KOMPAS.com - Perhiasan emas banyak dikoleksi karena indah untuk dilihat sehingga bisa menambah kecantikan dalam berbusana.
Selain itu, perhiasan emas juga bisa disimpan sebagai investasi karena harganya yang cenderung stabil bahkan terus-menerus naik seiring berjalannya waktu.
Meski begitu, keberadaan emas palsu atau imitasi bisa merugikan banyak orang.
Oleh karena itu, sebaiknya cek terlebih dahulu perhiasan emas yang ingin dibeli dengan beberapa cara.
Baca juga: Mengapa Harga Emas Cenderung Terus Naik?
Baca juga: Trofi Piala Dunia Terbuat dari Emas, Berapa Harga dan Nilainya?
Lantas, bagaimana cara mengecek keaslian dan merawat emas yang baik?
6 Cara mengecek keaslian emas
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut enam cara mengecek keaslian emas:
1. Gosok dengan tanganDikutip dari laman resmi PT Antam, menggosokkan emas dengan tangan bisa digunakan untuk mengecek keaslian dari emas tersebut.
Pegang emas dengan baik kemudian coba gosokkan permukaan emas menggunakan telapak tangan atau telunjuk.
Jika setelah digosok warnanya memudar dan tidak seragam, dapat dipastikan emas palsu, begitu pun sebaliknya.
Baca juga: Investasi Vs Menabung, Mana yang Cocok bagi Milenial dengan Gaji Pas-pasan?
2. Dekatkan dengan magnetPada dasarnya, emas merupakan logam yang sifatnya non-magnestis.
Hal itu menandakan bahwa jika didekatkan dengan magnet, emas tidak akan tertarik atau menempel.
Namun perlu diingat, cara ini belum menentukan dengan pasti apakah emas yang dicek asli atau tidak, karena masih ada banyak logam lain yang juga bersifat non-magnetis.
Selain itu, tingkat non-magnetis emas juga dipengaruhi oleh kemurniannya. Semakin murni, emas semakin memiliki sifat non-magnetis.
3. Gigit bagian permukaanEmas diketahui adalah logam lunak sehingga mudah sekali dibentuk. Sehingga cara mengetahui asli atau palsunya emas paling mudah dengan menggigit bagian permukaannya.
Apabila setelah melakukannya ada bekas gigitan yang tertinggal, maka menandakan bahwa emas tersebut asli.
Sama dengan uji emas dengan mendekatkan ke magnet, menggigit belum tentu menjadi tolak ukur dari keasliannya karena banyak logam lain yang termasuk golongan lunak.
Emas yang semakin tinggi kemurnian, maka lunak. Berbanding terbalik dengan kemurnian emas yang menurun, maka tingkat lunaknya pun cenderung semakin keras.
Baca juga: Pengertian Investasi, Manfaat, dan Jenis-Jenisnya
4. Goresken ke keramik atau kertasCara lain mengetahui emas asli atau imitasi yakni dengan menggoreskannya ke keramik atau kertas.
Jika emas digoreskan tidak menyisakan bekas di keramik atau kertas, maka artinya emas tersebut asli.
Namun perlu diketahui, cara ini dapat berisiko merusak emas terutama perhiasan.
5. Meneteskan asamMeneteskan asam atau asam nitrat dapat dilakukan untuk mengetahui keaslian emas.
Untuk melakukannya, diperlukan diperlukan kehati-hatian yang lebih karena cairan asam nitrat merupakan cairan yang cukup berbahaya bagi tubuh dan pernapasan.
Caranya teteskan asam nitrat ke emas yang akan diuji, lalu amati reaksinya. Jika tidak berubah warna, maka dapat dipastikan emas asli.
Namun, jika berubah menjadi warna hijau, berarti logam ini adalah besi yang diberi lapisan emas.
Sedangkan jika berubah menjadi warna kuning berarti kuningan yang diberi lapisan emas dan berubah menjadi warna susu, maka perak yang diberi lapisan emas.
Baca juga: Kenapa Imlek Identik dengan Warna Merah dan Kuning Emas?
6. Uji densitasDilansir dari laman resmi Pegadaian, mengukur kepadatan atau uji densitas emas merupakan salah satu cara pasti untuk mengecek keasliannya.
Emas yang paling murni yakni sebesar 24 karat (24K). Namun untuk dijadikan perhiasan, kemurnian emas paling ideal adalah 18K.
Emas yang memiliki tingkat kemurnian 18K atau 75 persen itu memiliki kepadatan yang lebih kokoh dan cocok digunakan dalam keseharian.
Diketahui, sangat jarang logam dengan kepadatan (densitas/massa jenis) yang melebihi kepadatan emas.
Caranya dengan menggunakan gelas berisi air sebagai media pengujiannya dan masukkan emas ke dalamnya.
Sebagai contoh, apabila emas memiliki berat 38 gram, ketika dimasukan ke dalam gelas, volume air bergeser dua ml.
Kemudian hitung dengan rumus massa (38 gram) / pergeseran volume (dua ml), maka hasilnya adalah 19 g/ml, angka tersebut sangat mendekati massa jenis emas asli.
Namun perlu diingat, kemurnian emas yang berbeda akan memiliki rasio g/ml yang berbeda pula, seperti:
- 14K = 12,9-14,6 g/ml
- 18K emas kuning = 15,2-15,9 g/ml
- 18K emas putih = 14,7-16,9 g/ml
- 22K = 17,7-17,8 g/ml.
Baca juga: Gaji PNS Disebut Relatif terhadap Harga Emas, Ini Kata Kemenpan-RB
3 Cara merawat perhiasan emas
Perhiasan emas bisa saja tergores atau tidak berkilau lagi lantaran cara menyimpannya yang salah.
Kabar baiknya, ada sejumlah cara untuk merawat perhiasan emas yang baik.
Dikutip dari Kompas.com (21/2/2018), berikut tiga cara untuk merawat perhiasan emas:
1. Hindari terpapar bahan kimiawi terlalu seringSebaiknya jangan terlalu sering emas terkena paparan bahan kimiawi seperti sampo, sabun mandi, hingga keringat.
Hal itu dikarenakan emas akan mengalami proses oksidasi yang kemudian menyebabkan warnanya tidak berkilau atau memudar.
Sehingga saat olahraga atau mandi, disarankan untuk melepas perhiasan emas tersebut.
2. Direndam dengan air hangatUntuk membersihkan emas agar terhindar dari kotoran atau debu, bisa dengan merendamnya di air hangat.
Namun, sebaiknya jangan rendam terlalu lama dan secukupnya saja. Disarankan setiap malam setelah beraktivitas, emas yang digunakan direndam air hangat.
Jika tidak sempat untuk merendamnya setiap hari, bisa sebanyak dua kali dalam seminggu.
Apabila kotoran menempel dan sulit hilang, bisa sesekali mencuci emas dengan sabun cuci piring.
Pastikan direndam dan digosok perlahan. Setelah itu, dilap dengan kain halus seperti lap khusus kacamata agar tidak tergores.
3. Jangan menumpuk perhiasanPastikan saat menyimpannya, jangan menumpuk emas tersebut dengan perhiasan lain.
Sebab, hal itu bisa menyebabkan muncul goresan karena risiko saling bergesekan saat disimpan.
Jika sudah tergores, perlu disepuh untuk menghilangkan bekasnya.
Baca juga: 7 Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu agar Tak Tertipu Saat Investasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.