Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Unggahan Sebut Tak Banyak Kasus Obesitas di Kalangan Remaja Zaman Dulu, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Documerica
Ilustrasi orang di tahun 1970-an, di mana tak banyak yang menderita obesitas.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut remaja zaman dulu tak banyak yang mengalami obesitas, ramai diperbincangkan di media sosial X. 

"Photo taken in 1970. Not one single obese person. What went wrong? (Foto yang diambil tahun 1970. Tak ada satu pun yang terlihat obesitas. Apa yang salah kini?)," tulis akun @DrLoupis pada Kamis (21/9/2023). 

Dalam unggahan tersebut, pengunggah menunjukkan foto sekumpulan remaja zaman dahulu yang bersantai di sebuah pantai. Terlihat dalam kerumunan itu, semuanya bertubuh ideal, tak ada yang tampak obesitas. 

Warganet banyak meninggalkan komentar di unggahan itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa mengatakan bahwa fenomena itu memang terjadi di zaman dulu, dan remaja masa kini banyak yang terkena obesitas disebabkan karena perubahan gaya hidup.

"I grew up in the 70s. There would maybe be 1 kid in your class that was overweight. And that was it (Aku tumbuh di era 70-an. Mungkin hanya ada 1 anak yg obesitas di dalam 1 kelas, itu saja)," tulis akun @DanBoone1970.  

Hingga Minggu (1/10/2023), unggahan tersebut sudah disukai ribuan akun dan dikomentari ratusan warganet.

Baca juga: Pengobatan Pasien Obesitas, Apakah Ditanggung BPJS Kesehatan?

Penjelasan ahli gizi 

Dilansir dari laman WHO, prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas di antara anak-anak dan remaja usia 5-19 tahun telah meningkat secara dramatis, dari hanya 4 persen di tahun 1975 menjadi lebih dari 18 persen di tahun 2016.

Peningkatan ini terjadi baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Di mana data mencatat,  pada tahun 2016, 18 persen anak perempuan dan 19 persen anak laki-laki mengalami kelebihan berat badan.

Menurut ahli gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, Toto Sudargo, orang zaman sekarang lebih rentan mengalami obesitas salah satunya karena perkembangan ekonomi. 

Perkembangan ekonomi memudahkan manusia untuk bergerak dari satu tempat ke tempat  lainnya dengan mudah.

"Saat ini, manusia berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya tidak menggunakan otot, tetapi menggunakan mesin, sehingga terbatas ruang geraknya untuk berolahraga," ujar Toto kepada Kompas.com, Rabu (27/9/2023).

Toto menjelaskan, tubuh yang tidak digunakan untuk berolahraga atau beraktivitas akan mudah mengalami penambahan berat badan hingga menuju obesitas.

Selain itu, akses zaman sekarang memudahkan generasi saat ini untuk mendapatkan makanan yang mereka mau dengan mudah. 

"Orang zaman dahulu cenderung sulit untuk mendapatkan makanan yang mengandung lemak. Mereka lebih sering mengonsumsi makanan kaya serat dan buah-buahan," ujar Toto.  

Baca juga: Disebut Bisa Picu Obesitas jika Berlebihan, Berapa Baiknya Konsumsi Probiotik Sehari?

Makanan yang memicu obesitas 

Salah satu makanan yang menyebabkan obesitas adalah junk food, makanan cepat saji dengan komposisi lemak dan karbohidrat sangat banyak.

"Junk food sangat berpengaruh dalam obesitas. Seharusnya mengonsumsi junk food harus diimbangi dengan makanan berserat seperti sayur dan buah," ungkap Toto. 

Toto menyampaikan, makanan yang memicu obesitas adalah makanan berlemak, makanan tinggi karbohidrat, dan makanan yang mengandung gula tinggi. 

"Semua makanan yang menggunakan gula seperti roti, kue, nasi, dan gorengan membuat kita bertambah besar dan bertambah gemuk," tambahnya. 

Selain itu, ahli gizi klinis dari MRCCC Siloam Hospital Semanggi Samuel Oetoro menjelaskan lebih lanjut mengapa generasi masa kini lebih mudah terkena obesitas.

Samuel mengungkapkan, makanan manis dan makanan berat yang dikonsumsi di atas pukul 12 malam sangat bisa memicu obesitas generasi muda. Dan generasi kini, kebanyakan akan tidur sampai larut karena didukung hiburan dari teknologi.

"Begitu kita makan di atas jam 12 malam, terdapat hormon yang dapat meningkatkan nafsu makan. Hormon tersebut dinamakan grelin," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (27/9/2023).

Orang zaman sekarang yang tetap ingin memiliki berat badan ideal, disarankan untuk berolahraga secara teratur, makan makanan yang sehat, memiliki waktu tidur dan istirahat yang cukup, aktifitas sehat, dan mengurangi tingkat stres. 

"Karena mudah stres bisa menyebabkan nafsu makan meningkat," kata Samuel. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi