Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Efek Samping Makan Tempe Terlalu Banyak, Bisa Picu Ketidakseimbangan Hormon

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Olivewoyo
ilustrasi tempe. Efek samping tempe jika dimakan berlebihan
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Tempe adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai.

Seperti bahan pangan nabati lain, makanan ini tidak mengandung kolesterol dan kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.

Dilansir dari WebMD, mengonsumsi tempe membantu tubuh mendapatkan asupan vitamin B, zat besi, kalsium, dan mineral lainnya.

Satu porsi tempe berukuran 84 gram terdiri dari 160 kalori, 18 gram protein, 10 gram karbohidrat, serta 2 gram lemak jenuh, 2 gram lemak tak jenuh ganda, dan 1 gram lemak tak jenuh tunggal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Kementerian Kesehatan, serat pangan yang cukup tinggi pada lauk-pauk ini mampu membantu mencegah penyakit saluran pencernaan, seperti divertikulosis dan hernia.

Enzim lipase, protease, dan amilase yang diproduksi oleh Rhizopus sp atau kapang tempe masing-masing berguna untuk mencerna lemak, protein, dan karbohidrat dalam tubuh.

Kandungan isoflavon dan niacin pada bahan pangan ini telah terbukti menurunkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL), sehingga turut menurunkan penyakit jantung.

Lantas, apa saja efek samping tempe?

Baca juga: 5 Efek Samping Tahu, Turunkan Kolesterol tapi Bisa Perburuk Asam Urat


Efek samping tempe

Tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, mengonsumsi tempe juga pilihan bagus untuk seseorang yang tengah menjalani program diet.

Sebab, makanan hasil fermentasi kedelai ini kaya akan protein nabati yang dapat meningkatkan rasa kenyang, mengurangi lapar, dan meningkatkan penurunan berat badan.

Sayangnya, makan tempe terlalu banyak justru dapat membawa efek samping tidak diinginkan bagi kesehatan tubuh.

Berikut efek samping tempe jika dimakan berlebihan:

1. Alergi

Dikutip dari Healthline, tempe umumnya aman dikonsumsi, tetapi mungkin tidak cocok untuk semua orang.

Seperti bahan makanan lain, tempe dapat memicu alergi pada orang-orang tertentu, meski jarang terjadi.

Seseorang dengan alergi tempe biasanya akan mengalami beberapa gejala, termasuk bengkak, gatal, dan sulit bernapas.

Kondisi ini dapat berkembang menjadi anafilaksis, reaksi alergi berat yang dapat berujung pada kematian.

Oleh karenanya, orang yang alergi tempe sebaiknya menghindari atau tidak memakan bahan pangan ini sama sekali.

Baca juga: Sering Ada di Mi Ayam dan Bakso, Ketahui 3 Efek Samping Caisim bagi Tubuh

2. Gangguan tiroid

Efek samping tempe selanjutnya, yakni dapat memperburuk gangguan tiroid atau kelenjar hormon berbentuk kupu-kupu di bagian depan bawah leher.

Kelenjar tiroid bertugas menghasilkan hormon tiroid, yang berperan mengendalikan metabolisme dan akan diangkut oleh darah ke seluruh tubuh.

Masalah pada kelenjar ini akan mengganggu proses metabolisme dan dapat berimbas pada meningkatnya sejumlah risiko penyakit.

Potensi gangguan fungsi tiroid sendiri terjadi akibat kandungan goitrogen, zat yang ada dalam kacang kedelai.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan, asupan kedelai, termasuk olahannya seperti tempe, dalam jumlah sedang tidak banyak berpengaruh pada fungsi tiroid.

Kendati demikian, sebagai pencegahan, penderita gangguan tiroid sebaiknya mulai membatasi asupan makan tempe.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 4 Efek Samping Buncis bagi Kesehatan

3. Ketidakseimbangan hormon

Dikutip dari laman Stylecraze, efek samping tempe berikutnya dapat berasal dari kandungan isoflavon.

Isoflavon adalah fitonutrien atau senyawa khas tumbuhan yang banyak ditemukan pada kacang kedelai dan legum.

Senyawa ini berpotensi menyebabkan aktivitas estrogen alami dalam tubuh menjadi kurang efektif, sehingga memicu ketidakseimbangan hormon.

4. Memperburuk asam urat

Tempe terbuat dari fermentasi kacang kedelai dengan bantuan beberapa jenis kapang Rhizopus atau kerap disebut ragi tempe.

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (9/4/2023), bahan utama tempe ini merupakan kelompok kacang-kacangan, makanan dengan kandungan purin cukup tinggi.

Meski berpotensi memicu serangan asam urat atau gout, efek tempe tak seburuk yang dihasilkan makanan tinggi purin lain, seperti jeroan dan makanan laut.

Namun, seseorang dengan kadar asam urat di atas 10 miligram per desiliter (mg/dL) tetap harus mengurangi konsumsi kacang-kacangan, termasuk kedelai dan olahannya.

5. Risiko anemia

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (1/10/2023), efek samping makan tempe terlalu banyak juga termasuk meningkatkan risiko anemia.

Bahan nabati seperti kedelai memang kaya akan mineral berupa zat besi yang membantu tubuh memproduksi hemoglobin dalam darah.

Sayangnya, zat besi dalam kedelai jauh lebih rendah daripada bahan makanan hewani, seperti daging, ayam, dan ikan.

Oleh karena itu, jika seseorang hanya mengonsumsi tempe atau bahan pangan nabati lain tanpa diimbangi protein hewani, kemungkinan akan memiliki simpanan zat besi yang rendah.

Rendahnya mineral zat besi dalam tubuh tersebut dapat meningkatkan risiko terkena anemia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi