Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Brucella Canis, Bakteri Langka yang Menginfeksi Anjing dan Kini Menyebar ke Manusia

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/benzoix
Bakteri Brucella canis bisa menyebabkan kemandulan pada anjing.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Bakteri langka, Brucella canis, dilaporkan menginfeksi tiga orang di Inggris.

Kasus ini tergolong langka, baru kali ini dilaporkan terjadi di negara tersebut.

Dikutip dari Medical Daily, Kamis (21/9/2023), bakteri ini biasanya menyerang anjing dan dapat menyebabkan kemandulan serta masalah reproduksi pada anjing.

"Kita memiliki kasus penyebaran pada anjing-anjing di Inggris. Hal ini terjadi melalui perkembangbiakan di kandang. Tak banyak, tapi ini hal yang baru," ujar Kepala Dokter Hewan di Departemen Lingkungan Hidup di Inggris, Dr. Christine Middlemiss.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari Independent, penyakit ini menyebar melalui kontak dengan cairan hewan yang terinfeksi.

Meskipun pada manusia infeksi biasanya ringan, namun penyakit ini berpotensi menyebabkan meningitis dan septikemia pada kasus yang parah.

Adapun warga yang diyakini menjadi orang pertama yang diduga terinfeksi penyakit ini adalah Wendy Hayes. 

Ia didiagnosa terinfeksi tahun lalu yang membuatnya terpaksa melepaskan lima anjing milik keluarganya.

Baca juga: Bakteri Langka Pemakan Daging Telah Membunuh 3 Orang di New York dan Connecticut, Amerika Serikat


Peningkatan kasus anjing terinfeksi di Inggris

Adapun dikutip dari Dailymail, saat ini memang tengah ada peningkatan kasus penyebaran infeksi antar anjing di Inggris.

Human Animal Infections and Risk Surveillance (HAIRS), sebuah kelompok lintas pemerintah, baru-baru ini menerbitkan laporan tentang Brucella canis di Inggris

Laporan ini merinci bagaimana 43 kasus ditemukan pada anjing di Inggris pada kuartal pertama tahun 2023, lebih dari dua kali lipat angka di tahun lalu.

Sebanyak 48 kasus lainnya telah diidentifikasi pada akhir bulan Juli, sehingga total kasus penularan pada anjing tahun ini menjadi 91 kasus.

Sebagai perbandingan, total 143 anjing dinyatakan positif dalam periode dua tahun antara tahun 2020 dan 2022.

HAIRS menyebut adanya peningkatan jumlah kasus kemungkinan besar karena semakin meningkatnya kesadaran akan penyakit ini sehingga jumlah tes juga meningkat.

Baca juga: Ribuan Orang yang Mengaku Anjing Berkumpul di Jerman, Saling Menggonggong dan Melolong

Apa itu Brucella canis?

Brucella canis adalah bakteri yang biasa menginfeksi anjing, yang pertama kali ditemukan tahun 1966 saat penyelidikan penyebab keguguran anjing beagle di AS.

Binatang karnivora lain seperti kucing atau rubah dimungkinkan bisa tertular jika berkontak dengan hewan yang terinfeksi.

Infeksi Brucella canis pada anjing diperkirakan tak bisa disembuhkan dan bisa menyebabkan rasa sakit, kemandulan, dan masalah pada gigi taring.

Penyakit ini sebenarnya tak mengancam nyawa, namun karena tak dapat disembuhkan, maka satu-satunya cara untuk mengendalikan penularannya adalah dengan eutanasia.

Bagaimana Brucella canis menyebar?

Peyakit ini dapat menyebar melalui kontak dengan cairan anjing yang terinfeksi.

Penularan dari anjing ke anjing biasanya terjadi melalui perkawinan atau ketika seekor anjing hamil sehingga bakteri dapat menyebar ke anak anjing.

Manusia bisa tertular penyakit ini saat bersentuhan dengan cairan anjing yang terinfeksi.

Penyakit ini dapat menular ke manusia saat membantu anjing melahirkan kemudian cairan yang terinfeksi masuk melalui mata, mulut, atau luka yang terbuka.

Walaupun kecil kemungkinannya, namun penyakit ini juga bisa menyebar melalui urine atau kotoran yang terinfeksi.

Akan tetapi untuk kasus penularan antar manusia ke manusia sejauh ini tidak ditemukan. Akan tetapi diperkirakan bisa menular melalui tranfusi darah.

Baca juga: Bakteri Langka Pemakan Daging Telah Membunuh 3 Orang di New York dan Connecticut, Amerika Serikat

Apa saja gejalanya?

Ketika terinfeksi bakteri ini, gejala yang muncul pada manusia yakni demam, sakit kepala, dan penurunan berat badan.

Pada kasus parah bisa menyebabkan meningitis, septikemia, dan radang sendi.

Namun sejauh ini tak ada kasus fatal yang dilaporkan pada manusia.

Gejala infeksi perlu waktu bertahun-tahun untuk muncul dan bisa muncul kembali setelah beberapa tahun.

Tingkat keparahan gejala bisa berbeda-beda. Dari tiga kasus di Inggris hanya satu kasus yang tidak menunjukkan gejala.

Adapun dua yang lain, pasien harus dirawat di rumah sakit karena menunjukkan gejala.

Pada anjing, gejala yang muncul yakni kelesuan, penuaan dini, dan sakit punggung. Sementara beberapa anjing tak menunjukkan gejala apa pun.

Walaupun penyakit ini tidak dapat disembuhkan pada anjing, sebagian besar kasus pada manusia bisa diobati dengan antibiotik.

Baca juga: Virus Nipah Menyebar di India, Akankah sampai Indonesia?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi