Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Waktu Jutaan Tahun, Begini Proses Terbentuknya Batu Bara

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Indigo Division
Ilustrasi bagaimana proses terbentuknya batu bara?
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Batu bara adalah bahan bakar fosil tak terbarukan yang dibakar dan umumnya digunakan untuk menghasilkan listrik.

Dikutip dari National Geographic, batu bara adalah batuan sedimen berwarna hitam atau hitam kecoklatan yang terdiri dari karbon dan hidrokarbon.

Tingginya kandungan tersebut membuatnya mudah terbakar atau mengandung energi yang dapat dilepaskan melalui pembakaran (burning).

Batu bara terdapat dalam formasi bawah tanah yang disebut “lapisan batu bara”. Lapisan ini bisa setebal 30 meter dan membentang sepanjang 1.500 kilometer.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapisan batu bara ada di setiap benua, dan cadangan batu bara terbesar terdapat di Amerika Serikat, Rusia, China, Australia, dan India.

Batu bara tergolong sumber energi tak terbarukan karena membutuhkan waktu jutaan tahun untuk terbentuk.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Black Hole atau Lubang Hitam?


Lantas, bagaimana proses baru bara terbentuk?

Proses terbentuknya batu bara

Batu bara mengandung energi yang disimpan oleh tumbuhan yang hidup ratusan juta tahun lalu di hutan rawa.

Lapisan tanah dan batu menutupi tumbuhan selama jutaan tahun, kemudian tekanan dan panas yang dihasilkan mengubah tumbuhan menjadi zat yang dikenal sebagai batu bara.

Dilansir dari laman Science Focus, sekitar 300 juta tahun yang lalu, di zaman Karbon, iklim bumi hangat dan lembab, sehingga banyak terdapat rawa-rawa besar.

Ketika bahan tanaman (dan bahan organik lainnya) dari hutan rawa yang lebat terakumulasi dan membusuk di dasar rawa, bahan tersebut terkubur dan kemudian menjadi padat.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Bumi 4,5 Miliar Tahun Lalu?

Dari sebagian bahan organik yang terurai ini, kondisi anaerobik akibat kekurangan oksigen kemudian membentuk gambut.

Ketika gambut ini terkubur pada kedalaman yang relatif dangkal, panas dan tekanan yang terus menekannya di antara lapisan sedimen, mengubahnya menjadi lignit (batu bara muda).

Lignit adalah bahan lembut seperti batu bara berwarna hitam kecoklatan dengan kadar air tinggi.

Dengan penguburan yang terus menerus, panas, dan deformasi struktur, lignit ini bermetamorfosis menjadi batu bara sub-bituminus dan bituminus (batu bara lunak).

Hingga akhirnya seiring berjalannya waktu menjadi antrasit (batu bara keras), dan semakin banyak metamorfismenya, semakin keras dan kaya pula kandungan karbon batu bara tersebut.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Samudra atau Lautan?

Jenis-jenis batu bara

Menurut Badan Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat, batu bara diklasifikasikan menjadi empat jenis atau peringkat utama: antrasit, bitumen, sub bituminus, dan lignit.

Peringkat endapan batu bara bergantung pada jenis dan jumlah karbon yang dikandung batubara serta jumlah energi panas yang dapat dihasilkan.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Bumi 4,5 Miliar Tahun Lalu?

1. Lignit

Lignit atau batu bara muda mengandung 25 hingga 35 persen karbon dan memiliki kandungan energi paling rendah di antara semua peringkat batu bara.

Endapan batu bara lignit cenderung relatif muda dan tidak mengalami panas atau tekanan yang ekstrim.

Lignit bersifat rapuh dan memiliki kadar air yang tinggi, sehingga menyebabkan nilai kalornya rendah.

2. Sub-bituminus

Batu bara sub-bituminus biasanya mengandung 35 hingga 45 persen karbon, dan memiliki nilai kalor yang lebih rendah dibandingkan batu bara bitumen.

Batu bara jenis ini berumur sekitar 100 juta tahun. Di banyak belahan dunia, batubara sub-bituminus dianggap sebagai “batubara coklat” bersama dengan lignit.

Seperti halnya lignit, batubara sub-bituminus utamanya digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik.

Baca juga: Apa Itu Aurora? Berikut Pengertian dan Proses Terbentuknya

3. Bituminus

Batu bara bituminus mengandung 45 hingga 86 persen karbon, dan umumnya digunakan untuk menghasilkan listrik.

Iya juga merupakan bahan bakar penting sebagai bahan baku untuk pembuatan kokas atau digunakan dalam industri besi dan baja.

Batu bara bitumen terbentuk karena panas dan tekanan yang lebih besar, serta berumur 100 hingga 300 juta tahun.

4. Antrasit

Antrasit adalah jenis batu bara yang mengandung 86 hingga 97 persen karbon dan umumnya memiliki nilai kalor tertinggi di antara semua jenis batu bara.

Batubara ini lebih keras, lebih padat, dan lebih berkilau dibandingkan jenis batubara lainnya.

Hampir seluruh air dan karbon dioksida telah dikeluarkan, dan tidak mengandung bagian lunak atau berserat seperti yang ditemukan pada batubara bitumen atau lignit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi