Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kehidupan di Bastoy Prison, Penjara yang Diklaim Paling Nyaman di Dunia

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Penjara Bastoy, Norwegia diklaim sebagai penjara paling indah dan nyaman di dunia
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Penjara selama ini memiliki citra yang keras dan menyeramkan. Namun, kondisi berbeda justru terjadi di Norwegia.

Pendekatan yang dilakukan negara itu terhadap peradilan pidana lebih berfokus pada reformasi dibandingkan hukuman berat.

Salah satu penjara di Norwegia yang paling terkenal adalah Bastoy, yang terletak di Pulau Bastoy, sekitar 122 kilometer dari ibu kota negara.

Dikutip dari Forbes, penjara Bastoy terdiri dari 80 bangunan, pantai, lahan pertanian, dan hutan, serta tidak memiliki pagar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini merupakan rumah bagi lebih dari 100 narapidana laki-laki yang menjalani hukuman karena pembunuhan, pemerkosaan, dan pelanggaran terkait narkoba.

Namun dari sekitar 70 staf, hanya segelintir penjaga tak bersenjata yang menginap.

Baca juga: Lucy Letby, Perawat yang Bunuh 7 Bayi di Inggris, Ajukan Banding atas Penjara Seumur Hidup

Tinggal di kamar pribadi

Narapidana di Bastoy tinggal di sebuah kabin kayu sederhana, lengkap dengan perabotan nyaman dan televisi.

Dengan perlengkapan seperti itu, tak heran jika penjara Bastoy kerap dijuluki sebagai penjara paling indah dan nyaman di dunia.

Para narapidana menghabiskan hari-hari mereka bekerja di pertanian pulau atau berlatih untuk perdagangan baru. 

Fasilitas lainnya termasuk perpustakaan dan gereja, namun para narapidana lebih didorong untuk secara aktif menghabiskan waktu luang mereka di luar ruangan.

Menariknya, penjara ini juga mengizinkan beberapa pengunjung untuk menginap selama akhir pekan di apartemen khusus pengunjung.

Baca juga: Baru Bebas Jalani Vonis 12 Tahun Penjara, Pria Ini Ditangkap Lagi Usai Edarkan Sabu

Menerima gaji

Satu-satunya peraturan yang tegas adalah bahwa narapidana diharuskan bekerja.

Nantinya, mereka akan menerima imbalan gaji yang dapat dibelanjakan di toko penjara.

Dikutip dari All Thats Interisting, narapidana akan mendapatkan penghasilan sekitar 8 dollar AS atau sekitar Rp 122.000 per hari dari pekerjaannya.

Pekerjaan itu termasuk menanam bahan makanan, merawat kuda, memperbaiki sepeda, mengerjakan kayu, dan memelihara fasilitas Pulau Bastoy.

Gaji tersebut bisa digunakan untuk membeli makanan lainnya, di luar makanan utama yang telah disediakan penjara.

Setiap narapidana ditawarkan program pendidikan dan pelatihan berkualitas tinggi untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Baca juga: Seorang Sekdes di Sambas Kalbar Terancam Penjara 5 Tahun karena Jual Sisik Trenggiling

Tingkat pelanggaran ulang terendah di Eropa

Meski menampung para pelaku kejahatan berat termasuk pembunuhan dan pemerkosaan, namun penjara ini memiliki tingkat pelanggaran ulang terendah di Eropa.

Hanya 16 persen narapidana penjara Bastoy yang melakukan pelanggaran ulang, jauh lebih rendah dari rata-rata Eropa yang mencapai 70 persen.

Tidak semua lembaga pemasyarakatan di Norwegia sama progresifnya dengan Penjara Bastoy, namun semuanya mengikuti filosofi serupa.

Norwegia meyakini, satu-satunya hukuman yang harus dijatuhkan oleh negara adalah hilangnya kebebasan.

Penderitaan para narapidana sengaja diminimalkan. Tidak ada hukuman mati dan tidak ada hukuman seumur hidup.

Di Norwegia secara keseluruhan, tingkat pelanggaran ulang hanya sebesar 30 persen, terendah di Eropa.

Hal ini terjadi karena kebijakan pidana di negara itu sebagian besar diserahkan kepada para ahli, bukan pada politisi dan masyarakat.

Para kriminolog merancang kebijakan berdasarkan bukti, dan sebagian besar masyarakat puas membiarkan para ahli melakukan hal tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi