Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Batal Menikah sebab Talasemia, Apa Itu? Ini Penjelasan Dokter

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash
Ilustrasi pasangan gagal menikah setelah melakukan pemeriksaan darah.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Unggahan video yang menyebutkan mengenai pasangan gagal menikah setelah melakukan pemeriksaan darah, ramai di media sosial setelah diunggah oleh akun TikTok @dr.stevenspog pada Jumat (22/9/2023).

"Pemeriksaan darah sebelum menikah. Berujung menjadi batal menikah. Mungkin ini yang terbaik. Gimana ya menurut kalian?" dikutip atas izin pengunggah, Senin (25/9/2023).

Hingga Senin (25/9/2023) sore, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 588.900 kali dan mendapatkan lebih dari 247 komentar dari warganet.

Lantas, pemeriksaan darah apa yang menyebabkan pasangan batal untuk menikah?


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cara Deteksi Dini Penyakit Talasemia

Penjelasan dokter

Pemilik akun TikTok yang juga dokter spesialis kandungan di RS Santa Elisabeth Batam Kota, Steven mengatakan, salah satu pemeriksaan bagi pasangan yang akan menikah adalah talasemia.

Talasemia atau thalassemia adalah kelainan darah yang membuat tubuh memiliki jumlah hemoglobin di bawah normal.

"Saya banyak melihat ada pasangan yang gagal menikah setelah melakukan pemeriksaan darah ini, mengapa bisa begitu? Jadi, ini karena talasemia," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa talasemia ini adalah penyakit keturunan atau penyakit yang diturunkan dari orang tua ke anak.

Kondisi ini dapat membuat penderitanya mengalami anemia dan kelelahan secara berlebihan.

Baca juga: Transplantasi Sel Induk Pertama Selamatkan Gadis dengan Talasemia

Talasemia minor dan talasemia mayor

Steven mengungkapkan, untuk lebih mudah memahaminya, ia membagi talasemia menjadi dua, yakni talasemia minor dan talasemia mayor.

Talasemia minor mengacu pada orang yang memiliki perubahan genetik dalam satu salinan gen HBB (beta) atau dalam satu salinan gen HBA1 dan HBA 2 (alfa).

Untuk penyebabnya adalah ketika penderita mendapatkan mutasi gen dari salah satu orang tua.

"Meski begitu, penderita talasemia minor ini tidak memiliki gejala atau gejalanya masih ringan," jelas dia.

Gejala talasemia

Beberapa gejala yang biasanya dirasakan penderita talasemia:

"Kalau talasemia mayor, gejalanya akan jauh lebih berat, terkadang bahkan sampai membutuhkan tranfusi darah karena tubuhnya kekurangan darah atau anemia yang disebabkan sel darah merahnya rusak," lanjut dia.

Ia mengatakan, gejala yang dirasakan oleh penderita talasemia mayor dapat mulai dirasakan sejak kecil.

"Selain itu, tidak banyak yang berhasil bertahan hidup. Bahkan ada yang sampai usianya hanya sekitar 5-6 tahun dan tidak banyak yang bertahan hingga dewasa," kata Steven.

"Jadi, ini mungkin menjadi pertimbangan kalau misalnya ada seseorang dengan talasemia minor menikah dengan seseorang dengan talasemia minor," tambahnya.

Hal tersebut lantaran, saat keduanya (pasangan) sama-sama tidak ada gejala atau gejalanya mungkin ringan, dan kemudian mereka melahirkan seorang anak, maka presentase untuk anaknya menderita talasemia yang mayor cukup besar.

"Mungkin alasan inilah yang membuat mereka membatalkan pernikahannya. Selain itu, talasemia juga tidak bisa hilang atau disembuhkan," pungkasnya.

Baca juga: Penyintas Thalassemia Berharap Donasi Darah: Saya Bertahan Hidup dari Darah Orang Lain...

Talasemia belum bisa disembuhkan

Dilansir dari Kompas.com (8/6/2023), talasemia tidak bisa disembuhkan secara total. Penderita talasemia umumnya akan membutuhkan perawatan seumur hidup dengan transfusi darah dan konsumsi obat.

Kendati demikian, penderita talasemia dengan ringan umumnya tidak memerlukan perawatan dan tetap bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal.

Di sisi lain, penderita talasemia dengan gejala yang sedang atau berat akan memiliki usia harapan hidup yang tinggi dengan melakukan perawatan yang diperlukan.

Meskipun tidak bisa disembuhkan secara total, gejala yang muncul bisa dikendalikan sehingga penderita thalasemia bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa.

Cara mengatasi thalasemia

Ada beberapa cara mengatasi talasemia, seperti berikut ini:

  • Melakukan transfusi darah yang frekuensinya tergantung dari tingkat keparahan penyakit talasemia yang diderita
  • Melakukan terapi khelasi untuk membuang kelebihan zat besi di dalam tubuh karena melakukan transfusi darah
  • Melakukan transplantasi stem cell (sel punca) atau bone marrow (sumsum tulang) yang merupakan salah satu cara untuk menyembuhkan talasemia, namun memiliki efek samping, termasuk kematian
  • Mengonsumsi suplemen
  • Melakukan operasi pengangkatan limpa

Selain melakukan perawatan secara medis tersebut, penderita talasemia juga perlu melakukan pola hidup sehat untuk mengurangi gejala yang muncul, seperti:

  • Menghindari konsumsi suplemen atau vitamin yang mengandung zat besi
  • Mengonsumsi makanan yang sehat untuk menjaga kesehatan tulang dna memberikan energi tambahan pada tubuh
  • Menghindari kontak dengan orang yang sakit dan menjaga kebersihan, seperti dengan sering mencuci tangan
  • Melakukan vaksinasi secara berkala
  • Setelah mengetahui apakah thalasemia bisa sembuh atau tidak, Anda bisa melakukan perawatan dan pengobatan yang dilakukan.

Meskipun tidak bisa disembuhkan secara total, pengobatan dan perawatan yang diberikan bisa mengurangi gejala yang muncul.

Selain itu, talasemia juga bisa bertambah parah karena bisa menyebabkan kerusakan organ sehingga perlu segera diatasi secara medis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi