Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

150 Benda seperti Mur, Baut, dan Earphone Ditemukan di Usus Pria India

Baca di App
Lihat Foto
Rumah Sakit Ajemr Kalra Moga/The National News
Hasil rontgen menunjukkan 150 benda asing di perut seorang pria di Rumah Sakit Medicity di Moga, Punjab, India.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Dokter di negara bagian Punjab, India dibuat kaget dengan penemuan 150 benda asing di usus seorang pria.

Pasien berusia 40 tahun itu awalnya mengeluh sakit perut hebat, mual, dan demam hampir selama sebulan.

Setelah diperiksa, dokter mendapati berbagai benda tidak yang tidak lazim di usus pasien tersebut seperti earphone, gelang, mur dan baut, kabel, liontin, kancing, dan peniti. 

Sebanyak 150 benda yang berada di usus pasien akhirnya dapat dikeluarkan oleh dokter setelah melakukan operasi selama tiga jam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Saat Buaya di India Selamatkan Anjing, Tanda Punya Empati?

Kenapa bisa ada benda asing di perut? 

Pasien yang di ususnya ditemukan 150 benda asing adalah Kuldeep Singh.

Sebelum dioperasi, awalnya ia dirawat di Rumah Sakit (RS) Medicity, Kota Moga, Punjab pada Senin (25/9/2023).

Singh menjalani perawatan setelah mengeluh demam, sakit perut, dan mual yang terjadi hampir satu bulan.

Dokter yang menangani Singh kemudian melakukan pemeriksaan ultrasonografi atau USG.

Setelah dilihat, dokter menemukan berbagai macam benda logam di dalam perut pasien.

Singh kemudian dilarikan ke ruang operasi untuk menjalani tindakan operasi. Dokter juga memasangkan alat bantu hidup kepada pasien.

Namun, nyawa pria tersebut tidak dapat diselamatkan. Singh meninggal dunia beberapa hari setelah menjalani operasi.

"Saya tidak pernah melihat kondisi seperti ini selama bertahun-tahun saya berpraktik," kata Direktur RS Medicity Moga, Ajmer Kalra dikutip dari The Independent.

Menurut Kalra, dokter bisa menemukan rambut atau benda-benda kecil di dalam perut pasien. Tetapi dirinya merasa kaget saat tahu ada hampir 150 benda asing di perut pasiennya. 

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata dia. 

Baca juga: Lakukan Prank Gantung Diri, Bocah di India Tewas Terjerat Tali

Sindrom Pica

Benda yang ditemukan di usus pasien tersebut terbilang tidak biasa. Dokter menemukan berbagai benda, seperti peniti, magnet, kancing, mur dan baut, resleting kemeja, dan earphone. 

"Saat melakukan rontgen, kami menemukan rantai, mur, baut, earphone, dan banyak benda lain di dalam perutnya," kata Ajmer dikutip dari New York Post.

Dokter yang menangani Singh mengatakan, pasien ini diduga mengalami pica atau kondisi mental yang membuat penderitanya secara kompulsif menelan benda yang bukan makanan.

Penyakit tersebut paling sering dialami oleh anak kecil, wanita hamil, dan orang dengan gangguan spektrum autisme, cacat intelektual atau skizofrenia.

Mengeluh sakit perut sudah 2 tahun

Keluarga menyampaikan, Singh sebelumnya punya masalah perut selama dua tahun terakhir, tetapi jarang menyinggungnya kepada pihak keluarga.

Pasien juga sempat dibawa ke beberapa dokter, tetapi gagal mendapatkan diagnosis mengenai penyebab rasa sakit di perutnya.

Pasien itu baru dibawa ke Medicity Hospital setelah gejala sudah parah, sehingga pasien tidak bisa tidur.

Pihak keluarga mengaku tidak tahu bagaimana pasien itu bisa mencerna selama kemasukan ratusan benda logam kecil.

Benda yang masuk ke usus Singh berbahaya bagi kesehatan pasien karena tidak dapat dicerna.

Operasi pengangkatan benda dari usus Singh dilakukan oleh dokter spesialis bedah Anup Handa dan ahli gastroenterologi Vishavnoor Kalra.

Sebelum meninggal, dokter memasangkan ventilator kepadanya. Ia dalam kondisi kritis setelah dioperasi sebelum mengembuskan napas terakhirnya.

Baca juga: Bayi di India Lahir dengan 26 Jari, Dianggap sebagai Titisan Dewi

Penyebab pica

Pica seperti dialami Singh adalah adalah gangguan makan yang membuat penderitanya secara kompulsif makan sesuatu yang bukan makanan dan tidak memiliki nilai gizi atau tujuan apa pun.

Dilansir dari Cleveland Clinic, pica dapat menyebabkan masalah besar jika seseorang dengan kondisi ini memakan sesuatu yang beracun atau berbahaya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan pica terjadi. Berikut daftarnya:

  • Stres
  • Kecemasan
  • Kondisi buruk yang dirasakan anak, seperti kemiskinan
  • Kekurangan nutrisi
  • Kondisi mental
  • Kondisi medis, seperti hamil dan anemia
  • Obat-obatan tertentu.
  • Perilaku karena budaya atau adat tertentu

Baca juga: Banyak Orang India Jadi CEO Perusahaan Top Dunia, Apa Sebabnya?

Cara mencegah pica

Kondisi yang mendorong orang melakukan pica dapar dicegah sebelum terlambat. Di antaranya dengan selalu memperhatikan kebiasaan dan konsumsi anggota keluarga. 

Selain itu juga memastikan makan yang dikonsumsi seimbang dan tidak kekurangan vitamin atau mineral penting.

Meskipun tidak sepenuhnya mencegah atau mengurangi risiko, karena kekurangan nutrisi tidak diperhitungkan dalam diagnosis pica, hal ini tetap penting secara keseluruhan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi