Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paris Diserang Kutu Busuk, Pemerintah: Tak Ada Seorang Pun yang Aman

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/GEORGY DZYURA
Ilustrasi kutu busuk. Kutu busuk menyerang Paris, Perancis di tengah persiapan menjadi tuan rumah Olimpiade 2024.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Ucapan sebelum tidur "don't let the bedbugs bite (jangan biarkan kutu busuk menggigit)" agaknya semakin relevan bagi penduduk Paris, Perancis.

Pasalnya, kurang dari setahun penyelenggaraan ajang olahraga internasional Olimpiade, ibu kota Perancis ini justru menghadapi invasi kutu busuk.

Gelombang kepanikan dan rasa jijik telah menyebar ke seluruh negeri, terutama saat para pelancong mengunggah foto dan video penampakan serangga ini di transportasi umum.

Salah satu video tersebut diunggah oleh akun X (dulu Twitter) @Germaarig, Senin (25/9/2023) dini hari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampak dalam video, seekor serangga berwarna merah kecoklatan berjalan di atas permukaan berwarna biru cerah.

"Di kereta berkecepatan tinggi di Perancis, semakin banyak penumpang yang mengeluhkan kutu busuk," tulis pengunggah.

Baca juga: Gigitan Kutu Bisa Picu Alergi Daging Merah, Apa Gejalanya?


Invasi kutu busuk di tengah persiapan Olimpiade Paris

Diberitakan The Guardian, Jumat (29/9/2023), beberapa penumpang Metro Paris, sistem angkutan cepat di kota ini, pun bersikeras untuk berdiri demi menghindari gigitan kutu busuk.

Kutu busuk atau bedbugs adalah parasit yang bertahan hidup dengan mengisap darah manusia atau makhluk berdarah panas lainnya.

Berukuran kecil, serangga ini tidak mudah dikenali dan kerap bersarang di barang-barang rumah, termasuk tempat tidur dan sofa.

Sekali menyerang, pengisap darah ini tergolong sulit untuk dibasmi. Kondisi serupa inilah yang tengah menghantui Paris di tengah persiapan Olimpiade 2024.

Tingginya laporan serangan kutu busuk membuat Menteri Perhubungan Perancis Clement Beaune meminta bertemu dengan operator angkutan cepat Paris.

Pertemuan bertujuan untuk memberitahu tentang tindakan pencegahan serta beberapa upaya guna melindungi para pelancong.

Sementara itu, perwakilan dari Balai Kota Paris, Wakil Wali Kota Emmanuel Gregoire turut menuliskan surat permohonan kepada Perdana Menteri Elisabeth Borne agar membentuk satuan tugas nasional khusus untuk menangani serangga ini.

"Negara harus segera membuat rencana aksi melawan 'momok' ini saat Perancis bersiap menyambut Olimpiade dan Paralimpiade pada 2024," tulis Gregoire, dilansir dari NBC News, Sabtu (30/9/2023).

Baca juga: Hal yang Mengundang Kutu Busuk Masuk Rumah dan Cara Mengusirnya

"Tidak ada seorang pun yang aman"

Pada kesempatan terpisah, dalam perbincangan di stasiun televisi Perancis LCI, Jumat, Gregoire menyebut bahwa momok ini semakin meluas.

"Harus dipahami, kenyataannya tidak ada seorang pun yang aman, jelas ada faktor risikonya, tetapi kenyataannya kutu busuk bisa menggigit di mana saja dan terbawa pulang," ujarnya, seperti diberitakan CNN, Sabtu.

Tiga tahun lalu, pemerintah Perancis sempat meluncurkan kampanye anti-kutu busuk saat jumlah serangga pengisap darah ini melonjak.

Meski ada rencana untuk kembali meluncurkan kampanye, menurut Gregoire, ada sekitar 3,6 juta orang yang datang ke Paris setiap harinya.

Dengan banyaknya jumlah orang yang keluar dan masuk Paris, keberadaan kutu busuk tidak akan hanya berhenti di pinggiran kota.

Di sisi lain, ahli dari Departemen Penilaian Risiko Badan Kesehatan dan Sanitasi Nasional (Anses) Johanna Fite mengatakan, masalah ini adalah fenomena yang muncul di Perancis dan hampir semua tempat di dunia.

Serangan dan penyebaran kutu busuk dipicu pergerakan orang atau maraknya populasi yang bepergian dari satu tempat ke tempat lain.

"Orang-orang tinggal di akomodasi jangka pendek dan membawa kembali kutu busuk di koper mereka," kata Fite.

Bukan hanya itu, dia menambahkan, peningkatan jumlah kutu busuk juga dapat disebabkan serangga yang semakin kebal terhadap insektisida.

"Kami mengamati semakin banyak populasi kutu busuk yang resisten, sehingga tidak ada pengobatan ajaib untuk membasmi mereka," paparnya.

Kendati demikian, Wakil Wali Kota Paris memperingatkan agar tidak ada histeria di tengah masyarakat atas permasalahan ini.

Kabar serangan kutu busuk juga tidak akan berpengaruh terhadap kesiapan Paris menjadi tuan rumah Olimpiade 2024.

"Tidak ada ancaman terhadap Olimpiade. Kutu busuk sudah ada sebelumnya dan akan tetap ada setelahnya," terang Gregoire.

Baca juga: Kutu di Bulu Mata Disebut Berfungsi Memakan Sel Kulit Mati, Benarkah?

Gejala dan pengobatan kutu busuk

Meski tidak dapat terbang, kutu busuk bergerak cepat di atas lantai, dinding, serta langit-langit rumah maupun tempat yang menjadi sarangnya.

Dilansir dari Kompas.com (31/8/2021), kutu busuk memang mengganggu, tetapi tidak dapat menularkan penyakit.

Saat seekor kutu busuk mengambil darah manusia dengan menggigit, serangga ini memerlukan tiga hingga sepuluh menit untuk membesar dan kemudian pergi.

Awalnya, gigitan kutu busuk tidak menyakitkan, tetapi kemudian menimbulkan bekas gatal. Gigitan kutu busuk dapat terjadi di area kulit mana pun yang terbuka.

Pada kulit yang digigit, akan muncul bintik merah dengan area tengah seperti gigitan kutu.

Gigitan kutu juga menimbulkan bengkak kemerahan yang gatal, serta jika digaruk secara terus-menerus dapat menyebabkan kulit lecet dan terasa perih.

Tanda kehadiran kutu busuk yang paling jelas, terutama di rumah, adalah merasakan gigitan saat tidur atau melihat bekas gigitan.

Kendati demikian, cukup sulit untuk membedakan gigitan kutu busuk dari gigitan serangga atau ruam lainnya.

Adapun secara umum, gejala dan tanda gigitan kutu busuk antara lain:

  • Berwarna merah disertai bintik merah gelap di tengahnya.
  • Gatal yang berlebihan dan perih akibat garukan.
  • Muncul pada wajah, leher, lengan, dan tangan.

Sementara itu, pengobatan terhadap gigitan bedbugs berfokus untuk menghilangkan gejala, yakni meliputi:

  • Krim topikal, seperti kortison untuk meredakan gatal.
  • Antibiotik oral, apabila terjadi iritasi kulit di sekitar gigitan.
  • Kortikosteroid, apabila terjadi reaksi alergi yang parah.
  • Antihistamin, untuk meredakan reaksi alergi.

Sebagian besar gigitan kutu busuk dapat sembuh dalam kurun waktu satu hingga dua minggu setelah gigitan pertama.

Gigitan serangga ini sendiri biasanya tidak terlalu membutuhkan pengobatan khusus . Namun, perlu diingat, hindari untuk menggaruk bekas gigitan agar tidak terjadi infeksi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi