Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Mi Instan Tiap Hari, Ini Efek Jangka Panjangnya bagi Tubuh

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Shutterstock/TommyTeo
Ilustrasi mi instan pedas.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Mi instan menjadi salah satu makanan populer yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia.

Makanan instan ini digemari lantaran murah, mudah diolah, dan citarasanya cocok untuk segala kalangan. 

Meski begitu, seperti kebanyakan makanan olahan lainnya, mi instan adalah jenis makanan yang tinggi natrium, lemak jenuh, dan pengawet, menurut Keck School of Medicine di University of Southern California.

Meskipun semua bahan ini masih tergolong aman dalam dosis kecil, namun konsumsi mi instan dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Lantas, apa saja efek samping makan mi instan setiap hari?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Alasan Jangan Makan Mi Instan Berlebihan dan Batas Amannya


Dampak makan mi instan tiap hari

Lihat Foto
Dok. Shutterstock
Efek makan mi instan jangka panjang.
1. Kenaikan berat badan

Menurut Keck School of Medicine, satu blok mi instan (ditambah kuahnya) yang polos tanpa tambahan bahan makanan lain, mengandung 14 gram lemak jenuh yang setara dengan sekitar 40 persen kebutuhan harian tubuh Anda.

Sebagian dari lemak tersebut mungkin tersembunyi di dalam kuahnya, dan sebagian besar lagi berasal dari mi itu sendiri.

Selain itu, sebelum sampai di dapur rumahan, mi instan sudah diolah dahulu di pabrik. Pertama-tama dikukus sampai matang, kemudian digoreng untuk mengeringkannya dan membuatnya stabil di kemasan, menurut Food Unfolded.

Proses penggorengan membuat mie lebih keropos sehingga membuatnya lebih cepat matang. Artinya, saat menikmati seporsi mi instan, pada dasarnya Anda menikmati seporsi besar mi goreng.

Hal ini mungkin tidak selalu buruk, namun jika Anda makan mi instan setiap hari, bersama dengan dua porsi makanan normal lainnya, maka otomatis Anda mengonsumsi lebih banyak lemak daripada yang dibutuhkan tubuh.

Lemak tersebut mungkin akan berakhir di pinggul Anda yang menyebabkan kenaikan berat badan.

Baca juga: Makan Tempe Setiap Hari, Apa Efeknya pada Tubuh?

2. Tekanan darah naik

Satu porsi mi instan dapat mengandung hingga 1.820 miligram sodium. Jumlah ini mendekati dua pertiga dari asupan harian yang direkomendasikan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Jadi bila Anda makan mi instan setiap hari, maka kebiasaan itu berisiko membebani sistem tubuh dengan jumlah natrium terlalu banyak.

Terlalu banyak natrium dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, menurut American Heart Association (AHA).

Baca juga: Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Kita Makan Mi Instan

3. Berisiko muncul gangguan pada hati

Mi instan adalah makanan yang dibuat untuk masa simpan yang lama, yang berarti secara desain sulit untuk dihancurkan.

Bahan-bahan yang digunakan untuk menjaga daya simpan tersebut, termasuk pengawet, perasa buatan, pemanis buatan, dan bahan tambahan lainnya yang dapat membantu menjaga tekstur, stabilitas, dan rasa mi instan. 

Bahan-bahan ini membuat mi sulit dicerna. Pada akhirnya, organ tubuh akan bekerja keras untuk memecah dan mengolah mi instan.

Jika hati bekerja terlalu keras, ia akan mulai menyimpan lemak di selnya sendiri, dan penumpukan lemak ini dapat merusak hati jika tidak dikendalikan.

4. Saluran pencernaan akan terganggu

Mi instan memiliki nutrisi yang jauh berbeda dengan semangkuk sup mie ayam buatan sendiri yang bersifat terapeutik, dan tubuh Anda harus melakukan lebih banyak pekerjaan untuk memecah mi instan dibandingkan kebanyakan makanan lainnya.

Ahli gastroenterologi di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Dr. Braden Kuo melakukan kerja keras untuk mengukur dengan tepat seberapa sulit mi instan dicerna.

Kuo melakukan penelitian, di mana partisipan menelan pil kamera, makan mi instan, dan mi segar. Kemudian ia memantau berapa lama waktu yang dibutuhkan setiap jenis mi untuk melewati sistem pencernaan.

Rekaman dari kamera menunjukkan perbedaan grafis. Mi segar dicerna sepenuhnya dalam waktu satu atau dua jam, sedangkan mi instan tetap utuh dan tidak tercerna di perut beberapa jam setelah makan.

Kerja ekstra saluran cerna ini, berisiko menyebabkan gangguan saluran cerna yang khas.

Baca juga: 9 Hal yang Terjadi pada Tubuh jika Melewatkan Sarapan, Apa Saja?

5. Meningkatkan risiko sindrom metabolik

Jika seorang wanita makan mi instan secara rutin setiap hari, maka hal ini meningkatkan risiko sindrom metabolik yang jauh lebih besar.

Sindrom metabolik adalah gabungan antara obesitas, kolesterol tinggi, gula darah tinggi, dan tekanan darah, menurut Harvard School of Public Health.

Kedua kondisi ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung, diabetes, dan kondisi lainnya.

Menurut The New York Times, hal ini mungkin terjadi karena wanita lebih sensitif terhadap efek karbohidrat, lemak jenuh, dan natrium setelah menopause.

Baca juga: Daftar Produk Mi Instan Indonesia yang Pernah Ditarik dari Peredaran di Luar Negeri

6. Kembung dan retensi cairan

Mi instan mengandung natrium tinggi yang dapat menyebabkan retensi cairan dan kembung.

Terlebih, bila Anda menikmati mi instan dengan cara menyeruput, bukan menggigitnya, maka ini akan menelan banyak udara yang selanjutnya dapat menyebabkan rasa kembung mengandung gas.

7. Meningkatkan risiko gagal jantung

Menurut Live Science , karena tingginya kadar natrium dan lemak jenuhnya, mi instan dapat meningkatkan peluang Anda terkena tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, yang pada gilirannya dapat membuat Anda lebih rentan terhadap gagal jantung.

Selain itu, yang mengejutkan adalah hubungan antara konsumsi mi instan dalam jumlah besar, di mana kondisi ini bahkan lebih jelas terlihat pada wanita muda yang aktif secara fisik.

“Nomor satu, jangan memakannya setiap hari. Nomor dua, kontrol porsi,” kata ahli gizi Universitas New York Lisa Young.

8. Risiko terkena stroke

Efek samping selanjutnya, mi instan yang terlalu banyak dapat berdampak permanen pada otak Anda.

Bumbu gurih yang membuat Anda jadi ketagihan mi instan mengandung sodium dalam jumlah tinggi, yang menurut AHA bisa meningkatkan peluang Anda terkena stroke.

Baca juga: Yang Terjadi pada Tubuh jika Kita Makan Keju Tiap Hari

9. Penglihatan memburuk

Jika menyadari penglihatan Anda mulai berubah setelah makan mi instan, itu bukan hanya imajinasi.

Gangguan penglihatan adalah efek yang diketahui (walaupun relatif jarang) dari makan mi instan yang disebabkan oleh kepekaan terhadap TBHQ, bahan pengawet yang biasa digunakan dalam mi instan dan makanan olahan lainnya.

10. Memengaruhi perilaku

Menurut Healthline, kebiasaan makan mi instan setiap hari menyebabkan perubahan perilaku yang pada akhirnya dapat memperburuk gejala gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (ADHD) pada beberapa orang.

Hal ini karena bahan umum dalam mi instan, pengawet TBHQ, dikaitkan dengan gejala ADHD. 

11. Meningkatkan risiko penyakit ginjal

Kadar natrium yang tinggi dalam mi instan dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit ginjal dan batu ginjal, menurut AHA.

Alasan mengapa rasa asin dikaitkan dengan ginjal karena garam meningkatkan kadar kalsium yang dilepaskan dalam urin, dan batu ginjal dapat terbentuk ketika kelebihan kalsium berikatan dengan oksalat, bahan alami dalam banyak buah dan sayuran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi