Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Pertama Lebih Pintar dari Adiknya, Ini Alasannya Menurut Sains

Baca di App
Lihat Foto
Pexels
Benarkah anak pertama lebih pintar dibandingkan dengan adiknya?
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Human Resources, anak sulung atau anak pertama mungkin memiliki kemampuan berpikir yang lebih baik dibandingkan saudara kandungnya.

Hal ini, salah satunya karena anak pertama cenderung menerima lebih banyak rangsangan mental pada tahap awal perkembangannya, dilansir dari USA Today (13/2/2017).

Para peneliti dari University of Edinburgh dan grup analisis dari University of Sydney menemukan bahwa anak pertama biasanya mempunyai nilai tes IQ yang lebih tinggi dibandingkan adik-adiknya.

Dalam penelitian ini, ilmuwan menggunakan data dari US Children of the National Longitudinal Survey of Youth terhadap hampir 5.000 anak yang dipantau sejak sebelum kelahiran hingga usia 14 tahun.

Setiap dua tahun, anak-anak dalam survei longitudinal dinilai berdasarkan beberapa kategori. Penilaian ini termasuk membaca, penilaian kosakata, dan mencocokkan huruf.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa alasan anak pertama lebih pintar dibanding adik-adiknya?

Baca juga: Mengenal Sungai Aare di Swiss, Lokasi Hilangnya Anak Sulung Ridwan Kamil Saat Berenang


Orangtua lebih banyak berinvestasi pada anak pertama

Penelitian ini telah menemukan bukti bahwa anak pertama biasanya memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan saudara kandungnya pada usia satu tahun.

Hal ini mungkin disebabkan oleh cara orangtua memperlakukan anak berikutnya.

Menurut penelitian, orangtua cenderung tidak melakukan aktivitas yang menstimulasi mental bersama anak-anak mereka yang lebih kecil.

Artinya, orangtua mungkin tidak mengembangkan keterampilan berpikir yang sama seperti anak pertamanya.

“Hasil kami menunjukkan bahwa perubahan besar dalam perilaku orangtua adalah penjelasan yang masuk akal atas perbedaan urutan kelahiran dalam hasil pendidikan dan pasar tenaga kerja,” ujar Ana Nuevo-Chiquero dari Fakultas Ekonomi Universitas Edinburgh.

Selain itu, dilansir dari Times of India (28/4/2023), dalam masyarakat tumbuh stereotip bahwa yang tertua adalah yang paling bijaksana dan memikul lebih banyak tanggung jawab, sehingga dari generasi ke generasi anak sulung lebih dihormati dalam keluarga.

Di berbagai daerah, urutan kelahiran memainkan peran penting dalam menentukan keputusan intelektual, dominasi, dan otoritas di sebagian besar keluarga.

Karena itulah, biasanya orangtua yang baru pertama kali memiliki anak akan lebih melakukan segala hal dengan benar untuk anak pertamanya tersebut.

“Orangtua yang baru pertama kali memiliki anak cenderung ingin melakukan segalanya dengan benar dan umumnya memiliki kesadaran yang lebih besar tentang interaksi dan investasi mereka pada anak sulung,” kata rekan penulis studi tersebut, Jee-Yeon K. Lehmann.

“Dengan setiap anak berikutnya, orangtua cenderung lebih melonggarkan apa yang mereka anggap sebagai kebutuhan yang tidak penting bagi anak-anak mereka,” kata Lehmann, ekonom di grup analis Boston.

Studi tersebut menemukan bahwa meskipun orang tua memberikan kasih sayang yang sama kepada semua anaknya, namun anak sulung mendapatkan simulasi mental yang lebih maksimal.

Baca juga: Apakah IQ Bisa Turun karena Proses Penuaan?

Perubahan orangtua menyikapi kehamilan

Para peneliti mengatakan bahwa perilaku orangtua dalam mengasuh anak kedua dan setelahnya banyak berubah setelah kelahiran anak pertama.

Semua itulah yang mungkin kemudian berdampak pada IQ anak secara keseluruhan.

Selain pola asuh, peneliti memperhatikan beberapa perubahan lain pada sikap orangtua selama masa kehamilan.

Misalnya, ibu hamil tidak lagi tertarik melakukan perawatan kehamilan atau tidak serius dalam mengurangi konsumsi alkohol, layaknya di kehamilan pertamanya.

Sehingga, hal itu berdampak pada investasi terhadap anak yang lahir setelah anak sulung.

Meski begitu, studi tersebut justru menemukan fakta bahwa anak-anak yang lahir kemudian cenderung lebih sehat dibandingkan anak-anak yang lahir pertama. 

Hal itu didukung penelitian tahun 2015, yang menemukan bahwa anak sulung cenderung lebih berisiko mengalami kelebihan berat badan dan kesehatan yang buruk dibandingkan adik-adiknya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi