Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Asal Medan Diculik Selama 10 Hari di Malaysia, Kemenlu: Saat Ini Korban dalam Proses Pemulihan

Baca di App
Lihat Foto
HANDOUT
Ilustrasi penculikan. WNI asal Medan diculik dan disekap sekelompok orang di Malaysia.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Warga negara Indonesia (WNI) asal Medan, Sumatera Utara, menjadi korban penculikan dan penyekapan selama 10 hari di Malaysia.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (23/9/2023), penculikan dan penyiksaan oleh sekelompok orang itu dipicu sang suami korban yang gagal melunasi utang sebesar 540.000 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 1,7 miliar.

Kepala Polisi Penang, Datuk Khaw Kok Chin mengatakan, korban yang berusia 34 tahun diculik pada 7 September di Paya Terubong, Penang.

Penculikan terjadi saat dia tengah berada dalam perjalanan liburan bersama tiga teman perempuannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Namun, para tersangka membebaskan teman-teman perempuan tersebut tanpa terluka dan korban dibawa ke Butterworth di mana dia dikurung," ungkapnya, Jumat (22/9/2023).

"Para tersangka juga menyekap korban di beberapa lokasi yang berbeda untuk menyulitkan polisi menemukannya," sambungnya.

Lantas, bagaimana langkah Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur (KBRI Kuala Lumpur) atas insiden ini?

Baca juga: Kisah Pilu Remaja di Malaysia, Orangtua dan Keempat Adiknya Tewas dalam Kecelakaan Maut di Segamat


WNI berhasil diselamatkan

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha mengatakan, KBRI Kuala Lumpur telah menerima aduan penculikan dan penyiksaan terhadap seorang WNI berinisial F pada 14 September 2023.

"KBRI segera lakukan pendalaman atas laporan tersebut, dilanjutkan dengan melaporkannya ke PDRM (Kepolisian Malaysia)," ujar Judha, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/9/2023).

Setelah penyelidikan oleh PDRM, diketahui bahwa penculikan dan penyiksaan terkonfirmasi terjadi di wilayah Penang.

KBRI Kuala Lumpur pun berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Penang (KJRI Penang), serta bekerja sama dengan Kepolisian Malaysia untuk membebaskan korban.

Hingga pada 17 September 2023, korban F berhasil diselamatkan oleh kepolisian setempat.

Korban dalam masa pemulihan

Menurut Judha, kepolisian sempat meminta F untuk menunjukkan siapa saja orang-orang yang diduga terlibat dalam penculikan tersebut.

"Dari 13 orang yang telah ditunjukkan oleh polisi, F dapat mengenali 10 orang tersangka," lanjutnya.

Setelah pemeriksaan selesai, pada Jumat (22/9/2023), PDRM kemudian menyerahkan F kepada KJRI Penang untuk ditampung.

Adapun saat ini, F terpantau dalam kondisi baik serta tengah dalam masa pemulihan luka memar.

"Saat ini F dalam kondisi baik dan dalam proses pemulihan luka memar. KJRI Penang akan terus mendampingi F dan memonitor proses hukum di Malaysia," kata dia.

Baca juga: Kata Media Malaysia soal Lagu Helo Kuala Lumpur yang Plagiat

Tersangka sempat meminta tebusan

Di sisi lain, Datuk Khaw Kok Chin menjelaskan, tersangka utama sempat meminta uang tebusan kepada suami (47) yang berada di Indonesia.

Suami korban kemudian melakukan dua kali transaksi uang dengan total 50.750 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 165 juta.

"Tetapi, para tersangka masih belum membebaskan korban dan telah meminta pembayaran tambahan hingga sebesar 540.000 ringgit Malaysia," ujar Khaw.

Lantaran khawatir dengan keselamatan istrinya, suami korban memutuskan untuk datang ke Malaysia dan membuat laporan polisi di kantor polisi Kinrara, Selangor pada 15 September 2023.

Laporan tersebut dilanjutkan dengan Operasi Scorpion Rantai, serta berhasil menyelamatkan korban usai penggerebekan di sebuah rumah di Shah Alam, Selangor.

Berdasarkan hasil penyelidikan, terungkap fakta bahwa korban sempat dikurung selama tiga hari di Butterworth, empat hari di Puchong, dan tiga hari di Shah Alam.

"Saat ditemukan, korban dalam kondisi lemah. Namun, perempuan tersebut, yang merupakan seorang pedagang online, diberi makan oleh para tersangka," ungkap Khaw.

"Saat ini dirawat di rumah sakit dan dilaporkan dalam kondisi stabil," tutupnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi