Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Pengaruh Lagu Es Lilin terhadap Kalbu Musik

Baca di App
Lihat Foto
DOK. PRIBADI
Jaya Suprana
Editor: Sandro Gatra

SEJAUH jangkauan daya ingat saya, pada masa kanak-kanak ada beberapa lagu yang sangat berpengaruh terhadap kalbu musik saya. Satu di antaranya adalah Es Lilin.

Melodi lagu Es Lilin secara konsekuen dan konsisten digubah dengan menggunakan pentatonik 13467 yang di wilayah musik tradisional Sunda dikenal sebagai sorog.

Tanpa saya sadari pentatonik Sunda begitu berpengaruh terhadap kalbu musik diri saya yang sebenarnya dilahirkan bukan di Jawa Barat, namun di Bali dan tumbuh-kembang di Jawa Tengah dengan lingkungan skala pentatonik 13457.

Terbukti komposisi untuk pianoforte berjudul Fragmen saya gubah bukan dengan pancanada 13457, namun 13467 yang kemudian juga saya gunakan pada bagian ke dua Sonata Sekar Setaman, Fantasia Arum Dalu maupun Untuk Ayla “Degung”.

Bersama Jubing pada gitar, Juned pada perkusi dan Heru pada bas di Grup Kwartet Punakawan, saya sempat menggebrak panggung Goethe Institute, Esplanade Singapura sampai Sydney Opera House dengan improvisasi Es Lilin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adalah mahaguru filsafat musik Jawa saja, Ki Nartosabdho yang mencipta Gambang Suling secara indah melebur pentatonik 13457 dengan 13467 menjadi satu sinergi mahakarya musik tiada dua di marcapada.

Dalam perjalanan waktu menjelajah semesta musik, saya tersadarkan atas fakta kultural bahwa ternyata pentatonik 13467 juga dikenal di Jepang sebagai pentatonik “in”, semisal pada lagu anak-anak Jepang ke seantero dunia dengan judul “Sakura Sakura”.

Sementara ini, saya masih bereksperimen pemikiran arkeologis tentang kemungkinan keterkaitan pancanada Sunda dengan pentatonik Jepang melalui proses pembangunan candi Borobudur di lembah Merapi.

Spekulasi tafsir arkeologis tersebut muncul dari indikasi bahwa ternyata pentatonik 13467 juga digunakan pada beberapa jenis musik klasik India seperti Gunkali, Raga Salanganata maupun Karnataka Shuddha Saveri mirip pentatonik “in” Jepang maupun pancanada sorog Sunda.

Bahkan skala 13467 dengan gerak harmonik paralel kuint dan kuart musik tradisional Sunda juga melintas benua demi ditemukan pada musik tradisional masyarakat pegunungan Andes, Amerika Selatan, semisal pada lagu Machulas Kantu yang di-youtubekan oleh kelompok pemusik rakyat Bolivia Manta di album Winayataqui dengan pelafalan terkesan mirip bahasa Sansekerta.

Segenap fakta kebudayaan tersebut merupakan bukti prinsipial bahwa pada hakikatnya melalui jalur semesta peradaban, sukma pentatonik 13467 Sunda telah mengglobalkan diri ke segenap pelosok planet bumi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi