Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Aksi Heroik Anthonius, Petugas ATC yang Selamatkan Pesawat Saat Gempa Palu 2018

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM
Kerusakan akibat gempa bumi yang melanda, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Petugas air traffic control (ATC) AirNav Indonesia, Anthonius Gunawan Agung (22), menjadi sosok pahlawan bagi penerbangan Batik Air ID 6231 lima tahun lalu.

Ia menyelamatkan pesawat tersebut ketika Palu, Sulawesi Tengah diguncang gempa bumi berkekuatan M 7,4 pada Jumat (28/9/2018).

Anthonius dinilai berjasa bagi penerbangan ID 6231 lantaran ia tidak meninggalkan tugasnya walau menara ATC tempatnya bekerja berguncang akibat gempa. Ia tetap mengarahkan pilot sampai pesawat take off.

Setelah pesawat lepas landas, barulah Anthonius menyelamatkan diri. Namun, ia dilaporkan meninggal setelah melompat dari menara ATC yang roboh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazahnya kemudian dimakamkan di taman makam pahlawan.

Baca juga: Hilang Sejak 2014, Peneliti Duga Pesawat Malaysia MH370 Berada di Barat Perth, Australia

Kronologi

Anthonius yang meninggal saat gempa Palu merupakan petugas ATC di Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Palu.

Pada saat Palu diguncang gempa M 7,4, ia tengah mengarahkan Batik Air ID 6231 yang dijadwalkan terbang menuju Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Pesawat tersebut diawaki Captain Ricosetta Mafella yang pada saat gempa berlangsung menjalankan tugas terakhirnya di Batik Air sebelum dipindahkan ke Lion Air.

Diceritakan oleh Manajer Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait, Anthonius telah memberikan clearance kepada ID 6231 ketika Palu diguncang gempa.

Ia menjalin komunikasi dengan Fella sampai pesawat Airbus A320 yang dipilotinya terbang dengan selamat menuju Makassar.

Setelah pesawat tersebut lepas landas, Anthonius barulah bergegas menyelamatkan diri dengan cara turun dari menara ATC.

Namun, sudah terlambat bagi Anthonius untuk menyelamatkan diri karena lantai 4 menara ATC tersebut roboh.

Melihat hal itu, ia memutuskan untuk melompat agar terhindar dari reruntuhan menara. Namun, ia mengalami patah tulang.

"Anthonius telah memberikan clearance kepada Batik saat gempa terjadi," ujar Yohanes, dikutip dari Kompas.com, Senin (1/10/2018).

"Anthonius sebagai petugas ATC yang bertanggung jawab penuh dengan menyelamatkan pesawat beserta penumpangnya," sambungnya.

Baca juga: Penumpang Ini Ambil Alih Pesawat dan Mendarat Darurat Saat Pilot Alami Masalah Medis

Sempat dilarikan ke RS

Anthonius sempat dilarikan ke rumah sakit (RS) setelah mengalami patah tulang akibat melompat dari menara ATC yang ambruk.

Hasil rontgen menunjukkan Anthonius mengalami luka dalam sehingga ia harus dirujuk ke RS yang lebih besar.

AirNav sempat mendatangkan helikopter dari Balikpapan pada Jumat untuk membawa Anthonius. Namun, helikopter baru dapat diterbangkan pada Sabtu (29/9/2023).

Anhtonius dinyatakan meninggal dunia sebelum helikopter tersebut datang.

Jenazahnya lalu dibawa ke Makassar dan dimakamkan sesuai dengan permintaan keluarga.

Baca juga: Video Viral Detik-detik Turbulensi di Pesawat, Pramugari sampai Terlempar ke Atap

Pengakuan pilot ID 6231

Fella menceritakan detik-detik ketika gempa M 7,4 mengguncang bandara.

Ia menuturkan, ID 6231 merupakan penerbangan terakhirnya bersama Batik Air sebelum dua hari berikutnya pindah ke Lion Air.

Pesawat yang ia awaki dijadwalkan terbang dari Palu menuju Makassar pukul 17.55 Wita.

Saat di Bandara Sis Al-Jufrie, Fella meminta quick handling, sesuatu yang tidak biasa ia minta kepada ground handling.

"Entah kenapa kayak diingetin harus buru-buru terbang," ujar Fella, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (29/9/2023).

Fella kemudian mendapat izin untuk take off dan pesawat mulai rolling di runway. Namun, pada saat itu ia merasa ada yang janggal dengan pesawatnya.

Airbus A320 yang ia kemudikan bergerak ke kanan dan ke kiri seperti ada getaran mendatar, bukan vertikal. Namun, Fella belum menyadari bahwa Palu diguncang gempa.

"Tetapi, karena di cockpit fokus untuk airborne phase, jadi tetap dilaksanakan karena gak mengganggu," ujarnya.

Baca juga: Detik-detik Penumpang Pelita Air Melahirkan di Pesawat, Persalinan Dibantu Make Up Artist

ATC tidak menjawab

Fella yang merasa pesawat berguncang mengira hal ini disebabkan oleh permukaan runway yang bergelombang.

Setelah lepas landas, ia menghubungi menara ATC mengikuti prosedur yang berlaku, namun tidak mendapat jawaban.

ID 6231 berkali-kali berusaha menghubungi ATC di Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, namun tidak membuahkan hasil.

Tidak adanya balasan dari ATC ternyata disebabkan oleh menara pengawas yang sudah roboh karena guncangan gempa.

Namun, ID 6231 belum menyadari Palu diguncang gempa beberapa saat setelah lepas landas.

Baca juga: Pesta Pengumuman Jenis Kelamin Bayi Berujung Petaka, Pesawat yang Disewa Jatuh

Baru pada ketinggian 2.000-3.000 kaki dan ketika checklist selesai dilakukan, Fella melihat gelombang laut yang tidak biasa di pesisir pantai Palu. Ia kemudian merekam peristiwa tersebut.

"Tahu ada gempa setelah ada info di radio," kata Fella.

Akhirnya, semua kru penerbangan diberi tahu bahwa mereka adalah pesawat terakhir yang terbang dari Palu, persis saat gempa terjadi.

Anthonius yang meninggal setelah melompat dari menara ATC awalnya dimakamkan di tempat pemakaman Tionghoa, Khong Tiong Hwee, Pannara, Kecamatan Manggala, Makassar.

Namun, jenazahnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang, Makassar, Minggu (11/11/2018).

(Sumber: Kompas.com/Reska K. Nistanto, Jessi Carina| Editor: Egidius Patnistik).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi