.

"Buah srikaya asli bisa dibuat selai," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (15/9/2023).

Selain buah srikaya asli, perempuan yang akrab disapa Wanti itu menyebutkan, selai srikaya juga dapat dibuat dari esens srikaya.

"Tetapi, ada juga yang selainya dari esens, yang esens itu bisa juga bukan dari buah langsung," lanjutnya.

Terkait selai yang tidak dibuat dari buah asli tapi tetap disebut srikaya, ia menyatakan masyarakat umum memang sering salah atau kurang pas saat menamakan makanan.

"Sering-sering masyarakat umum kurang pas menyebut. (Contohnya) di TV, itu bilang telur puyuh (sebagai) bacem. Tapi itu yang betul disemur," tambahnya.

Baca juga: Mengapa Ketupat Menggunakan Janur? Ini Maknanya

Bahan pembuat selai srikaya

Hal berbeda diungkapkan oleh chef Andreas dari Hotel Noormans Semarang.

Menurutnya, selai srikaya memang bisa dibuat tidak dari buah srikaya.

Ia juga membenarkan selai srikaya terbuat dari santan, telur, gula, dan daun pandan.

"(Selai srikaya) merupakan masakan chinese peranakan yang populer di Singapura, Malaysia," ujarnya terpisah.

Andreas menjelaskan, terdapat catatan sejarah yang menyebutkan, selai ini ada dan berkaitan dengan doce de ovos atau krim telur manis khas Portugis.

Baca juga: Sejarah Selai Kacang, Dari Menu Sanatorium Menjadi Bahan Olesan Roti

Kedua makanan ini memiliki komposisi bahan dan teknik pembuatan yang sangat mirip. Selai srikaya dibuat dengan cara mencampurkan santan, gula, dan kuning telur dalam panci dengan api kecil hingga mengental.

"Hanya saja, kalau doce de ovos memakai kayu manis dan kulit jeruk lemon untuk aromanya," tambah Andreas.

Sementara selai dari Asia Tenggara ini menggunakan daun pandan yang memang merupakan bahan pewangi khas di wilayah ini.

Baca juga: Mengapa Burger Disebut Makanan Tidak Sehat padahal Berisi Daging dan Sayuran? Ini Penjelasannya

Nama srikaya

Lebih lanjut, Andreas mengatakan selai srikaya juga disebut selai sarikaya tergantung daerahnya.

"Selai ini sendiri sebenarnya juga dikenal dengan sebutan kaya jam atau selai kaya di negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura," lanjut dia.

Sementara di Thailand, selai ini disebut sangkaya. Di Filipina, selai yang hampir sama memiliki nama minatamis na bao.

Andreas menjelaskan kata "kaya" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti "banyak harta" atau "mengandung banyak substansi".

"Nama (selai srikaya) mungkin saja tercetus dari warna selai tersebut yang kuning seperti emas, yang biasanya melambangkan kekayaan," kata dia.

Di sisi lain, Andreas juga menyebutkan, nama selai srikaya dimungkinkan muncul dari pelesetan kata “coalhada” dalam bahasa Portugis yang berarti curd.

Curd merupakan substansi warna putih yang biasa digunakan untuk membuat keju. Nama ini dipakai karena proses pembuatan selai kaya sangat mirip dengan proses pembuatan curd.

Baca juga: Ramai soal Soto Kering Tanpa Kuah Disebut Makanan Asli Klaten, Benarkah?

Sejarah selai srikaya

Andreas menjelaskan, ada kemungkinan resep pembuatan selai pelengkap roti tersebut mulai diperkenalkan oleh pasukan penjajah Portugis.

Orang Portugis saat itu datang ke Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada sekitar abad ke-16.

"Resep tersebut kemudian diwariskan secara turun-temurun dan bahkan mulai menyebar ke daerah lain karena pernikahan antar suku," lanjutnya.

Namun, meski mulai muncul berkat orang Portugis, tidak ada yang menyebutKAN resep selai tersebut berasal dari negara tersebut.

"(Selai srikaya lalu) identik dengan China peranakan ataupun dengan Suku Melayu," imbuh dia.

Baca juga: 4 Manfaat Kesehatan Selai Kacang yang Sayang untuk Dilewatkan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi