Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Efek Samping Penggunaan Obat Diabetes Metformin

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash
Efek samping obat diabetes Metformin.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Metformin merupakan obat oral yang dapat diminum dalam bentuk pil atau cairan dan digunakan untuk mengontrol gula darah dalam tubuh. 

Dilansir dari Health Central (4/8/2023), American Diabetes Association (ADA) telah merekomendasikan Metformin sebagai pilihan pertama untuk pengobatan awal bagi penderita diabetes tipe 2 untuk mengelola kadar gula darahnya.

Kepala petugas sains dan medis ADA yang berbasis di Boston, Robert Gabbay mengatakan, Metformin dapat membantu mengurangi risiko kematian akibat diabetes juga menurunkan  berat badan yang merupakan kunci dalam mengelola diabetes.

Meski begitu, Metformin harus diminum dengan resep dokter. Obat ini ditujukan untuk orang dewasa dan anak-anak di atas 1 tahun.

Dilansir dari Scitech Daily (17/9/2023), para peneliti dari Universitas Kesehatan Utah telah menemukan bahwa Metformin memiliki manfaat yang mengejutkan pada tingkat sel. Obat ini dapat menargetkan “sel mirip zombie,” yang disebut sel tua, yang berdampak pada fungsi otot.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sel-sel tua tersebut mengeluarkan faktor-faktor yang terkait dengan peradangan yang mungkin mendasari jaringan fibrotik, pengerasan atau jaringan parut.

Lantas, apa saja efek samping dari obat Metformin?

Baca juga: Waktu Terbaik Minum Obat Penurun Asam Urat Allopurinol


Dosis metformin

Dokter biasanya memulai dengan dosis Metformin 500 miligram setiap hari untuk pengobatan diabetes tipe 2, menurut Forbes Health (19/4/2023).

Ahli endokrinologi yang berbasis di Miami dan salah satu pendiri Anzara Health, Ana Maria Kausel mengatakan bahwa dosis tersebut kemudian ditingkatkan selama 1-2 minggu dengan memperhatikan efek sampingnya.

"Dosis Metformin biasanya maksimal 2.000 miligram per hari, kecuali seseorang mengalami penurunan fungsi ginjal," katanya.

Setiap dosis Metformin biasanya dikonsumsi bersama makanan untuk membantu mencegah atau mengurangi efek samping gastrointestinal yang umum dari obat tersebut.

Baca juga: Sederet Efek Samping Obat Penurun Darah Tinggi seperti Amlodipine

Efek samping umum dari Metformin

Efek samping umum dari Metformin biasanya di usus atau saluran pencernaan.

“Efek samping yang paling umum adalah gangguan GI. Orang biasanya mengalami diare,” kata asisten profesor kedokteran di Yale School of Medicine di New Haven, Yetunde Asiedu.

Selain diare, efek samping Metformin yang paling umum adalah masalah gastrointestinal seperti:

Efek samping lain mungkin termasuk:

Baca juga: Sederet Efek Samping Obat Penurun Kolesterol Termasuk Statin

Efek samping yang jarang terjadi dari Metformin

Beberapa efek samping Metformin lainnya yang lebih jarang terjadi tetapi tetap perlu diwaspadai, termasuk:

1. Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah istilah medis untuk kondisi gula darah rendah. Inilah yang terjadi jika Anda terlalu banyak menurunkan kadar gula darah dengan mengonsumsi obat-obatan secara berlebihan.

Anda mungkin akan mengalami gejala seperti pusing, kebingungan, atau gemetar. Jika kadar gula terlalu rendah, ini bisa menjadi keadaan darurat yang mengancam jiwa.

Hipoglikemia bisa terjadi jika Anda mengonsumsi Metformin dengan obat penurun glukosa lain seperti insulin atau sulfonilurea.

Risiko hipoglikemia juga meningkat jika:

  • Minum alkohol, terutama saat perut kosong
  • Banyak berolahraga tanpa mengonsumsi cukup karbohidrat
  • Memiliki masalah ginjal atau hati
  • Melewatkan waktu makan atau makan pada waktu yang aneh.
2. Defisiensi vitamin B12

Mengonsumsi Metformin dapat meningkatkan risiko terjadinya kekurangan vitamin B12.

Gejala dari kekurangan B12 meliputi:

  • Denyut jantung cepat (palpitasi)
  • Kulit pucat
  • Mulut atau lidah sakit
  • Kesemutan atau mati rasa di kaki atau tangan Anda
  • Penurunan berat badan.
3. Asidosis Laktat

Meskipun secara keseluruhan dianggap cukup aman, namun Metformin memiliki satu efek samping yang serius (walaupun jarang), yang disebut asidosis laktat.

Kondisi ini terjadi ketika terlalu banyak asam laktat, atau laktat, suatu zat yang dibuat oleh otot dan sel darah merah, yang menumpuk di dalam darah Anda.

Mengonsumsi Metformin dapat meningkatkan produksi asam laktat sel serta membuat zat ini lebih sulit dikeluarkan oleh tubuh.

Orang yang berisiko lebih tinggi mengalami asidosis laktat terkait Metformin adalah mereka yang menderita gagal jantung, gangguan ginjal, atau penyakit hati.

Tanda dan gejala asidosis laktat dapat muncul secara tiba-tiba atau muncul secara perlahan dan memburuk dalam beberapa hari, termasuk:

  • Diare
  • Pusing
  • Mual
  • Rasa kantuk atau kelelahan yang parah
  • Sakit perut
  • Sesak napas
  • Muntah.
4. Masalah ginjal atau hati

Ketika Anda menderita penyakit ginjal, tubuh akan lebih sulit membuang Metformin. Hal itu pada gilirannya meningkatkan risiko terkena asidosis laktat.

Sebelum meresepkannya, dokter harus melakukan tes perkiraan laju filtrasi glomerulus (GFR) untuk melihat apakah ginjal Anda bekerja cukup baik untuk mengonsumsi Metformin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi