Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Berencana Tarik Biaya Bulanan bagi Para Pengguna Media Sosial X

Baca di App
Lihat Foto
AFP/ALAIN JOCARD
Elon Musk
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Elon Musk, CEO X (dulu Twitter), tengah mempertimbangkan untuk menarik uang bulanan kepada seluruh pengguna yang memakai platform tersebut.

Rencana tersebut terungkap saat Elon Musk tengah melakukan percakapan langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (18/9/2023).

Musk memaparkan rencananya untuk tak lagi menjadi platform gratis lantaran platform ini memerlukan biaya besar untuk mencegah akun bot memasuki X.

“Itulah satu-satunya cara yang terpikir oleh saya untuk memerangi pasukan bot dalam jumlah besar,” katanya dikutip dari CBSNews.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya langganan rendah

Musk tidak mengatakan berapa biaya langganan yang akan diterapkan, akan tetapi ia menggambarkan ini sebagai "sejumlah kecil uang".

Dikutip dari TechCrunch, Musk kemudian membagikan metrik terbaru X yang memperlihatkan bahwa kini platform tersebut memiliki 550 juta pelanggan bulanan yang memposting unggahan 100 hingga 200 postingan setiap hari.

Akan tetapi tidak jelas apakah akun otomatis (bot) yang mengirim spam juga termasuk dalam angka tersebut.

"Kami sebenarnya akan menetapkan harga (langganan) yang rendah, ini adalah diskusi yang lebih panjang, namun dalam pandangan saya ini sebenarnya adalah satu-satunya pertahanan terhadap banyaknya pasukan bot,” katanya.

Diketahui, X saat ini hanya menarik biaya bulanan kepada pelanggan premium dengan menawarkan fasilitas tanda centang biru akun terverifikasi.

Musk mengatakan, orang-orang membuat bot hanya perlu uang sepersekian sen yang berdampak membuat operator software kewalahan.

Belum jelas apakah biaya bulanan X ini akan benar-benar ditindaklanjuti.

Namun Musk tak menanggapi saat dikonfirmasi ulang oleh The Guardian.

Baca juga: Donald Trump Kembali Unggah Postingan di Twitter Setelah Dua Tahun Akun Ditangguhkan

Pertemuan dengan Perdana Menteri Israel

Pertemuan Elon Musk dengan Netanyahu dilakukan saat kunjungan Perdana Menteri ke Amerika Serikat menjelang Majelis Umum PBB.

MSNBC menilai pertemuan yang disiarkan langsung ini adalah perjalanan diplomatik yang memperkuat konsep Musk sebagai pemimpin dunia de facto, di mana keputusannya berdampak geopolitik.

Secara resmi pertemuan ini membicarakan topik kecerdasan buatan, namun secara tidak resmi menjadi ajang membersihkan nama masing-masing.

Musk saat ini tengah menghadapi tuduhan dari warganet bahwa dirinya antisimetisme (anti yahudi).

Beberapa minggu sebelumnya Musk mengatakan akan menuntut Anti-Defamation League karena telah menuduh X dan dirinya antisimetisme.

Tuduhan itu menurut Musk telah memicu para pengiklan hengkang dari X.

Musk menyatakan, bahwa ia menentang serangan terhadap kelompok mana pun.

Baca juga: Elon Musk, Mark Zuckerberg, dan Bill Gates Dikumpulkan, Ada Apa?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi