Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Perubahan Perilaku Kucing Peliharaan yang Perlu Diwaspadai

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/krblokhin
Ilustrasi perubahan perilaku kucing yang perlu diwaspadai.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Kucing termasuk hewan peliharaan unik yang kerap menunjukkan perilaku aneh dan menggemaskan.

Perilaku tersebut bisa merupakan bentuk bahasa untuk berkomunikasi kepada sesama kucing atau dengan pemiliknya.

Sebagai pemilik kucing, sebaiknya selalu memperhatikan perilaku kucing peliharaan Anda, karena perubahan apa pun bisa menjadi tanda tertentu.

Sejumlah perilaku perlu Anda waspadai karena mungkin menunjukkan ada sesuatu yang salah, seperti ia sedang kesal, bosan, sakit, stres, atau ketakutan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cara Mencegah Kucing Peliharaan Kabur dari Rumah

Dikutip dari laman Organisasi Perlindungan Hewan Inggris dan Wales (RSPCA), sejumlah tanda jika kucing Anda mungkin bermasalah adalah dengan menunjukkan perilaku berikut:

Baca juga: Bukan Melihat Hantu, Ini Alasan Kucing Menatap Dinding Kosong di Malam Hari


Berikut ini adalah sejumlah perubahan perilaku kucing yang perlu Anda waspadai:

1. Perubahan perilaku agresif

Dilansir dari laman The Spruce Pets, kucing memiliki naluri pemangsa dan dapat bertindak agresif terhadap mainan, anak-anak, hewan peliharaan lain, atau bahkan pemiliknya.

Perilaku agresif ini wajar, tetapi jika kucing peliharaan Anda yang biasanya lembut tiba-tiba mulai bertindak agresif tanpa alasan, hal ini perlu dikhawatirkan.

Umumnya, rasa sakit dan ketakutan menjadi alasan kucing menunjukkan agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya atau tidak beralasan.

Baca juga: 7 Tanda Kucing Peliharaan Anda Sedang Merasa Bosan

2. Perubahan perilaku makan

Kucing adalah makhluk yang memiliki kebiasaan, dan mereka tahu kapan waktunya makan atau akan selalu ada makanan yang tersedia di mangkuk makan.

Jika kecepatan makan atau jumlah makanan yang dikonsumsi kucing Anda berubah drastis, ini mungkin menandakan adanya masalah seperti hipertiroidisme, penyakit gigi, atau stres.

Baca juga: Bolehkah Kucing Makan Sayur? Berikut Penjelasannya

3. Perubahan Perilaku Bermain

Jika kucing yang sering bermain-main tidak mau bermain seperti biasanya, hal ini mungkin perlu dikhawatirkan. Faktor utama yang bisa jadi penyebab adalah masalah kesehatan.

Kucing yang merasa tidak enak badan atau sakit, tidak ingin melompat-lompat dan mengejar mainan. Jika berlangsung selama beberapa hari, segera kunjungi dokter hewan.

Baca juga: Mengenal Tanaman Catnip dan Alasan Mengapa Kucing Menyukainya

4. Perubahan perilaku eliminasi

Perubahan perilaku pada kebiasaan buang air kecil dan besar kucing umumnya disebabkan oleh stres, ketakutan, atau kotak kotoran yang kurang bersih.

Beberapa kucing tiba-tiba memilih untuk buang air besar dan/atau buang air kecil di luar kotaknya, dan perilaku ini adalah cara kucing memberi tahu Anda sesuatu.

Mereka mungkin tidak menyukai kondisi kotak kotorannya, atau mereka mengalami infeksi saluran kemih atau nyeri akibat masalah saluran pencernaan.

Baca juga: 5 Tips Mencegah Kucing Pipis Sembarangan

5. Perubahan perilaku menggaruk

Menggaruk adalah perilaku yang normal, namun jika kucing Anda tiba-tiba lebih sering menggaruk, terutama di satu tempat, ini bisa menjadi indikasi bahwa ia sedang stres.

Segera pikirkan perubahan apa pun di lingkungan yang mungkin berdampak negatif pada kucing Anda dan lakukan yang terbaik untuk memperbaikinya.

Baca juga: 7 Alasan Mengapa Kucing Suka Menggaruk Dinding dan Furnitur

6. Perubahan Perilaku Tidur

Dilansir dari laman Tufts Catnip, kucing termasuk hewan yang suka tidur. bisa karena malas dan/atau ia memiliki kelebihan berat badan dan tidak mau bergerak.

Tetapi jika kucing mulai tidur lebih lama dari biasanya, Anda perlu memeriksakan ke dokter hewan. Kucing yang merasa tidak enak badan mungkin tidur lebih lama dari biasanya.

Baca juga: 7 Posisi Tidur Kucing yang Paling Umum dan Maknanya

7. Perubahan perilaku merawat diri

Perawatan adalah aktivitas alami kucing. Mereka biasanya merawat diri saat mereka sedang santai atau merasa bulunya berantakan.

Kucing yang berhenti melakukan perawatan atau mengalami penurunan drastis dalam hal perawatan diri mungkin sedang sakit dan harus diperiksa oleh dokter hewan.

Kucing yang menderita otot dan sendi, atau cedera mungkin tidak dapat menjangkau area perawatan tertentu yang sebelumnya dapat dijangkau.

Baca juga: Bagaimana Cara Kucing Meminta Maaf? Berikut Penjelasannya

8. Perubahan perilaku mengeong

Peningkatan frekuensi, volume, atau karakteristik mengeong kucing secara tiba-tiba bisa menjadi gejala penyakit yang mendasari seperti asma atau infeksi saluran pernapasan atas.

Mengeong juga bisa menunjukkan gangguan pendengaran, kondisi kebingungan, atau perasaan tersesat.

Selain itu, mengeong tanpa henti juga bisa menjadi ekspresi rasa sakit, ketidaknyamanan, atau stres yang dirasakan kucing peliharaan Anda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi