Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haid Tak Teratur Saat Diet, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya Menurut Dokter Boyke

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK
Ilustrasi haid tidak teratur.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Perempuan yang melakukan diet mengaku mengalami siklus haid yang tidak teratur. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh pengguna akun X (dulu Twitter) ini, Sabtu (16/9/2023).

Pengunggah mengatakan dirinya mengalami haid tidak lancar selama dua bulan sejak melakukan diet.

"Hai, knp semenjak diet! mens aku jd ga lancar, agustus aku ga mens, trs pas awal september aku mens cuma 1 waktu aja habistu bersih lagi," tulisnya.

Ia kemudian ingin berhenti diet karena kondisi tersebut. Namun, pengunggah takut tidak bisa menjaga berat badannya lagi karena sehari-hari tidak bergerak untuk membakar kalori.

Hingga Senin (18/9/2023), unggahan tersebut tayang sebanyak 32.000 kali dan disukai oleh 248 warganet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, benarkah diet memengaruhi siklus haid seorang wanita?

Baca juga: Benarkah Menikah Bisa Menyembuhkan Nyeri Haid? Ini Kata Dokter


Diet ganggu hormon

Dokter spesialis kandungan dan seksolog Boyke Dian Nugraha mengatakan, wanita yang melakukan diet keras bisa menyebabkan siklus haidnya terganggu.

"Diet itu mengurangi lemak. Sementara produksi hormon-hormon sangat dipengaruhi lemak," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (18/9/2023).

Boyke mengungkapkan, kekurangan lemak akan menyebabkan kadar dan fungsi hormon dalam tubuh wanita menjadi berkurang.

Ketika hormon tidak terbentuk atau jumlah sangat sedikit, dan fungsinya berkurang maka akan mengganggu siklus haid.

"Keseimbangan hormon terganggu sudah pasti itu mensnya tidak teratur, mensnya banyak, kelaur kecil-kecil, tidak teratur," lanjut dia.

Selain itu, Boyke menyebut, kadar lemak yang terlalu sedikit juga akan mengganggu hormon yang menyebabkan stres, memicu kulit kusam, dan mengganggu tidur seorang wanita.

Sebaliknya, ia mengungkapkan wanita yang kelebihan lemak juga akan mengalami kondisi yang sama.

"Kita tahu dietnya, yang lebih banyak dikeluarkan energi (kalorinya) bukan dikeluarkan lemaknya dari tubuh," jelasnya. 

Baca juga: Apa Penyebab Telat Haid pada Wanita Selain Kehamilan?

 

Cara diet yang tepat

Lebih lanjut, Boyke menjelaskan perempuan tetap bisa diet untuk menurunkan berat badan tanpa memengaruhi siklus haidnya.

Untuk menjaga kadar lemak dalam tubuh, jumlah berat badan yang harus diturunkan juga perlu diperhatikan.

Cara diet dan menghitung berat badan ideal

Berikut cara menghitung jumlah berat badan yang ideal untuk diturunkan dalam jangka waktu sebulan.

Rumus berat badan ideal: tinggi badan dikurangi 110 (untuk wanita) atau tinggi badan dikurangi 105 (untuk laki-laki).

Kemudian, hitung 5 persen dari berat badan. Hasilnya menunjukkan berat badan maksimal yang harus diturunkan setiap bulan. 

Sebagai contoh, wanita dengan tinggi 160 m maka berat badan idealnya 50 kg. Ketika beratnya 70 kg, maka ia harus menurunkan 20 kg. Setiap bulan, ia harus menurunkan 5 persen dari berat badannya atau sama dengan 3,5 kg.

Boyke menekankan agar wanita yang ingin turun berat badan tidak boleh hanya fokus mengurangi lemak dalam waktu cepat.

"Diet mengurangi lemak jangan dengan obat penghancur lemak," tegasnya.

Ia menyarankan agar wanita yang diet mengurangi asupan karbohidrat dengan cara mengurangi nasi putih atau mengganti dengan nasi merah.

Boyke juga mendorong untuk melakukan intermitten fasting dengan terakhir makan jam 6 malam.

"Kalau (setelah itu) lapar, makan oatmeal, sayur, atau buah," tambahnya,

Ia juga menyarankan agar wanita diet melakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari dan tidur dalam waktu cukup.

"(Cara diet ini) tidak akan mengganggu siklus menstruasinya," kata Boyke. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi