KOMPAS.com - Sakit kepala bagian belakang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, tergantung seberapa tingkat keparahannya.
Nyeri di bagian belakang kepala ini mungkin disebabkan beberapa masalah kesehatan, baik yang memerlukan pengobatan maupun hanya perubahan gaya hidup.
Dilansir dari Healthline, dalam banyak kasus, sakit kepala ini turut memicu rasa nyeri di beberapa lokasi tubuh lain.
Lantas, apa saja penyebab sakit kepala bagian belakang?
Baca juga: Bisa Turunkan Gula Darah, Ini 4 Efek Samping Mentimun bagi Kesehatan
Penyebab sakit kepala bagian belakang
Guna mengatasi sakit kepala bagian belakang, seseorang perlu mencari tahu penyebabnya dengan mendatangi dokter agar mendapat diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Namun, terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan nyeri di bagian belakang kepala. Beberapa penyebab tersebut termasuk:
1. Sakit kepala tegangDikutip dari laman WebMD, sakit kepala tegang atau tension headache adalah jenis nyeri kepala paling umum terjadi.
Masalah kesehatan ini terjadi saat otot-otot di kulit kepala dan leher menegang, sehingga bagian belakang dan samping kepala terasa nyeri tetapi tidak berdenyut.
Sakit kepala tegang dapat berlangsung hingga tujuh hari, tetapi dapat pula berlangsung singkat hanya selama 30 menit.
Gejala sakit kepala tipe tegang, antara lain:
- Perasaan tegang di sekitar kepala, yang meliputi bagian belakang kepala atau memengaruhi wajah atau leher
- Nyeri yang ringan sampai sedang, tetapi bisa juga berkembang menjadi parah
- Sakit kepala tidak bertambah parah saat berolahraga
- Tidak ada mual dan muntah.
Biasanya, sakit kepala tegang diobati dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas di pasaran.
Dokter juga mungkin meresepkan obat untuk kasus sakit kepala tegang kronis dengan kondisi lebih parah.
Selain itu, dokter pun dapat meresepkan obat pencegahan, seperti antidepresan atau pelemas otot untuk mengurangi terjadinya sakit kepala di masa depan.
2. Postur tubuh yang burukPenyebab sakit kepala bagian belakang selanjutnya adalah postur tubuh yang buruk, yakni cenderung membungkuk saat duduk atau berdiri.
Posisi ini dapat menyebabkan ketegangan pada otot-otot di bagian belakang kepala, punggung atas, leher, hingga rahang.
Turut memberi tekanan pada saraf di area tersebut, kondisi ini memicu sakit kepala tegang dan nyeri di bagian belakang kepala.
Guna mengatasinya, cobalah biasakan untuk duduk atau berdiri dengan tegak. Obat pereda nyeri yang dijual bebas juga dapat membantu meredakan jenis sakit kepala ini.
Baca juga: 4 Efek Samping Taoge jika Dikonsumsi Keliru, Bisa Picu Keracunan
3. Tekanan intrakranialLow-pressure headache atau tekanan intrakranial adalah sakit kepala tekanan rendah karena adanya kebocoran cairan tulang belakang pada bantalan leher atau punggung.
Dilansir dari Very Well Health, kebocoran cairan menyebabkan penurunan tekanan secara tiba-tiba, sehingga memicu sakit kepala parah di kedua sisi belakang kepala.
Gejala sakit kepala akibat masalah kesehatan ini, termasuk:
- Leher kaku
- Telinga berdenging
- Pusing
- Penglihatan ganda atau kabur.
Sakit kepala tekanan rendah umumnya akan terasa saat duduk atau berdiri, serta memburuk saat batuk, bersin, atau berolahraga.
Namun, sakit kepala jenis ini biasanya akan hilang dalam waktu 20 hingga 30 menit setelah berbaring.
4. Sakit kepala servikogenikSakit kepala servikogenik atau cervicogenic headache adalah salah satu penyebab sakit kepala bagian belakang selanjutnya, seperti menurut Medical News Today.
Sebenarnya, sakit kepala servikogenik berasal dari leher yang menjalar ke kepala bagian belakang.
Termasuk nyeri sekunder, kondisi ini merupakan tanda masalah medis lain, seperti tumor, patah tulang, infeksi, atau artritis reumatoid.
Sementara itu, beberapa kondisi yang menjadi gejala sakit kepala jenis ini adalah:
- Rasa sakit di sekitar mata dan masalah penglihatan
- Nyeri di leher atau salah satu sisi bahu maupun lengan
- Sakit kepala saat melakukan gerakan tertentu
- Mual
- Sensitif terhadap cahaya atau suara bising.
Seseorang yang mengalami gejala di atas dapat mendatangi dokter agar mendapat diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 4 Efek Samping Buncis bagi Kesehatan
5. Neuralgia oksipitalSakit kepala di bagian belakang dapat juga terjadi karena neuralgia oksipital, suatu kondisi ketika saraf yang membentang dari sumsum tulang belakang hingga kulit kepala mengalami peradangan.
Seseorang yang mengalami sakit kepala jenis ini akan merasakan nyeri tajam dan berdenyut yang dimulai dari pangkal kepala di leher hingga kulit kepala.
Beberapa gejalanya meliputi:
- Rasa sakit yang terasa di belakang mata
- Sensasi tusukan tajam seperti tersengat listrik di leher dan belakang kepala
- Sensitif terhadap cahaya
- Nyeri saat menggerakkan leher.
Neuralgia oksipital dapat diobati melalui kombinasi terapi dan konsumsi obat, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), terapi fisik, pijat, dan obat pelemas otot yang diresepkan dokter.
Namun, untuk kasus yang parah, dokter mungkin menyuntikkan anestesi lokal di area saraf oksipital untuk meredakan nyeri dengan cepat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.