Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Libur Maulid Nabi Muhammad SAW 2023, Tanggal 27 atau 28 September?

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Towfiqu Barbhuiya
Tanggal merah Oktober 2023.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Maulid Nabi atau peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ditetapkan jatuh pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya.

Namun, pada kalender 2023 yang beredar di masyarakat, terdapat perbedaan tanggal peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Satu versi kalender menuliskan tanggal merah Maulid Nabi jatuh pada Rabu (27/9/2023), sementara versi lain jatuh pada Kamis (28/9/2023).

Lantas, kapan sebenarnya tanggal merah Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Maudu Lompoa, Tradisi Maulid Nabi di Kabupaten Takalar

Tanggal 27 atau 28 September?

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengatakan, tak ada perubahan peringatan Maulid Nabi SAW 2023.

Ini sesuai dengan Surat Keputusan Bersama tentang Hari Libur Nasional 2023, yakni 28 September.

"Kalender Hijriah Indonesia untuk hari libur Maulid Nabi adalah bertepatan dengan tanggal 28 September 2023 (12 Rabiul Awal 1445 H), sesuai dengan SKB hari libur nasional," kata Kamaruddin saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (25/9/2023).

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini menjadi satu-satunya tanggal merah yang ada pada September 2023.

Setelah libur ini, tidak ada lagi libur tanggal merah pada Oktober dan November 2023.

Libur tanggal merah selanjutnya akan jatuh pada Hari Natal 25 Desember dan cuti bersama pada 26 Desember.

Baca juga: Baayun Maulid, Tradisi Maulid Nabi di Kalimantan Selatan

Ragam tradisi Maulid Nabi di Indonesia

Diberitakan Kompas.com (7/10/2023), ada beragam tradisi peringatan Maulid Nabi di Indonesia.

Berikut beberapa tradisi Maulid Nabi:

Grebeg Maulid, Solo

Grebeg Maulid merupakan tradisi masyarakat Solo, Jawa Tengah untuk memperingati kelahiran Rasulullah SAW.

Tradisi ini melibatkan kerumunan masyarakat yang berebut mengambil gunungan yang telah disediakan. Keluarnya gunungan ini sekaligus menandai acara puncak tradisi Sekaten yang diselenggarakan Keraton Kasunanan Surakarta.

Ada dua pasang gunungan, yakni jaler (laki-laki) dan estri (perempuan) yang akan diperebutkan warga.

Gunungan jaler berisi hasil bumi, seperti kacang panjang, wortel, terong, cabai, telur asin dan klenyem (makan terbuat dari singkong).

Sementara gunungan estri berisi intip (makanan yang terbuat dari nasi).

Nantinya, gunungan akan diarak oleh para abdi dalem, sentana dalem Keraton Surakarta dari Kori Kamandungan menuju halaman Masjid Agung Surakarta.

Baca juga: Tradisi Walima, Perayaan Maulid Nabi yang Jadi Magnet Wisata di Desa Bongo

Nyiram Gong, Cirebon

Di Cirebon, Jawa Barat, Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati dengan tradisi Nyiram Gong.

Ini merupakan ritual pembersihan gamelan sekaten yang berlangsung di kompleks Keraton Kanoman

Ritual mencuci gamelan sekaten bermakna membersihkan diri menyambut Maulid Nabi.

Selanjutnya, lebih dari 100 warga berebut air bekas cucian itu. Warga akan membasuh wajah dan tubuhnya dengan air itu atau mengambil sisa bata merah dan tepes di lantai.

Tradisi Walima, Gorontalo

Masyarakat Gorontalo memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW dengan melaksanakan tradisi Walima.

Ini merupakan tradisi perayaan Maulid Nabi yang dilaksanakan turun-temurun sejak kemunculan kerajaan-kerajaan Islam di Gorontalo, yakni abad ke-17.

Tradisi Walima akan dimulai dengan lantunan Dikili atau tradisi lisan dzikir masyarakat Gorontalo yang dilakukan di masjid-masjid.

Kemudian, tiap rumah akan membuat kudapan khas tradisional, seperti kolombengi, curuti, buludeli, wapili, dan pisangi.

Nantinya, kudapan ini akan disusun di sebuah Tolangga atau usungan kayu yang menyerupai perahu atau menara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi