Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bayi dengan Tangan "Hulk", Sempat Dikira Dokter Tak Akan Selamat

Baca di App
Lihat Foto
X
Armani Milby, bayi asal Kentucky, AS, lahir dengan kondisi tangan berukuran besar dan kekar layaknya Hulk.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Seorang bayi perempuan di Kentucky, Amerika Serikat lahir dengan kondisi tangan berukuran besar dan kekar layaknya karakter superhero Marvel, Hulk.

Kondisi tersebut dialami oleh Armani Milby yang lahir dari seorang ibu bernama Chelsey Milby lewat operasi caesar.

Dilansir dari Daily Express, tangan Armani tampak kekar bukan karena otot yang membesar namun disebabkan oleh limfangioma.

Penyakit itu membuat lengan sampai dadanya membengkak sehingga ia dijuluki sebagai baby Hulk dan mini Hulk.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca juga: Wanita 19 Tahun di Inggris Tak Sadar Sedang Hamil, Mendadak Kaki Bayi Keluar dari Rahim

Kelahiran Armani membuat ibunya tertekan

Limfangioma seperti dialami Armani menyebabkan pertumbuhan pada pembuluh getah bening.

Kondisi tersebut menyebabkan masalah pada pernapasan dan penglihatan, namun Armani beruntung karena ia dapat dirawat tanpa operasi.

Chelsey mengatakan, dokter sempat mengatakan bahwa buah hatinya tidak akan selamat ketika dilahirkan karena kondisi yang langka.

Ia mengaku tidak paham dengan limfangioma yang dialami oleh Armani. Chelsey juga mengatakan, ia sangat terpukul dengan diagnosis dokter.

Namun, keajaiban datang saat operasi Chelsey akan menjalani operasi caesar. Armani yang awalnya diprediksi dokter tidak memiliki peluang hidup, dilahirkan dalam kondisi selamat.

Armani lahir dengan berat 12 kilogram. Bobot Armani hampir tiga kali lipat dari berat bayi normal.

"Ketika saya mengetahuinya, sejujurnya, saya sangat terpukul, saya patah hati," ujar Chelsey dikutip dari New York Post.

"Saya tidak mengerti apa yang terjadi, apa yang salah, karena saya memiliki dua bayi yang sehat, dan saya menangis setiap hari. Setiap hari, saya bertanya kepada Tuhan mengapa," kata dia. 

Baca juga: Bayi di India Lahir dengan 26 Jari, Dianggap sebagai Titisan Dewi

Tidak berniat aborsi

Chelsey mengatakan, ia melewati proses mengandung yang penuh tantangan sebelum Armani lahir.

Ketika usia kandungannya 17 minggu, dokter yang melakukan USG khawatir bila Armani mengalami penumpukan cairan karena kondisi berbahaya bagi jantung.

Orang lain juga pernah bertanya kepada Chelsey apakah dirinya akan melahirkan tiga bayi kembar karena perutnya yang begitu besar.

"Tubuh saya seperti mati. Berat badan saya hampir 200 kilogram, dan kesehatan saya semakin memburuk," ungkap Chelsey.

Meskipun kondisinya sulit saat hamil, dia mengaku tidak pernah mempertimbangkan untuk melakukan aborsi. Walaupun hal itu disarankan kepadanya. 

Baca juga: Kisah Bocah 2 Tahun asal Malaysia yang Dijuluki Manusia Serigala, Orangtua Mengaku Sempat Stres

Merasa diberkati

Chelsey mengatakan, ketika ia melahirkan Armani, sang suami berada di luar ruang operasi sambil berdoa agar bayinya selamat.

Ia juga menyampaikan, dirinya mengalami panic attack atau serangan panik selama persalinan. Namun, hal ini terbayar tuntas ketika Chelsey melihat wajah Armani untuk pertama kalinya.

"Ketika saya benar-benar melihatnya, saya semakin menangis karena saya belum pernah melihat yang seperti itu, tetapi saya tidak peduli seperti apa dia, saya tetap mencintainya," tutur Chelsey.

Chelsey merasa diberkati karena ia dapat membuktikan bahwa para dokter salah karena memprediksi buah hatinya tidak akan lahir dengan selamat.

Setelah Armani lahir, keluarga Chelsey melakukan perjalanan sejauh 160 kilometer ke Cincinnati agar bayi tersebut dapat dirawat di rumah sakit spesialis.

Armani akan menjalani operasi akhir tahun ini untuk mengangkat pembuluh limfatik agar ia bisa memiliki ukuran tangan yang normal. Ia juga akan menjalani beberapa operasi untuk menghilangkan kelebihan kulit.

Chelsey memang merasa lega putrinya selamat, namun ia harus berjuang melawan depresi pascamelahirkan.

"Saya berjuang melawan depresi pascamelahirkan, dan saya harus menyingkirkannya untuk mencoba menjadi orang terkuat yang bisa saya lakukan untuknya dan untuk kedua anak saya yang lain," ujarnya.

Baca juga: Ramai soal Skrining Hipotiroid Kongenital Wajib untuk Bayi, Seberapa Pentingkah?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi