KOMPAS.com - Video yang menampilkan kecelakaan antara kereta api (KA) Bangunkarta dengan truk di Petak Cipunegara-Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat viral di media sosial Instagram.
Video itu diunggah oleh akun @jalur5 pada Sabtu (30/9/2023) sekitar pukul 16.46 WIB.
“Kecelakaan Bangunkarta vs Truk di Cipunegara-Haurgeulis
Hari ini (30/9/) terjadi kecelakaan antara KA Bangunkarta dan truk di petak Cipunegara-Haurgeulis, Indramayu. Akibat dari kecelakaan ini, lokomotif CC 203 menjadi korban (kerusakan di sekitar logo KAI dan bagian bawah),” tulis pengunggah dalam keterangannya.
Baca juga: Alasan Mengapa Kereta Api Tidak Bisa Berhenti Mendadak
Hingga Jumat (30/9/2023) sore, unggahan itu sudah disukai 732 kali dan mendapatkan puluhan tanggapan warganet.
Penjelasan KAI
Manajer Humas KAI Daop 3 Cirebon Ayep Hanapi membenarkan kejadian tersebut.
“Betul, kejadian pukul 14.15 WIB hari ini, Sabtu (30/9/2023),” ujar Ayep kepada Kompas.com, Sabtu.
Ayep mengungkapkan, KA Bangunkarta yang tertemper truk tersebut memiliki relasi perjalanan dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta menuju Stasiun Jombang, Jawa Timur.
“Telah tertemper truk dengan plat nopol T 8130 ZW di KM 133 + 4 Jalur Hulu Petak Jalan Cipunegara–Haurgeulis,” kata Ayep.
Saat kejadian, truk yang dikendarai oleh Martono (39) dan dikondekturi Junaedi Wijaya (15) melewati pelintasan sebidang liar yang tidak dijaga.
Di waktu yang sama, ada KA Bangunkarta dari Jakarta ke arah Jawa Tengah melintas dan kemudian tertemper truk tersebut.
Baca juga: Kronologi KA Jayakarta Tabrak Forklift, Kereta Anjlok dan Terlambat 156 Menit
Satu orang tewas
Kejadian itu menewaskan satu orang, yakni Junaedi Wijaya, kondektur truk. Sedangkan sang sopir, Martono, mengalami luka ringan.
“Korban tewas ditangani oleh kepolisian setempat, korban luka ringan dilarikan ke Puskesmas Haurgeulis,” tutur Ayep.
Perjalanan KA Bangunkarta juga sempat mengalami keterlambatan, meski akhirnya diberangkatkan kembali dengan lokomotif yang mengalami kerusakan.
“KA Bangunkarta terlambat 42 menit, lokomotif CC 2030105 mengalami kerusakan pipa plug kran yang patah,” ungkapnya.
Pihaknya sempat melakukan pemeriksaan di Stasiun Haurgeulis untuk memastikan keadaan lokomotif yang tertemper truk.
“Di Stasiun Cirebon, dilakukan penggantian lokomotif dengan seri CC 2017709,” jelasnya.
Baca juga: Kilas Balik Kereta Biru Malam (Bima), Hotel Berjalan yang Berhenti Beroperasi pada 1995
Imbauan KAI
Ayep mengimbau kepada masyarakat yang melewati pelintasan sebidang untuk lebih berhati-hati dan disiplin menaati rambu-rambu yang ada.
"PT KAI Daop 3 Cirebon mengajak seluruh pengguna jalan untuk bersama-sama menaati rambu-rambu yang ada serta lebih waspada saat akan melintasi perlintasan sebidang kereta api," ujarnya.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 124 menyatakan, pada perpotongan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pemakai jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api.
“Pengendara juga wajib memastikan kendaraannya dapat melewati pelintasan sebidang dengan selamat, serta wajib memastikan pula kendaraannya keluar dari pelintasan sebidang apabila mesin kendaraan tiba-tiba mati di pelintasan sebidang,” terangnya.
Bagi pejalan kaki, kata Ayep, wajib berhenti sejenak sebelum melintasi pelintasan sebidang dengan menengok ke kiri dan kanan untuk memastikan tidak ada kereta api yang akan melintas
“Di samping itu, masyarakat dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengganggu konsentrasi, antara lain menggunakan telepon genggam dan menggunakan headset pada saat melintasi pelintasan sebidang,” jelasnya.
“Melihat kejadian kecelakaan tersebut tentunya dapat menjadi perhatian masyarakat bahwa masyarakat dapat lebih disiplin dalam berlalu lintas, menyadari dan memahami juga fungsi pelintasan, sehingga angka kecelakaan dan korban dapat ditekan, mengingat saat ini PT KAI juga telah menambah percepatan waktu tempuh beberapa perjalanan KA,” pungkasnya.
Baca juga: Jadwal Terbaru KA Bangunkarta, Jombang-Pasar Senen PP
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.