KOMPAS.com - Menjaga kesehatan mata penting dilakukan layaknya menjaga organ-organ tubuh yang lain.
Meski sudah berusaha untuk menjaga kesehatannya, namun tak menutup kemungkinan seseorang mengalami masalah pada mata.
Salah satu masalah kesehatan mata yang mungkin pernah dialami seseorang adalah munculnya hordeolum.
Tak hanya menyakitkan, hordeolum juga mengganggu penampilan sehingga membuat seseorang merasa tak nyaman.
Lantas, sebenarnya apa itu hordeolum dan bagaimana cara menanganinya?
Apa itu hordeolum?
Hordeolum merupakan istilah medis untuk menyebut masalah mata yang selama ini dikenal dengan timbilan atau bintitan.
Sebagaimana dikutip dari Cleveland Clinic, hordeolum adalah benjolan merah yang menyakitkan yang ada di tepi kelopak mata.
Hordeolum seringkali terlihat seperti dengan jerawat dan biasanya muncul karena adanya infeksi bakteri Staphilococcus.
Terdapat dua jenis hordeolum, yakni:
- Hordeolum luar: kondisi ini adalah bintitan yang terjadi pada bagian luar kelopak mata atas atau bawah. Hordeolum luar adalah jenis yang paling umum dan biasa terjadi karena infeksi di folikel bulu mata.
- Hordeolum dalam: bintitan terbentuk di salah satu kelopak pada bagian dalam yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada kelenjar kelopak bagian dalam yang merupakan bagian untuk menghasilkan minyak dan menjaga kelembapan kelopak mata.
Hordeolum sangat umum terjadi dan dapat dialami oleh semua ras dan jenis kelamin.
Meski demikian, hordeolum lebih sering dialami oleh orang dewasa dibandingkan anak-anak.
Alasannya yakni karena pada kelenjar minyak orang dewasa lebih kental dibanding pada anak-anak sehingga rentan mengalami penyumbatan.
Baca juga: 8 Tanda Gejala Kolesterol di Mata, Kenali Sebelum Terlambat!
Penyebab dan faktor risiko
Hordeolum muncul karena adanya infeksi bakteri pada kelenjar penghasil minyak di kelopak mata.
Kelenjar penghasil minyak berfungsi untuk melapisi kelopak mata dan membantu melumasi permukaan mata.
Dikutip dari AOA, berikut ini beberapa penyebab mengapa beberapa orang rentan mengalami hordeolum:
- Pemakaian lensa kontak
- Kebersihan yang buruk
- Menggunakan riasan mata yang sudah lama atau terkontaminasi
- Blepharitis atau peradangan pada kelopak mata
- Kondisi sistemik seperti dermatitis seboroik, diabetes atau rosacea
- Memiliki kulit kering
- Pernah mengalami bintitan sebelumnya.
Baca juga: Cara Memilih Krim Mata, Sesuaikan Bahan Kandungan dengan Tipe Kulit
Gejala hordeolum
Berikut ini sejumlah gejala hordeolum yang bisa muncul pada mata seseorang.
- Benjolan merah yang menyakitkan di sepanjang tepi kelopak mata yang dekat dengan bulu mata
- Pembengkakan pada kelopak mata
- Kerak di sepanjang kelopak
- Sensitif cahaya
- Nyeri dan gatal
- Perasaan mengganjal pada mata.
Benjolan pada mata lainnya yang mirip dengan hordeolum adalah kalazion.
Meski demikian kalazion biasanya merupakan benjolan yang jauh di belakang kelopak.
Berbeda dengan hordeolum, kalazion umumnya tak menimbulkan rasa sakit dan tak disebabkan infeksi bakteri.
Meski demikian pengobatan untuk kedua kondisi ini sama.
Baca juga: 7 Makanan yang Baik untuk Menunjang Kesehatan Mata, Apa Saja?
Pengobatan hordeolum
Untuk mengobati hordeolum umumnya dokter akan meresepkan salep mata antibiotik.
Selain itu, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan khusus untuk menghilangkan dan membersihkan infeksi.
Cara ini akan dilakukan menggunakan anestesi lokal untuk mematikan rasa di area yang akan dilakukan tindakan.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Saat Terkena Tembakan Gas Air Mata?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.