Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Kerusuhan di Pohuwato Gorontalo, Kantor Bupati Dibakar Massa

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/TANGKAPAN LAYAR
Kantor Bupati Pohuwato terbakar setelah ribuan orang menggelar unjuk rasa. Para demonstran ini meluapkan ketidakpuasan atas penanganan masalah pertambangan setelah sebuah perusahaan masuk di daerah ini.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kerusuhan terjadi di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo pada Kamis (21/9/2023).

Dalam kerusuhan itu, massa pengunjuk rasa bahkan membakar kantor Bupati Pohuwato.

Api yang semula hanya melalap bagian depan bangunan, merambat ke bagian lain akibat angin kencang.

Para pegawai yang ada di kantor pun berusaha menyelamatkan diri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami sedang menyelamatkan diri, kantor kami sedang terbakar," kata Ariyawan Mohamad, salah seorang pegawai di Kantor Bupati Pohuwato, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (21/9/2023).

Bukan hanya kantor bupati, kantor DPRD dan kantor perusahaan PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) juga menjadi sasaran amukan massa.

Baca juga: 5 Fakta Bentrokan Ormas di Bekasi, Apa Saja?

Baca juga: Kerusuhan Perancis, Mengapa Kematian Seorang Remaja Picu Demo Besar?

Duduk perkara kerusuhan

Para pengunjuk rasa ini merupakan masyarakat yang tergabung dalam Forum Persatuan dan Ahli Waris IUP OP 316 dan Ahli Waris Penambang Pohuwato.

Mereka menuntut ganti rugi yang tidak kunjung selesai.

Dikutip dari Kompas.id, Jumat (22/9/2023), para pengunjuk rasa mempertanyakan kepastian pembagian sebagian lahan dalam wilayah kensisi tambang emas bernama Pani Gold Project.

Warga mengeklaim, wilayah konsesi itu merupakan warisan keluarga turun temurun.

Sementara itu, Pemkab Pohuwato dalam hal ini bertindak sebagai koordinator.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Pohuwato Arman Mohamad mengatakan, pihaknya masih harus merampungkan pembagian lahan konses Pani Gold Project yang diklaim warga.

Baca juga: Kantor Bupati Pohuwato Dibakar, Polri: Situasi Sudah Kondusif

Menurutnya, pihaknya tidak mengetahui luas pasti lahan yang akan dibagikan.

Sebagai informasi, Pani Gold Project terletak di Gunung Pani, Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato.

Wilayah itu disebut menyimpan 275,8 juta ton sumber daya mineral, dengan kandungan emas sebanyak 0,75 per ton atau 6,63 juta ons.

Sayangnya, lahan konsensi itu berada di bawah lokasi yang tumpang tindih, yakni wilayah IUP seluas 100 hektar milik PT PETS dengan operasi produksi antara 2020-2023 dan kontrak karya Generasi V seluas 14.570 milik PT Gorontalo Sejahtera Minim (GSM) dengan operasi 2013-2049.

Pj Gubernur Gorontalo sesalkan pembakaran

Kerusuhan dan pembakaran ini pun disesalkan oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya.

"Saya terus terang saja menyesalkan adanya pengrusakan dan pembakaran yang dilakukan oleh massa," kata Ismail, dikutip dari Kompas.com, Kamis (21/9/2023).

"Sudah dilakukan upaya dialog oleh Pak Kapolda ternyata massa aksi tidak bersedia dan melakukan pengrusakan," sambungnya.

Menurutnya, kantor bupati adalah pusat pelayanan dan pemerintahan. Apalagi, kantor tersebut dibangun menggunakan pajak dan retribusi daerah yang keduanya bersumber dari rakyat.

Ismail berpesan kepada warga agar berpikir tenang dan tidak terpengaruh isu liar dalam kondisi saat ini.

"Kami berharap mereka mereka yang melakukan provokasi, pengrusakan dan pembakaran kantor Bupati untuk dilakukan langkah-langkah hukum," pungkasnya.

Baca juga: Mengapa Sepak Bola Kerap Diwarnai Kerusuhan?

(Sumber: Kompas.com/Rosyid A Azhar | Editor: Khairina, Ardi Priyatno Utomo)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi