Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Dibiasakan, Ini Bahayanya Sering Menahan Buang Air Besar

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash
Ilustrasi BAB jongkok atau duduk, mana yang lebih sehat?
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Buang air besar (BAB) adalah hal normal yang rutin dilakukan oleh semua orang.

Sayangnya, karena berbagai alasan seperti kesibukan, seseorang kemudian menunda keinginannya untuk buang air besar.

Dikutip dari VeryWellHealth, sebenarnya menahan buang air besar tak akan menimbulkan masalah jika hanya dilakukan sesekali.

Namun sayangnya, jika hal tersebut menjadi kebiasaan, maka bisa menyebabkan masalah kesehatan serius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Anda merasa ingin buang air besar, sebenarnya itu adalah sinyal dari tubuh bahwa feses sudah berada di rektum. Oleh karena itu, sebaiknya segera buang air besar begitu keinginan tersebut muncul.

Lantas, apa bahayanya jika seseorang sering menahan buang air besar?

Bahaya sering menahan buang air besar

Dikutip dari MedicalNewsToday (5/4/2023), suka menahan buang air besar bisa menyebabkan gangguan sembelit.

Pasalnya, saat seseorang menahan BAB, usus bagian bawah akan menyerap air dari feses yang menumpuk di rektum.

Akibatnya, feses akan berkurang kandungan airnya sehingga akan sulit dikeluarkan lantaran menjadi keras.

Sembelit dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman dan dapat menyebabkan seseorang menjadi stres.

Menahan feses keluar juga berpotensi menyebabkan impaksi feses di mana massa feses yang keras dan kering tersangkut di dalam usus besar atau rektum.

Masalah lain yang diakibatkan karena menahan BAB yakni terjadinya perforasi saluran cerna atau timbulnya lubang di dinding saluran cerna.

Baca juga: Ramai Video soal Bayi Baru Lahir tapi Belum BAB, Dokter Sebut Kelainan Hirschsprung

Tak berhenti sampai di situ, risiko lainnya adalah terjadinya peregangan pada rektum sehinga orang tersebut bisa mengalami "hilang rasa" di dalam rektum. Kondisi ini menyebabkan inkontinensia atau ketidakmampuan untuk mengontrol buang air besar semakin parah.

Sebuah penelitian pada tahun 2015 juga menunjukkan bahwa saat beban feses di usus besar meningkat karena seseorang menahan BAB, maka hal ini bisa meningkatkan jumlah bakteri dan memicu peradangan usus besar.

Peradangan ini pada akhirnya berisiko menyebabkan seseorang mengalami kanker usus besar.

Temuan lain juga menunjukkan bahwa menahan BAB juga berhubungan dengan terjadinya radang usus buntu dan wasir.

Salah satu contoh kasus seseorang menahan buang air besar yang berdampak serius adalah adanya seorang wanita Inggris yang meninggal karena tak BAB selama 8 minggu.

Kotoran menyebabkan ususnya membesar sehingga menekan organ-organ tubuhnya hingga ia akhirnya mengalami serangan jantung.

Baca juga: Ada Bahaya Mengintai jika Duduk Terlalu Lama di Toilet Sambil Bawa Ponsel

Berapa kali buang air besar yang normal?

Jadwal buang air besar setiap orang berbeda-beda. Beberapa orang buang air besar setiap dua hari sekali, sedangkan yang lain buang air besar beberapa kali dalam sehari.

Frekuensi seseorang BAB akan tergantung pada usia dan pola makan seseorang.

Namun secara normal, biasanya buang air besar dilakukan satu hingga tiga kali dalam sehari.

Jika seseorang mengalami perubahan waktu buang air besar menjadi lebih jarang dari biasanya, maka bisa menjadi tanda ia sembelit.

Adapun jika seseorang mengalami buang air besar seminggu sekali namun dengan bentuk feses yang normal, besar kemungkinan ia tak memerlukan konsultasi dengan pihak medis.

Baca juga: Diduga BAB Sambil Merokok Bikin Septic Tank di Wajo Meledak, Kok Bisa?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi