Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangsa Romawi Kuno Gunakan Urine untuk Putihkan Gigi, Ampuhkah?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Aleksey Kurguzov
Ilustrasi berkumur.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Pada zaman sekarang, setiap orang bisa memutihkan gigi dengan pasta gigi maupun perawatan ke dokter.

Namun, masyarakat dari Romawi Kuno pada 753 SM–476 M menggunakan bahan yang unik demi mendapatkan gigi putih.

Mereka memakai urine atau air kencing sebagai obat kumur.

Orang Romawi Kuno meyakini urine dapat digunakan untuk memutihkan gigi. Tidak hanya itu, mereka juga menggunakan urine untuk membersihkan berbagai hal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski tidak selalu dilakukan semua orang, praktik penggunaan urine untuk membersihkan ini dijalankan oleh orang-orang pada masa tersebut.

Baca juga: Berbagai Warna Urine yang Bisa Ungkap Kondisi Tubuh


Orang Romawi Kuno pakai urine

Bangsa Romawi Kuno menyukai gigi yang berwarna putih. Untuk mendapatkannya, mereka menggunakan urine manusia dan hewan sebagai obat kumur.

Dilansir dari National Post, orang-orang Romawi Kuno buang air di kamar mandi umum berisikan wadah-wadah. Mereka menunggu hingga urine larut menjadi amonia dan menggunakannya untuk membersihkan gigi.

Hal ini dibuktikan oleh penyair Romawi bernama Catullus (84-54 SM) yang pernah membuat syair yang isinya menghina seorang pria bernama Egnatius.

Catullus mengatakan Egnatius terbiasa menyikat gigi dan gusinya dengan air kencing setiap pagi sehingga giginya menjadi bersih.

Penggunaan urine sebagai pembersih gigi juga diungkapkan oleh sejarawan Yunani Diodoros Sikeliotes (100-1 SM) dan ahli geografi Yunani Strabo (63 SM-24 M).

Tak hanya untuk mencuci mulut, ada juga yang menggunakannya untuk mandi. Orang-orang saat itu bahkan akan mencampurkan urine dengan susu kambing.

Sementara itu, penulis dan filsuf Pliny the Elder (23-79 M) bahkan menyarankan campuran abu, gigi kepala kelinci dan keledai, serta ekstrak otak tikus atau kelinci sebagai pasta gigi.

Bahan pasta gigi umum lainnya berupa bubuk abu kuku sapi dan kulit telur yang dibakar dan dicampur dengan batu apung.

Selain itu, urine juga digunakan untuk memutihkan wol atau linen pada pakaian.

Orang Romawi Kuno akan membawa wadah berisi urine ke tempat cuci baju. Di sana, urine akan diencerkan dengan air untuk mencuci pakaian kotor.

Meski banyak orang Romawi Kuno percaya urine dapat memutihkan gigi, tidak diketahui pasti seberapa umum praktik ini sebenarnya.

Baca juga: Urine Beraroma Kopi, Berbahayakah?

Urine bisa bersihkan gigi

Praktik penggunaan urine sebagai pemutih gigi dan pembersih pakaian di masa Romawi Kuno ternyata tidak salah. Penelitian membuktikan urine dapat digunakan membersihkan sesuatu.

Dikutip dari Smithsonian Magazine, urine kaya akan urea, sebuah senyawa organik berbasis nitrogen. Jika disimpan dalam jangka waktu lama, urea akan terurai menjadi amonia.

Penelitian membuktikan zat ini dapat digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat kumur yang membuat gigi putih.

Amonia juga merupakan senyawa yang berguna untuk membersihkan kotoran dan minyak. Keampuhannya dimanfaatkan oleh orang Romawi dan orang Eropa zaman dulu untuk mencuci baju.

Selain itu, amonia dapat membuat warna menjadi lebih cerah. Karena itu, bisa digunakan untuk membuat warna pakaian menjadi lebih terang.

Baca juga: Tanda Gejala Kanker Kandung Kemih, Bisa Dideteksi dari Urine

Di sisi lain, urine ternyata dapat digunakan untuk membuat bubuk mesiu.

Bahan peledak ini membutuhkan kalium nitrat sebagai bahan utama serta arang dan belerang dalam jumlah kecil. Namun, kalium nitrat baru dibuat dalam jumlah besar pada awal abad ke-20.

Sebelumnya, pembuat bubuk mesiu memanfaatkan nitrogen alami yang ditemukan dalam urine.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi