Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Risiko dan Penyebab Kanker Ginjal seperti Dialami Vidi Aldiano

Baca di App
Lihat Foto
Cancer Research UK
Beberapa kasus kanker ginjal dapat ditemukan cukup dini, tetapi ada juga yang baru ditemukan pada stadium lanjut.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - penyanyi Vidi Aldiano mengidap penyakit kanker ginjal stadium tiga dan kini sudah menyebar ke beberapa titik bagian tubuhnya.

Karena penyakit tersebut, kini Vidi harus rajin mengunjungi rumah sakit setiap tiga minggu sekali untuk mendapat perawatan khusus.

"Mungkin banyak yang belum tahu, titipan Tuhan berupa kanker ini sudah menyebar ke beberapa titik," tulis Vidi di akun Instagram-nya dikutip Kompas.com, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: 12 Gejala Kanker Ginjal, Penyakit yang Diidap Vidi Aldiano

Pasien kanker ginjal

Penyakit kanker ginjal seperti yang dialami Vidi termasuk salah satu tipe kanker yang banyak dialami oleh manusia. Oleh karena itu, masyarakat perlu mengetahui penyebab, gejala, risiko, dan pengobatan penyakit ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari situs Indonesia Cancer Care Community (ICCC), terdapat 2.394 pasien dan 1.358 kematian akibat kanker ginjal pada 2020 di Indonesia.

Lebih dari separuh pasien terdiagnosis kanker ginjal stadium lanjut di antara usia 65 dan 74 tahun.

Sementara itu, data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) menempatkan kanker ginjal sebagai penyakit yang menyebabkan kematian ke-22 terbanyak di Indonesia sepanjang 2020.

Penyakit ini juga berada di peringkat ketujuh sebagai tipe kanker yang paling banyak diderita laki-laki di dunia.

Lalu, apa penyebab, gejala, risiko, dan pengobatan yang dialami oleh penderita kanker ginjal?


Apa itu kanker ginjal?

Kanker ginjal atau disebut juga kanker sel ginjal merupakan salah satu jenis kanker yang menyerang bagian ginjal manusia. Penyakit ini umum dialami orang lanjut usia di atas 60 tahun.

Dilansir dari Institut Kanker Nasional AS (NIH), kanker ginjal merupakan kanker yang awalnya muncul pada lapisan saluran kecil di ginjal yang bernama tubulus ginjal.

Tubulus ginjal merupakan wadah berbentuk seperti tabung yang berada di dua ginjal. Tubulus berfungsi menyaring dan membersihkan darah yang mengalir keseluruh tubuh.

Penyakit ini muncul saat sel-sel menyerang bagian tubulus ginjal. Umumnya, kanker ini hanya akan menyerang satu ginjal. Namun, ada juga pasien yang mengalami kanker di kedua ginjalnya.

Ginjal sendiri berfungsi membuang mengeluarkan limbah dalam tubuh dan menghasilkan urine. Urine mengalir dari masing-masing ginjal melalui ureter menuju kandung kemih. Kandung kemih menahan urin hingga melewati uretra kemudian keluar dari tubuh.

Baca juga: Dampak Bahaya Kurang Tidur: Badan Mudah Sakit dan Risiko Kanker

Penyebab kanker ginjal

Dikutip dari Mayo Clinic, kanker ginjal belum diketahui jelas penyebabnya saat ini. 

Dokter sebatas mengetahui kanker ginjal terjadi saat beberapa sel ginjal mengalami mutasi pada DNA. DNA sel merupakan bagian yang mengatur pergerakan sel.

DNA sel ginjal yang bermutasi membuat  sel tersebut tumbuh dan membelah dengan cepat.

Sel-sel abnormal ini juga akan bergabung membentuk tumor yang dapat meluas ke sekeliling ginjal. Beberapa sel yang pecah bahkan dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan menimbulkan kanker.

Baca juga: Bagaimana Merokok Dapat Menyebabkan Kanker?

Gejala kanker ginjal, di antaranya sakit di bagian pinggang

Dikutip dari Kompas.id, Koordinator Bidang Ilmiah Ikatan Ahli Urologi Indonesia Lukman Hakim mengatakan salah satu gejala kanker ginjal yang paling umum dialami pasien adalah sakit di bagian pinggang.

Lukman yang juga Kepala Staf Medik Urologi Rumah Sakit Universitas Airlangga menyebutkan, rasa sakit ini biasanya muncul tiba-tiba.

Sementara itu, untuk membedakan gejala kanker ginjal dengan sakit pinggang biasa, Lukman memberikan informasi lebih rinci.

”Nyerinya (kalau kanker ginjal) lebih menjalar. Dari perut sebelah kanan bagian depan bisa menjalar ke pinggang belakang. Sementara pada sakit pinggang biasa ya nyeri sebatas di pinggang saja,” kata Lukman.

Selain sakit pinggang, gejala lain dari kanker ginjal adalah air kencing berwarna merah atau berdarah. Hal itu karena benjolan kanker rapuh dan mudah berdarah, maka bisa muncul kencing darah. 

Penderita kanker ginjal pada tahap awal tidak akan menunjukkan tanda atau gejala tertentu. Namun, seiring waktu, mereka bisa memperlihatkan gejala saat penyakitnya semakin parah.

Berikut gejala kanker ginjal:

  • Ada darah di urine sehingga berwarna merah muda, merah, atau kecokelatan
  • Nyeri di punggung atau samping tubuh yang tidak kunjung hilang dan bukan disebabkan cedera
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan tanpa alasan
  • Kelelahan terus-menerus
  • Demam
  • Muncul benjilan di perut

Gejala-gejala ini dapat terlihat mirip dengan penyakit lain sehingga penderita perlu memeriksakan diri ke dokter.

Baca juga: Buruknya Kualitas Udara di Jakarta, Penuaan Dini, dan Risiko Kanker...

Apa faktor risiko kanker ginjal?

Ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan potensi terkena kanker ginjal, yaitu:

  • Usia tua

Orang yang berusia tua lebih berpotensi terkena kanker ginjal seiring bertambahnya usia.

  • Laki-laki

Kanker ginjal lebih berpotensi diidap oleh laki-laki daripada perempuan.

  • Merokok

Perokok memiliki risiko lebih besar bahkan hingga dua kali lipat terkena kanker ginjal dibandingkan bukan perokok. Risiko ini baru berkurang setelah berhenti merokok.

  • Kegemukan

Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ginjal dibandingkan orang yang memiliki berat badan sehat.

  • Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi meningkatkan risiko kanker ginjal.

  • Pengobatan gagal ginjal

Pasien gagal ginjal kronis yang menjalani pengobatan jangka panjang memiliki risiko lebih besar terkena kanker ginjal

  • Sindrom bawaan

Orang yang dilahirkan dengan sindrom bawaan tertentu memiliki risiko kanker ginjal lebih besar. Sindrom ini seperti penyakit von Hippel-Lindau, sindrom Birt-Hogg-Dube, tuberous sclerosis complex, karsinoma sel ginjal papiler herediter, atau kanker ginjal familial.

  • Riwayat keluarga

Risiko kanker ginjal lebih tinggi saat anggota keluarga pernah mengidap penyakit tersebut.

  • Terpapar bahan kimia

Paparan bahan kimia seperti arsenik, logam, atau kadmium di tempat kerja, tambang, tempat las, pertanian, dan tempat cat bisa menimbulkan kanker.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Beda Tumor dan Kanker yang Perlu Diketahui

Diagnosis dan pengobatan kanker ginjal

Orang yang mengalami gejala kanker ginjal dan termasuk dalam kelompok yang berisiko terkena penyakit ini harus mendapatkan diagnosis dari dokter.

Dikutip dari situs Cancer Counsil Australia, tes diagnosis kanker ginjal meliputi:

  • Tes darah dan urin untuk memeriksa kesehatan secara umum dan tanda masalah ginjal
  • Tes pencitraan dilakukan pasien berupa USG, rontgen dada, CT scan, MRI , atau pemindaian tulang untuk mengetahui lokasi penyebaran kanker.
  • Biopsi merupakan proses pengambilan jaringan dalam tubuh dan diperiksa melalui mikroskop untuk melihat sel-sel kanker.

Setelah menjalani diagnosis, pasien yang menderita kanker akan menjalani perawatan berdasarkan jenis kanker, letak dan besarnya, serta kondisi kesehatan tubuh secara umum.

Dilansir dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), pasien akan menjalani pengobatan berupa operasi bedah, ablasi radiofrekuensi atau oemanasan kanker dengan gelombang energi, radio terapi, kemoterapi, dan obat-obatan.

Baca juga: 13 Makanan yang Ampuh Mencegah Kanker, Apa Saja?

Cara mencegah kanker ginjal

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko terkena kanker ginjal. Salah satunya dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat seperti rutin berolahraga sehingga berat badan terjaga. 

Selain itu juga dengan melakukan gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan sehat, menjaga waktu istirahat yang cukup. Selain itu, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker ginjal: 

  • Berhenti merokok

Orang yang merokok harus berhenti untuk mencegah kanker ginjal. Jika sulit, ada berbagai program, obat, produk pengganti nikotin, atau pengobatan dokter yang bisa dijalani.

  • Jaga berat badan yang sehat

Pastikan menjaga berat badan yang sehat. Jika mengalami kelebihan berat badan, kurangi jumlah kalori yang dikonsumsi setiap hari dan perbanyak aktivitas fisik.

  • Kontrol tekanan darah tinggi

Periksa tekanan darah ke dokter dan berkonsultasilah saat mengalami hipertensi. Perhatikan gaya hidup sehat dengan olahraga, penurunan berat badan, dan perubahan pola makan.

KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo Infografik: Penyebab batu ginjal yang sering diabaikan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi