Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Wanita Tewas Ditusuk di Depan Mal Central Jakbar, Pelaku Miliki Perilaku Aneh

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Shutterstock
Ilustrasi Pembunuhan. Warga Amerika Serikat bunuh mertua di Kota Banjar, Minggu (24/9/2023).
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Seorang wanita berinsial FD (44) tewas ditusuk di depan Mal Central Park, Tanjung Duren, Jakarta Barat pada Selasa (26/9/2023).

Pelaku adalah seorang pria berinisial AH (26) yang kini telah dimintai keterangan dan ditahan di Mapolsek Tanjung Duren.

FD tewas akibat mengalami luka tusukan sangat berat di leher bagian bawah. Ia ditusuk oleh AH menggunakan pisau.

Jenazah FD selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atas perbuatannya, AH dijerat dengan Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Juncto Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Baca juga: 5 Fakta Pembunuhan Wanita di Depan Mal Central Park Tanjung Duren

Kronologi wanita tewas ditusuk di Mal Central Park

Kapolsek Tanjung Duren Kompol Muharram Wibisono mengatakan, AH yang menjadi pelaku penusukan FD telah merencanakan perbuatannya.

"Jadi, untuk perencanaan dari pelaku dari awal memang sudah, karena dia memang mempersiapkan itu (pisau) dari rumah," ujar Muharram, dikutip dari Kompas.com, Rabu (27/9/2023).

Muharram menjelaskan, korban yang ditusuk di depan Mal Central Park tinggal di apartemen yang lokasinya berdekatan dengan TKP.

Sebelum tewas, korban berangkat menuju kantor yang lokasinya juga tidak jauh dari apartemennya pada Selasa pagi.

Muharram mengatakan, pelaku sudah berada di TKP sebelum korban melintas. Secara tiba-tiba, pelaku menikam korban hingga tewas.

"Bukan dia tiba-tiba datang terus langsung menikam. Sebelum kejadian, dia sudah berada di sekitaran area tersebut," ungkapnya.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh saksi sekitar pukul 07.00 WIB. Saksi kemudian melaporkan peristiwa tersebut kepada polisi.

Pelaku kemudian diringkus oleh polisi pada hari yang sama setelah diamankan oleh petugas keamanan mal.

Baca juga: Rekam Jejak WNA yang Bunuh Mertuanya di Banjar, Pernah Terjerat Kasus Percobaan Pembunuhan di San Francisco

Motif masih diselidiki

Terkait tewasnya FD, Muharram mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki motif AH melakukan penusukan.

Ia menyampaikan, berdasarkan keterangan saksi dan rekaman CCTV, pelaku sudah berada di TKP sebelum penusukan terjadi.

Saat dimintai keterangan, pelaku juga mengaku sudah merencanakan aksi pembunuhan tersebut. AH sengaja membawa pisau dari rumah.

Sementara itu, barang berharga korban tidak ada yang hilang.

"Kami masih ingin mendalami lagi motif apa yang membuat pelaku ini melakukan tindak pidana kriminal ini," jelas Muharram dikutip dari Kompas.com, Rabu.

"Untuk perencanaan dari pelaku dari awal memang sudah. Karena dia memang mempersiapkan itu (pisau) dari rumah," sambungnya.

Baca juga: Terduga Pelaku Pembunuhan WNI di Jepang Ditangkap

Pelaku dan korban tak saling kenal

Muharram menuturkan, tidak ada dendam pribadi antara FD dengan AH. Saat menjalankan aksi, kata Muharram, pelaku mencari korban secara acak.

"Sejauh ini dari keterangan saksi yang kami miliki demikian, jadi tidak ada target tertentu," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Rabu.

"Jadi dia (pelaku) memang ingin melakukan suatu tindakan ini, tetapi dia tidak ada target tertentu," imbuhnya.

Kendati demikian, polisi akan tetap mendalami hal tersebut, termasuk kemungkinan pelaku mengalami gangguan kejiwaan atau tekanan mental yang mendorongnya nekat menusuk korban hingga tewas.

Muharram juga mengatakan, pelaku kerap datang ke TKP. Namun, tidak ada gelagat mencurigakan dari pelaku bila ia akan menyerang seseorang.

Hanya saja, pelaku disebut memiliki perilaku yang aneh.

"Ketika bertemu kerabat pelaku maupun dengan pihak keamanan, jadi memang penilaian dari mereka pelaku ini memiliki perangai atau perilaku yang aneh yang tidak biasanya," tuturnya.

Baca juga: Pihak Keluarga Tolak Permintaan Maaf Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI

(Sumber: Kompas.com/Zintan Prihatini | Editor: Nursita Sari, Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi