Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Fenomena Ekuinoks Hari Ini, Apa Itu?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Lukasz Pawel Szczepanski
Ilustrasi matahari.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Indonesia akan kembali mengalami fenomena astronomi berupa ekuinoks pada hari ini, Sabtu (23/9/2023).

Hal tersebut dibenarkan oleh peneliti astronomi dan astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Clara Yono Yatini.

Ia menjelaskan, fenomena ekuinoks terjadi ketika Matahari melintasi garis khatulistiwa dan berada tepat di atas ekuator (garis khatulistiw) Bumi.

Lantas, apa itu fenomena ekuinoks?

Baca juga: Fenomena Ekuinoks September, Siang Jadi Lebih Panjang dari Malam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Fenomena ekuinoks

Clara mengungkapkan, fenomena ekuinoks disebabkan oleh gerak semu Matahari.

Gerak semu Matahari terjadi karena Bumi berotasi miring.

"Matahari seolah-olah bergerak dari 23,5 derajat lintang utara sampai 23,5 derajat lintang selatan," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (23/9/2023).

Menurut Clara, fenomena ekuinoks bisa terjadi dua kali dalam satu tahun. Tahun ini, fenomena ekuinoks terjadi pada 21 Maret dan 23 September.

"Wilayah yang di garis ekuator misalnya akan mengalami hari tanpa bayangan pada tanggal-tanggal tersebut," ucapnya.

Akan tetapi, kata dia, wilayah yang berada di luar garis ekuator 0 derajat akan mengalami hari tanpa bayangan pada waktu yang berbeda-beda.

"Jadi kalau yang dimaksud adalah ekuinoks, maka itu adalah fenomena matahari ada di atas ekuator bumi," jelasnya.

Baca juga: Apa Itu Equinox yang Akan Terjadi 21 Maret 2023? Ini Penjelasan BRIN

Kapan waktu puncak ekuinoks?

Lebih lanjut Clara menyampaikan, waktu puncak untuk menyaksikan ekuinoks berbeda-beda di setiap tempat.

"Masing-masing tempat berbeda. Matahari akan tepat di atas ekuator jam 13.48 WIB," terang dia.

Sementara itu, dampak dari fenomena tersebut mungkin tidak terlalu signifikan.

"Dampaknya pada saat tepat di ekuinoks mungkin tidak akan terasa. Tetapi, gerak semu Matahari akan berakibat pergantian musim di belahan utara dan selatan Bumi," terang Clara.

Baca juga: Mengenal Fenomena Ekuinoks dan Manfaatnya...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi