Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti asal Jepang Ciptakan AI untuk Pahami Bahasa Ayam, Akurasi Capai 80 Persen

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com
Peneliti asal Jepang menciptakan AI untuk memahami bahasa ayam.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Peneliti asal Jepang mengatakan bahwa mereka mampu menciptakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk memahami bahasa ayam.

AI tersebut dikembangkan dalam penelitian yang dipimpin oleh profesor Adrian David Cheok dari University of Tokyo.

Peneliti mengatakan, AI yang mereka ciptakan dapat memahami enam kondisi emosional ayam, mulai dari rasa lapar, takut, marah, senang, dan puas, dengan akurasi mencapai 80 persen.

"Ini adalah lompatan besar bagi ilmu pengetahuan," ujar Cheok dikutip dari New York Post, Kamis (21/9/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca juga: Ramai soal Robot AI Disebut Bunuh 29 Ilmuwan Jepang, Benarkah?

Proses pengembangan AI

Cheok menjelaskan, AI dikembangkan dengan metodologi teknik mutakhir yang disebut deep emotional analysis learning (DEAL).

Metodologi DEAL adalah sebuah pendekatan yang sangat matematis dan inovatif yang memungkinkan pemahaman lebih mendalam tentang kondisi emosional melalui data pendengaran.

"Jika kita tahu apa yang dirasakan hewan, kita bisa merancang dunia yang jauh lebih baik untuk mereka," jelas Cheok.

Ia menambahkan, dirinya bekerja sama dengan tim yang terdiri dari delapan psikolog hewan dan ahli bedah hewan.

Keterlibatan mereka diperlukan untuk memberikan wawasan tentang kondisi emosional ayam.

Baca juga: Ilmuwan di Singapura Kembangkan AI untuk Membaca Pikiran Orang

Peneliti memasukkan suara ayam ke AI

Selama pengembangan AI, peneliti mengembangkan teknologi ini dengan 100 jam rekaman ayam dan melabeli setiap suara dengan kondisi emosional.

Setelah itu, mereka mengunggah 100 jam suara ayam ke AI. Peneliti mengeklaim, teknologi ciptaan mereka bisa menunjukkan kondisi emosi ayam secara tepat hampir sepanjang waktu.

"Penelitian ini tidak hanya membuka jalan baru untuk memahami dan meningkatkan kesejahteraan hewan," kata Cheok.

"Tetapi juga menjadi preseden untuk penelitian lebih lanjut dalam komunikasi antar spesies yang digerakkan oleh AI," sambungnya.

Cheok bersama peneliti lainnya mengatakan bahwa ayam adalah hewan yang sangat sosial.

Mereka juga berencana untuk membuat aplikasi gratis yang membantu para peternak berkomunikasi dengan ayam peliharaannya.

Baca juga: Angkat Telepon Nomor Asing Disebut Bisa Dimanfaatkan Jadi Modus Penipuan Pakai AI, Benarkah?

Masih ada keterbatasan

Cheok menyampaikan, AI yang dikembangkan memiliki akurasi yang tinggi untuk mengidentifikasi kondisi emosional ayam.

"Probabilitas rata-rata deteksi yang tinggi untuk setiap emosi menunjukkan bahwa model kami telah belajar untuk menangkap pola dan fitur yang berarti dari suara ayam," kata Cheok dikutip dari Insider, Kamis (21/9/2023).

Namun demikian, peneliti mengakui bahwa AI ciptaan mereka masih memiliki keterbatasan, terutama soal variasi ras dan kompleksitas beberapa komunikasi, seperti bahasa tubuh.

Sebelum Cheok, dkk mengembangkan AI untuk memahami bahasa ayam, peneliti gabungan asal Swiss dan Perancis pernah menciptakan algoritma untuk untuk memahami emosi babi.

Algoritma tersebut dikembangkan oleh peneliti yang dipimpin oleh University of Copenhagen, ETH Zurich, dan Institut Penelitian Nasional Prancis untuk Pertanian, Pangan, dan Lingkungan pada 2022.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi