Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Gua Paleolitik Berisi 110 Lukisan Prasejarah di Spanyol

Baca di App
Lihat Foto
Ruiz-Redondo, Barciela, Martorell via University of Southampton.
Ukiran di Gua Cova Dones, Spanyol.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Para arkeolog menemukan lebih dari 110 lukisan dan ukiran gua prasejarah di Millares, Valencia, Spanyol.

Diperkirakan, lukisan dan ukiran tersebut berasal dari 24.000 tahun yang lalu.

Menurut pernyataan pada Senin (11/9/2023), lukisan dan ukiran tersebut merupakan seni cadas Paleolitik atau Zaman Batu paling penting yang pernah ditemukan di Pantai Iberia Timur, Eropa.

Dikutip dari ScienceTimes, gua Cova Dones atau disebut juga dengan Cueva Dones sudah tidak asing lagi bagi para pendaki dan penduduk setempat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 6 Gua Paling Bersejarah di Dunia, Ada yang Berasal dari Abad Ke-4 Masehi

Meskipun temuan yang menunjukkan Zaman Besi ditemukan di dalam gua, baru pada tahun 2021 para peneliti menemukan jejak seni Paleolitik di dalamnya.

Awalnya, tim arkeolog menemukan empat motif lukisan berbeda, termasuk kepala auroch yang merupakan spesies sapi yang telah punah. Penemuan pertama ini dianggap penting.

Penelitian lebih lanjut pada 2023 menunjukkan situs tersebut sebenarnya adalah cagar alam utama seni cadas Paleolitikum.

“Saat kami melihat lukisan auroch pertama, kami langsung menyadari bahwa itu penting,” kata Aitor Ruiz-Redondo dosen prasejarah Universitas Zaragoza di Spanyol dan afiliasi penelitian Universitas Southampton di Inggris Aitor Ruiz-Redondo.

Baca juga: 5 Gua Terdalam di Dunia, Ada yang Mencapai Lebih dari 2.000 Meter

Merupakan gua unik

Spanyol diketahui memiliki situs seni gua Paleolitik terbanyak di dunia, termasuk yang berusia hingga 36.000 tahun di La Cueva de Altamira.

Meski begitu, kebanyakan gua ditemukan di bagian utara Negara Matador itu, sehingga penemuan baru ini menjadi unik.

“Iberia Timur adalah wilayah di mana hanya sedikit dari situs-situs tersebut yang telah didokumentasikan sejauh ini,” ucap Ruiz-Redondo, dilansir dari LiveScience.

Komposisinya menonjol karena teknik dan motif yang digunakan dalam pembuatannya.

Menariknya, gua ini bahkan menampilkan motif Zaman Batu terbanyak dibandingkan gua lain di Eropa.

Baca juga: Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Tertua Terkubur di Gua Maroko

Para arkeolog mampu mendokumentasikan setidaknya 19 penggambaran hewan, antara lain auroch, kuda, dan hind atau rusa merah betina.

Karya seni lainnya menggambarkan garis-garis terisolasi, persegi panjang, dan figur lainnya.

Beberapa motif dibuat dengan menggunakan tanah liat merah yang kaya akan besi. Para peneliti mengatakan hal ini jarang diamati dalam seni Paleolitikum.

“Binatang dan tanda digambarkan hanya dengan menyeret jari dan telapak tangan yang dilapisi tanah liat di dinding,” ungkap Ruiz-Redondo.

Lingkungan gua yang lembap membantu lukisan-lukisan itu mengering secara perlahan.

"Mencegah sebagian tanah liat jatuh dengan cepat, sementara bagian lainnya ditutupi lapisan kalsit, sehingga melestarikannya hingga saat ini," imbuhnya.

Beberapa ukiran menurut tim peneliti dibuat dengan menggoreskan batu kapur pada dinding gua.

Mereka juga menyatakan investigasi terhadap lukisan dan ukiran itu masih dalam tahap awal, karena masih banyak area gua yang perlu disurvei dan panel untuk didokumentasikan.

Baca juga: Kisah Seorang Atlet Hidup 500 Hari di Dalam Gua, Kesal Saat Dijemput

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi