KOMPAS.com - Tahu adalah salah satu bahan pangan padat nutrisi yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Makanan dari sari fermentasi kacang kedelai ini kaya akan protein nabati dan semua asam amino esensial, nutrisi yang tak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh.
Dilansir dari Healthline, tahu menyediakan karbohidrat serta berbagai macam vitamin dan mineral penting.
Kalorinya yang rendah, sekitar 70 untuk setiap 100 gram, membuat tahu amat cocok sebagai menu makanan saat menurunkan berat badan.
Sebagai makanan berbahan kedelai, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa tahu dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Bukan hanya itu, kombinasi serat, protein, dan isoflavon pada tahu turut mendukung kesehatan jantung dengan menurunkan tekanan darah.
Bahkan, menurut ulasan pada 2019, protein kedelai dapat menurunkan kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) sebesar 3-4 persen sekaligus menurunkan kadar kolesterol total.
Lantas, adakah efek samping tahu?
Baca juga: Sering Ada di Mi Ayam dan Bakso, Ketahui 3 Efek Samping Caisim bagi Tubuh
Efek samping tahu
Konsumsi tahu membawa banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, makan tahu berlebihan justru dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Berikut efek samping tahu jika dimakan terlalu banyak:
1. Ganggu penyerapan nutrisiSeperti kebanyakan bahan pangan nabati, tahu mengandung antinutrien atau antinutrisi, senyawa yang menurunkan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan.
Masih dari Healthline, tahu mengandung asam fitat, zat yang berpotensi mengurangi penyerapan beberapa mineral, seperti kalsium, seng, dan zat besi.
Bahan pangan ini juga memiliki trypsin inhibitors, penghambat enzim tripsin yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna protein dengan baik.
Dua antinutrisi tersebut dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sakit perut, serta mengurangi asupan mineral.
Namun, antinutrisi biasanya tidak berbahaya jika seseorang mengikuti pola makan seimbang dan bervariasi.
Kandungan dua senyawa penghambat nutrisi dalam tahu juga umumnya akan berkurang saat direndam dan dimasak.
Baca juga: Bisa Turunkan Gula Darah, Ini 4 Efek Samping Mentimun bagi Kesehatan
2. Risiko perburuk tumor payudara dan masalah tiroid
Mengonsumsi tahu dan makanan berbahan kedelai lain setiap hari dalam porsi moderat umumnya dianggap aman.
Namun, efek samping tahu dapat terjadi pada seseorang dengan masalah kesehatan tertentu, seperti tumor payudara atau masalah tiroid.
Lantaran efek hormonal yang lemah, beberapa dokter menyarankan agar penderita tumor payudara yang sensitif terhadap estrogen membatasi asupan tahu.
Selain itu, beberapa ahli juga menyarankan orang dengan masalah tiroid untuk menghindari tahu karena kandungan goitrogennya.
Kendati demikian, laporan European Food Safety Authority (EFSA) menyimpulkan, kedelai tidak menimbulkan kekhawatiran terhadap kanker payudara atau rahim.
Kondisi serupa juga berlaku untuk fungsi tiroid, kelenjar hormon berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan bawah leher.
3. Risiko perburuk asam uratSama seperti kacang-kacangan lain, kedelai termasuk olahannya adalah makanan dengan kandungan purin cukup tinggi.
Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat memicu serangan asam urat atau gout pada penderita.
Namun, dilansir dari Kompas.com (9/4/2023), olahan kedelai tidak dapat memicu penyakit asam urat, seperti jika mengonsumsi jeroan atau makanan laut.
Meski masih relatif aman, seseorang dengan kadar asam urat dalam tubuh sudah di atas 10 miligram per desiliter (mg/dL) tetap harus mengurangi konsumsi kacang-kacangan.
Kacang-kacangan tersebut termasuk kedelai dan olahannya, seperti tahu dan tempe.
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 4 Efek Samping Buncis bagi Kesehatan
4. Kentut
Mengonsumsi tahu terlalu banyak juga dapat menyebabkan kentut, seperti menurut laman Eat This.
Efek samping tahu ini disebabkan kandungan serat dan oligosakarida, senyawa prebiotik yang membantu memberi makan bakteri baik usus.
Namun, kandungan baik itu juga berpotensi memicu gas di dalam perut, sehingga perut menjadi kembung.
Imbasnya, gas atau udara tersebut akan memaksa keluar dari tubuh melalui anus, dan tak jarang menimbulkan bau kurang sedap.
5. Berat badan naikTahu kaya akan protein dan rendah kalori, sehingga sangat bagus untuk disantap saat menurunkan berat badan.
Namun, mengonsumsi tahu terlalu banyak akan menjadi bumerang yang menggeser jarum timbangan semakin ke kanan.
Dikutip dari Kontan (25/11/2021), makan tahu berlebihan dapat menambah jumlah kalori dan mengakibatkan kenaikan berat badan.
Oleh karena itu, asupan tahu sebagai lauk pauk atau camilan perlu dikontrol agar tak melebihi batas kalori harian.
Adapun sebagai informasi, kebutuhan rata-rata kalori normal untuk wanita sekitar 2.000 per hari, sedangkan pria rata-rata 2.500 kalori per hari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.