Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan "Prank" Gantung Diri, Bocah di India Tewas Terjerat Tali

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto
Ilustrasi
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Bocah asal India bernama Jayesh atau Jas (13) tewas terjerat tali saat akan melakukan "prank" bunuh diri di depan adik-adiknya. 

Ibu korban yang mengalami keterbatasan penglihatan atau buta sempat berusaha menyelamatkan korban, namun nyawa korban tak tertolong. 

Kejadian memilukan itu terjadi di Jalaun, Koloni Kanshiram daerah Orai, negara bagian Uttar Pradesh, India pada Minggu (17/9/2023).

Dikutip dari IndiaTimes, insiden itu bermula saat Jas sedang bermain dengan saudara-saudaranya yang bernama Yash (9), Mehak (7), dan Astha (5) di rumah mereka.

Sementara ibu mereka, Sangita (50) yang buta sedang tidur di kamar. Sedangkan ayahnya, Khem Chandra (54) sedang bekerja di pasar gandum setempat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pria China Tewas Usai Lehernya Tertimpa Barbel Seberat 100 Kg

 

Adiknya mengira hanya berpura-pura

Menurut penanggung jawab kepolisian wilayah Orai Mohammad Arif menyebutkan, saat kejadian, Jas mencoba melakukan pura-pura bunuh diri menggunakan tali yang diikatkan ke jeruji jendela.

Namun nahas, Jas tergelincir dari kursi yang ia jadikan pijakan dan menyebabkan dia terjerat tali di lehernya. 

Awalnya, ketiga adiknya masih mengira Jas hanya berpura-pura membuat kejahilan, sampai akhirnya mereka melihat cucuran darah dari mulut dan hidung.

Selain itu, mereka juga melihat tubuh Jas tergantung dan sudah tak bergerak.

Seketika anak-anak itu mulai berteriak dan membangunkan ibu mereka, Sangita, yang saat itu sedang tidur.

Sangita lantas bergegas mencari pisau atau sabit untuk memotong tali yang mengikat Jas tetapi tidak menemukannya lantaran kondisi matanya yang buta. 

Dilansir dari TimesofIndia, Sangita kemudian meminta tolong ke tetangganya untuk melepaskan tali yang menjerat Jas.

Baca juga: Pria 69 Tahun Tewas Usai Selamatkan Temannya yang Dililit Ular Coklat

 

"Dia meninggal di depan saya"

Setelah itu, Jas segera dibawa ke ruamh sakit, namun ternyata nyawanya sudah terlambat untuk diselematkan.

“Seandainya Tuhan tidak menghilangkan penglihatan saya, saya akan menyelamatkan anak saya. Dia meninggal di depan saya, dan saya tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Sangita.

Khem Chandra, ayah Jas menambahkan dirinya tidak menyangka terkait insiden yang menghilangkan nyawa anaknya itu.

“Jas sering bermain dengan saudara-saudaranya, tapi saya tidak pernah menyangka dia akan memainkan permainan fatal kali ini,” ucap Khem.

Baca juga: Bayi di India Lahir dengan 26 Jari, Dianggap sebagai Titisan Dewi

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling

Baca juga: Jembatan Kereta Api di India Roboh, 17 Orang Dilaporkan Tewas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi