Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Mumi Terkenal dan Rahasia yang Terungkap tentang Dunia Kuno

Baca di App
Lihat Foto
Via Mentalfloss
Mumi Ramses II dari Mesir. [Via Mentalfloss]
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Praktik mengawetkan tubuh orang yang sudah mati atau disebut dengan mumifikasi sudah dilakukan sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu.

Mumifikasi berkaitan dengan ritual kepercayaan dan juga bertujuan untuk menghormati orang yang sudah mati.

Para peneliti pun mencoba mengungkapkan rahasia atau cerita di balik sejumlah mumi mengenai dunia kuno.

Baca juga: Apakah Kutukan Mumi Itu Nyata?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari LiveScince, berikut tujuh mumi terkenal beserta rahasia di baliknya:

1. Ötzi the Iceman

Ötzi the Iceman ditemukan di Pegunungan Alpen pada 1991, tepatnya di celah gunung 3.210 meter di atas permukaan laut, jauh di atas Lembah Ötztal di dekat Austria barat.

Awalnya, pihak berwenang Austria mengira mayat tersebut milik seorang pendaki gunung modern karena kondisinya sangat terawat.

Namun, setelah dikeluarkan dari gletser pegunungan, mereka menyadari bahwa mumi Ötzi berasal dari Zaman Tembaga atau hidup sekitar 5.300 tahun lalu.

Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2013, Ötzi meninggal setelah tertembak panah dan mengalami cedera kepala.

Saat tewas, diperkirakan ia berusia sekitar 40-an tahun dan menderita sejumlah penyakit seperti radang sendi, penyempitan arteri, dan parasit usus.

Meski begitu, ia kemungkinan besar menggunakan akupuntur dan tanaman obat untuk mengobatinya.

Mumi pria tersebut telah mengungkapkan banyak hal tentang kehidupan di Zaman Tembaga Eropa.

Gennya menunjukkan bahwa ia adalah penduduk asli Eropa Tengah dan isi perutnya menunjukkan bahwa ia memakan daging ibex, spesies kambing liar yang hidup di Pegunungan Alpen di Eropa. 

Selain itu, diketahui ia juga mengasah alat-alat pengikis yang juga digunakan sebagai panah.

2. Tollund Man

Tollun Man merupakan mayat rawa yang ditemukan di Denmark pada tahun 1940. Penemuan mumi ini diyakini menjadi bukti pengorbanan manusia.

Mumi yang diawetkan itu adalah seorang pria yang hidup pada Zaman Besi, antara sekitar 405 tahun sebelum masehi (SM) dan 380 SM.

Pada hari yang sama sebelum tewas, dia memakan bubur jelai dan ikan yang kemudian digantung sampai dia mati lemas.

Para peneliti menduga, kematiannya adalah bagian dari ritual pengorbanan karena Tollund Man kemudian dikuburkan dalam posisi janin atau menelungkup dengan mata dan mulut tertutup rapat.

Padahal, kebanyakan orang pada periode ini dikremasi. Sehingga fakta bahwa ia dikuburkan di rawa memberikan kepercayaan pada teori "pengorbanan manusia".

Menurut Museum Silkeborg yang merupakan tempat mumi tersebut sekarang dipajang, Tollund Man berusia antara 30 dan 40 tahun ketika dia meninggal dan tingginya sekitar 163 sentimeter atau mungkin sedikit lebih tinggi dengan asumsi tubuhnya menyusut di masa lalu.

Dia berpenampilan dengan mengenakan topi kulit domba dan ikat pinggang kulit serta masih ada tali yang digunakan untuk menggantungnya di lehernya.

Baca juga: Rumah Sakit Italia Gunakan CT Scan untuk Ungkap Rahasia Mumi Mesir

3. Firaun Tutankhamun

Raja Tutankhamun atau Raja Tut diperkirakan meningal lebih dari 3.000 tahun lalu saat ia berusia 19 tahun. Mumi firaun muda ini ditemukan di Lembah Para Raja, Mesir pada 1922.

Saat itu, ia sudah menjadi firaun atau raja bangsa Mesir Kuno. Saat ditemukan sampai saat ini, firaun remaja ini masih tersimpan dalam tiga peti mati yang salah satunya terbuat dari emas murni.

Kuburan Tut yang berkilauan menangkap gambaran sejarah Mesir kuno, dan muminya juga menjelaskan praktik dan perubahan budaya sekitar saat dia meninggal sekitar tahun 1324 SM.

DNA dari tubuh tersebut membantu mempersempit pencarian orang tua Tut, mengungkap misteri mengenai makam Tut dan ikatan dengan firaun lain.

Dengan menggunakan analisis DNA, para ilmuwan mengidentifikasi dua mumi yang diduga ayah Tut, Akhenaten, dan ibunya yang namanya belum diketahui.

Mumi Tut juga mengungkapkan, firaun ini menderita malaria dan kelainan tulang langka pada kaki yang mungkin membuat sulit untuk bergerak.

Entah malaria atau infeksi lain, kemungkinan besar hal itu menjadi penyebab meninggalnya Tutankhamun.

Menurut beberapa arkeolog, penis Tut yang dimumikan dalam posisi tegak menjadi sebuah simbol yang menolak reformasi agama yang dilakukan ayahnya.

4. Xin Zhui

Mumi Xin Zhui atau juga dikenal sebagai Lady Dai ditemukan pada 1971 di sebuah makam rumit yang ditutup dengan tanah liat di Hunan, China.

Dari catatan di makam tersebut, para arkeolog mengetahui bahwa Xin Zhui yang berasal dari tahun 168 SM ini adalah istri Marquis of Dai, Li Cang.

Setelah diperiksa, Xin Zhui meninggal saat berusia sekitar 50 tahun karena serangan jantung.

Kondisi penguburannya menciptakan lingkungan yang hampir bebas oksigen dan peti mati Xin Zhui juga diisi dengan cairan pembalseman untuk membantu mengawetkan jenazah sehingga saat ini masih dalam kondisi yang asli.

Hingga saat ini, anggota tubuhnya masih lentur, kulitnya lembut, dan rambutnya masih lebat.

Mumi Xin Zhui disimpan di Museum Hunan, China bersama dengan ratusan barang yang dikuburkan bersama tubuhnya seperti set peralatan makan mewah yang dipernis, alat musik, dan sutra yang dicat indah.

Baca juga: Kurir Makanan di Peru Ketahuan Bawa Mumi di Tas, Diperkirakan Berusia 600-800 Tahun

 

5. Mumi-mumi Chinchorro

Mumi-mumi Chinchorro yang ditemukan di wilayah Chile merupakan salah satu yang tertua di dunia, berumur antara 7.000-2.000 tahun lebih awal dari mumi tertua di Mesir.

Orang-orang Chinchorro yang membuat mumi-mumi ini tinggal di Gurun Atacama dan tidak meninggalkan catatan tertulis.

Sehingga, orang-orang mati yang diawetkan dengan penuh kasih menawarkan sebuah pengetahuan langka ke dalam kepercayaan dan budaya mereka yang membuat mumi tanpa memandang derajatnya.

Mumi-mumi ini dipersiapkan dengan cermat seperti halnya kerajaan mana pun di Mesir Kuno dengan organ-organnya diambil dan otot-otot dilucuti dari tulangnya.

Mayat-mayat tersebut kemudian dipasang kembali dengan alang-alang, bahan tanaman, dan tanah liat untuk menggantikan jeroan yang telah dibuang.

Kulitnya dicat hitam atau merah. Wig rambut manusia yang rumit dan masker tanah liat ditambahkan untuk melengkapi perawatan postmortem.

Arkeolog memperkirakan, hidup sebagai mumi dipandang sebagai kesempatan hidup kedua bagi orang-orang Chinchorro.

6. Firaun Ramses II

Ramses II ditemukan di Deir el-Bahari, Mesir pada 1881. Catatan perjalanan hidupnya juga tertulis di peti itu.

Ramses II atau Ramses the Great memerintah Mesir Kuno sebagai firaun selama 68 tahun lamanya, ia diperkirakan hidup dari 1303 SM hingga 1213 SM.

Ia diperkirakan meninggal pada usia sekitar 90 tahun dengan tinggi lebih dari 1,8 meter. Kini, mumi Ramses II disimpan di Museum Nasional Peradaban Mesir.

Saat menjadi firaun, Ramses II fokus kepada militer dan pembangunan proyek yang berada di sepanjang Sungai Nil seperti kompleks kuil besar yang kini dikenal dengan Ramesseum.

Ketika Kerajaan Baru Mesir (1550–1070 SM) mulai goyah menjelang abad ke-11 SM, para pendeta merelokasi mumi kerajaan, untuk melindungi mumi tersebut dari penjarah.

Namun pada kenyataannya, para pendeta mungkin juga ingin membongkar makam-makam ini untuk mendapatkan emas dan bahan mentah yang persediaannya terbatas pada saat itu.

Sehingga, Ramses II ditemukan di peti mati biasa. Berbeda dengan mumi firaun lain yang dikelilingi oleh emas murni.

Penelitian pada 2014 mengungkapkan, firaun ini memiliki kondisi tulang yang disebut sebagai hiperostosis kerangka idiopatik difus.

Penyakit itu menyebabkan ligamen di dekat tulang belakang mengeras sehingga mengurangi fleksibilitas.

Baca juga: Mumi Ramses II yang Hidup 3.000 Tahun Lalu Ternyata Punya Paspor, Bagaimana Ceritanya?

7. The Siberian Ice Maiden

The Siberian Ice Maiden atau Gadis Es Siberia ditemukan di dalam peti mati besar dengan enam kuda kurban pada 1993 di Republik Altai, Russia.

Kemungkinan besar, The Siberian Ice Maiden kemungkinan besar adalah wanita penting pada masanya.

Dia adalah anggota budaya Pazyryk kuno dan budaya Scythian yang lebih besar di Siberia dan hidup pada abad kelima SM.

Mumi yang dikenal juga sebagai Putri Ukok ini meninggal saat usianya sekitar 25 tahun.

Dia dibalsem dengan gambut, otak dan matanya telah dihilangkan, dan rongga matanya diisi dengan bulu binatang.

Selain itu, terdapat hiasan kepala setinggi 90 sentimeter yang dihiasi ukiran berlapis emas pada mumi tersebut.

Putri Ukok juga mengenakan gaun wol dan bulu unta, diwarnai merah, merah marun, dan kuning.

Detail yang paling luar biasa ada pada tatonya, dengan menampilkan kepala rusa, macan kumbang, dan rusa yang melompat dengan paruh griffin dan tanduk yang bercabang menjadi bentuk bunga.

Mumi tersebut mengungkap rahasia mengejutkan tentang masyarakat Pazyryk yang hidup antara abad keenam dan ketiga SM.

Misalnya, blusnya terbuat dari sutra liar yang mungkin berasal dari India sehingga menunjukkan adanya jalur perdagangan jarak jauh di wilayah tersebut sekitar 2.400 tahun yang lalu.

Baca juga: Ilmuwan Telah Menciptakan Aroma Mumi, Terbuat dari Apa? 

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi