Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Mentan Syahrul Yasin Limpo Hilang Kontak di Luar Negeri

Baca di App
Lihat Foto
DOK. Humas Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada acara Gerakan Kejar Tanam Padi di Desa Tawaroe, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Selasa (19/9/2023).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dikabarkan hilang kontak atau lost contact saat di luar negeri.

Hal itu diungkapkan oleh Wamentan Harvick Hasnul Qolbi, yang menyampaikan informasi terakhir bahwa Mentan Syahrul berada di Spanyol.

Syahrul sendiri tengah menjadi sorotan publik lantaran rumah dinasnya digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (28/9/2023) lalu.

Baca juga: Sejumlah Temuan KPK Saat Geledah Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selengkapnya, berikut sejumlah fakta mengenai Mentan Syahrul Yasin Limpo yang hilang kontak di luar negeri:

1. Posisi terakhir belum diketahui

Wamentan Harvick meyakini bahwa Syahrul tidak kabur dari KPK terkait penggeledahan di rumah dinasnya.

“Wah insya Allah sih enggak ya (tidak ada indikasi kabur dari (KPK). Mudah-mudahan kita doakan bersama-sama agar bisa selesai. Insya Allah,” ucap Harvick dikutip dari Kompas.com, Selasa (3/10/2023).

Saat ditanya apakah ada kemungkinan Syahrul sudah berada di Indonesia, Harvick menyatakan tidak tahu.

“(Komunikasi terakhir) sebelum berangkat ya di acara Spain (Spanyol) itu. Kan ada dua kunjungan ya. Ada di Roma, Italia dan ada di Spanyol,” ucap dia.

“Ini belum tahu kita ini posisi akhirnya,” imbuhnya.

2. Jokowi belum beri arahan untuk mencari

Harvick menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut sudah mengetahui bahwa Syahrul hilang kontak.

“Sudah, sudah tahu kalau Pak Presiden (Soal Mentan). Terus juga kawan-kawan di sekretariat negara dan sekretariat kabinet juga sudah tahu,” ungkap Harvick, dilansir dari Kompas.com, Selasa (3/10/2023).

Meski begitu, menurut Harvick, Jokowi tidak menanyakan perihal Syahrul dalam rapat yang ia ikuti saat itu.

“(Presiden Jokowi) tidak menanyakan itu. Belum (ada arahan mencari),” tuturnya.

Saat ini, Kementerian Pertanian (Kementan) masih menunggu arahan Presiden Jokowi.

Baca juga: 12 Senpi Ditemukan di Rumah Syahrul Yasin Limpo, Bagaimana Aturannya?

3. Seharusnya sudah kembali akhir pekan lalu

Harvick menyebut, seharusnya Syahrul sudah kembali pada pekan lalu.

“Seharusnya Sabtu sudah kembali. Sabtu (pekan) kemarin. Sabtu atau Minggu harusnya sudah kembali,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (3/10/2023).

Ia menambahkan, Syahrul melakukan kunjungan bersama dengan sejumlah pejabat eselon Kementan.

Namun, rombongan pejabat eselon Kementan itu terpisah dengan Syahrul.

“Eselon I ada yang ikut tiga orang, juga ada eselon II yang ikut kunjungan kerja Pak Menteri, ada beberapa staf,” ungkap Harvick.

“Kembali ke Tanah Air-nya ini memang masing-masing karena mungkin tiket juga terbatas. Akhirnya terpisah,” sambungnya.

4. Surya Paloh perintahkan Syahrul pulang

Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni mengatakan, Surya Paloh selaku Ketua Umum Partai Nasdem sudah meminta Syahrul untuk segera kembali ke Indonesia.

Sahroni juga memastikan bahwa Syahrul bakal pulang ke Indonesia pada Kamis (5/10/2023).

“Pak Mentan lagi ada giat lain yang memang sudah terjadwal. Tapi, Pak Mentan akan masuk Indonesia tanggal 5 Oktober,” ungkap Sahroni dikutip dari Kompas.com, Selasa (3/10/2023).

Nantinya, Syahrul dijadwalkan bertemu dengan Surya Paloh sesampainya di Indonesia.

“Setelah kembali, Pak Mentan akan menghadap ketua umum dahulu,” kata dia.

5. Disebut tengah berobat

Ahmad Sahroni menyebut, Syahrul Yasin Limpo menderita sakit prostat dan mesti menjalani perawatan.

“Benar sekali (Syahrul sakit dan berobat), karena prostat,” kata Sahroni kepada Kompas.com, Selasa (3/10/2023).

Meski begitu, Sahroni tidak mengungkapkan di mana Syahrul berobat. Sahroni berharap kondisi Syahrul segera membaik.

“Semoga semua baik walaupun proses perawatan dan segera kembali ke Tanah Air sesuai perintah ketua umum,” ujarnya.

(Sumber: Kompas.com/Dian Erika Nugraheny, Tatang Guritno | Editor: Novianti Setuningsih, Icha Rastika, Bagus Santosa)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi