KOMPAS.com - Penggunaan televisi (TV) digital semakin populer dan perlahan mulai menggantikan TV analog.
Pemerintah telah memulai program migrasi siaran televisi (TV) analog ke digital sejak November 2022 lalu.
Secara bertahap masyarakat akan diimbau menggunakan TV digital agar tetap bisa menikmati siaran televisi dengan kualitas yang lebih baik.
Namun, TV analog masih dapat digunakan untuk menangkap siaran digital dengan menggunakan perangkat set top box (STB).
Perbedaan utama antara keduanya adalah pada sinyal yang dapat diproses. TV Analog terbatas untuk sinyal analog, sedangkan TV Digital dapat memproses sinyal digital dan analog.
Baca juga: Cara Ampuh Mengatasi TV Digital yang Tidak Muncul Sinyal
Berikut ini adalah sejumlah perbedaan antara TV analog dan digital yang perlu Anda ketahui:
1. Jenis sinyal
Diberitakan Kompas.com (16/6/2021), secara garis besar, perbedaan utama antara TV analog dan digital terdapat pada jenis sinyal yang ditransmisikan.
Sinyal TV analog ditransmisikan melalui sinyal radio, yang terbagi dalam format video yang ditransmisikan gelombang AM, sementara audio ditransmisikan dalam gelombang FM.
Sementara TV digital menerima transmisi sinyal dalam format "bit" atau data informasi. Semua data di sinyal TV digital, seperti warna, gambar, dan suara, dibawa sekaligus.
Baca juga: Siaran TV Analog di Seluruh Indonesia Resmi Dimatikan, Kemenkominfo: Merdeka dari Analog!
2. Penerimaan sinyal
Kualitas gambar yang ditampilkan pada TV analog sangat bergantung pada jarak dan lokasi antara pemancar dan TV penerima sinyal.
Apabila jarak TV dengan pemancar sinyal terlalu jauh, maka gambar yang ditampilkan akan mengalami gangguan, seperti gambar yang menjadi berbintik-bintik atau berbayang.
Sedangkan, sinyal TV digital tidak akan terpengaruh kekuatan dan kualitasnya meski jaraknya TV semakin jauh dari pemancar.
Baca juga: 6 Kelebihan Siaran TV Digital Dibandingkan TV Analog
3. Risiko gangguan
Sejalan dengan itu, dilansir dari laman Difference Between, perbedaan selanjutnya adalah terkait masalah risiko gangguan.
Karena TV analog hanya dapat memproses sinyal analog, maka ia juga cukup rentan terhadap masalah yang dialami sinyal analog.
Masalah seperti kebisingan, interferensi, dan bahkan tampilan terdistorsi sangat umum terjadi pada TV analog.
Sebaliknya, TV dengan sinyal digital hampir tidak mengalami masalah tersebut. Meski TV digital yang menggunakan sinyal analog masih dapat terkena dampak masalah ini.
Baca juga: Cara Menonton Siaran TV Digital, Harus Pasang STB?
4. Efisiensi
TV analog menggunakan tabung sinar katoda, sedangkan TV digital menggunakan layar panel datar seperti LCD, plasma, atau LED.
Akibatnya, TV analog cenderung berukuran besar dibandingkan dengan TV digital dengan ukuran layar yang sama.
Selain itu, TV analog juga mengonsumsi daya yang lebih banyak dibandingkan dengan TV digital.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Harus Migrasi ke TV Digital
5. Kualitas gambar
Perangkat TV digital bisa menampilkan gambar dalam resolusi standar 480p hingga 780p atau 1080p yang dikenal sebagai high definition (HD), dan bahkan resolusi 4K.
Kualitas gambar HD memungkinkan TV digital dibuat dengan ukuran yang besar tanpa mengurangi kualitas gambar di layar.
Sedangkan TV analog menggunakan definisi standar dan memiliki bandwidth yang terbatas, sehingga kualitas gambar dan suara juga sangat terbatas.
Baca juga: Tak Perlu Beli TV Digital, Ini Daftar Merek dan Tipe STB Tersertifikasi Kominfo